Mulai Tahun Depan, Grup Eka Hospital Lakukan Ekspansi Bangun Lima Rumah Sakit Baru
Dua rumah sakit baru yang akan dibangun nantinya berada Kota Depok dan Kota Deltamas, Jawa Barat.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eka Hospital Group, jaringan rumah sakit milik Sinar Mas Group akan melakukan ekspansi dengan membangun sekitar lima rumah sakit baru mulai 2023.
Lima rumah sakit baru tersebut akan dibangun secara bertahap berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di sekitar Jakarta.
Drg Rina Setiawati, Chief Operating Officer Eka Hospital Group mengatakan, dua rumah sakit baru akan dibangun di Kota Depok dan Kota Deltamas.
"Tahun 2023 kita akan buka 2 RS lagi di Depok dan Deltamas, dua-duanya akan melayani pasien BPJS dengan layanan kesehatan kelas dunia tetapi tetap affordable (terjangkau masyarakat)," ujar Drg Rina Setiawati di acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Eka Hospital Group dengan Cedars Sinai Hospital di The Westin, Jakarta, Rabu, (24/8/2022).
Baca juga: Menhan Prabowo Bahas Rencana Pembangunan Rumah Sakit Untuk TNI AD, AL, AU, dan Masyarakat
Namun Rina tidak menyebutkan berapa nilai investasi yang akan dialokasikan untuk kedua rumah sakit baru tersebut.
Rina melanjutkan, untuk setahun berikutnya di 2024 pihaknya akan membangun 2 rumah sakit baru di Jl MT Haryono, Jakarta dan di kawasan Juanda, Jakarta Pusat.
"Berikutnya, di 2025 kita akan bangun satu rumah sakit lagi di Pantai Indah Kapuk. Di PIK kita memiliki tanah (lahan) dan akan kita segera proses. Untuk (rencana pembangunan RS) di tempat lain kita juga punya lahan tapi belum bisa kita umumkan sekarang," beber Rina.
Saat ini, Eka Hospital Group memiliki 4 rumah sakit dan sudah beroperasi dan seluruhnya merupakan rumah sakit swasta tipe B berlokasi di BSD (Tangerang Selatan), Pekanbaru, Cibubur dan Bekasi.
"Rumah sakit kami di Cibubur dan Bekasi akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk RS kita yang di Pekanbaru sudah berjalan kerjasamanya dengan BPJS Kesehatan dan untuk RS yang di BSD segera menyusul," ungkap Rina.
Baca juga: Survei: 23 Persen dari 738 Rumah Sakit di Jepang tidak Menugaskan Dokter untuk Manajemen Keselamatan
Dia mengatakan, pihaknya akan mengakselerasi layanan BPJS Kesehatan untuk pasien yang berobat di Eka Hospital BSD.
"Begitu kami bisa buka 400 bed di Eka Hospital BSD, kami mulai bisa layani pasien BPJS tapi sifat layanannya berbeda," ungkapnya.
Kerjasama dengan RS Flagship
Untuk mengembangkan seluruh jaringan rumah sakit Eka Hospital, Rina menyatakan pihaknya akan bekerja sama erat dengan RS flagship milik pemerintah seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Harapan Kita dan lain-lain.
"Kami akan bekerja sama dengan RS-RS flagship di Indonesia untuk layanan ini," kata Drg Rina.
Terkait MoU kerjasama Eka Hospital dengan Cedars Sinai Hospitals, Rina mengatakan, antara lain akan mencakup pengelolaan layanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dengan mengadopsi sistem layanan IGD di Cedars Sinai Hospitals, jaringan RS Eka Hospital Group akan bisa lebih baik lagi.
Baca juga: Cara Mendaftar BPJS Kesehatan Online Melalui Ponsel: Pakai Aplikasi JKN Mobile Tanpa Antre Lama
"Trust masyarakat akan turun jika tidak dilayani dengan baik. Kita ingin jadikan IGD jadi layanan world class yang bisa dibagikan ke teman-teman rumah sakit lain untuk sharing knowledge agar bisa tumbuh bersama sama," ujarnya.
"Masyarakat harus punya trust bahwa kami akan dilayani dengan baik.
Eka Hospital BSD melayani 60 sampai dengan 75 pasien baru per hari didukung dengan didukung drop off area," kata Drg Rina.
"Kita memiliki private treatment room untuk yang di Cibubur dan Bekasi. Selain itu, semua IGD di Eka Hosputal punya direct acces ke OT dan Critical Care Unit termasuk Cath-lab," imbuhnya.
Baca juga: Gandeng BPJS, Trauma Center Rumah Sakit Baru di Cengkareng Tangani Kasus Kecelakaan Kerja
Dia menambahkan, setiap ruangan perawatan pasien di jaringan RS-nya saat ini dilengkapi komputer untuk mengakses ke medical record pasien. "Kita juga memiliki ruang isolasi dengan tekanan negatif," ujarnya.
"Kerjasama dengan Cedars Sinai ini merupakan collaboration learning process, kita diasistensi bagaimana cara menangani layanan emergensi dengan baik, termasuk pengelolaan lay out-nya bagaimana," ujarnya.