Rabu, 3 September 2025

Berantas Premanisme di Pelabuhan, Dirut ASDP Sampai Harus Dikawal Orang Bersenjata

Jadi saya bukan anak yang lahir dari BUMN tapi saya diimpor kemudian saya masuk ke BUMN. Dan ASDP adalah BUMN ketiga buat saya.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Ria Anatasia
Dirut PT ASDP Ira Puspadewi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bukan pekerjaan mudah memberantas premanisme di kawasan pelabuhan.

Ira mengaku sampai harus dikawal orang bersenjata dalam misinya menciptakan pelabuhan yang beradab.

"Ada masa-masanya saya beberapa bulan harus dikawal orang yang bersenjata karena ada beberapa ancaman," katanya saat wawancara eksklusif di kantor Tribun Network, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Dia juga sampai harus tidak tidur selama 1x27 jam karena mengurusi tingginya arus transportasi di peak season.

Baca juga: Dirut ASDP: Investasi Hasil Segera dan Efisiensi Jadi Skala Prioritas untuk Menambah Pendapatan

Bagi Ira, lebih dari 24 jam tidak istirahat membuat detak jantungnya berdebar-debar kencang.

"Saya kira Tuhan sudah berkehendak, saya masuk pas lagi sumpek-sumpeknya. Karena hajatan itu natal dan tahun baru menjadi puncak kesibukan berlanjut lebaran," tuturnya.

Berikut petikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi:

Bisa dijelaskan sebetulnya ASDP Indonesia Ferry ini apa sih?

ASDP itu adalah singkatan dari Angkutan Sungai Danau Penyeberangan. Sejarahnya dahulu zaman Presiden Soeharto ada yang namanya wawasan nusantara.

Ada pertanyaan juga mengapa ASDP di bawah dirjen darat bukan dirjen laut. Karena kami itu dahulu didesain sebagai penyambung nusantara jadi antara Aceh sampai Timor Timor.

Pokoknya di mana air di situ ASDP yang menyeberangkan. Kami adalah bagian dari land transportation termasuk Angkutan Damri kami yang menyeberangkan di bawah dirjen darat Kementerian Perhubungan.

Bagaimana ceritanya Bu Ira kesasar sampai akhirnya masuk ASDP kemudian melakukan langkah-langkah luar biasa termasuk profit perusahaan yang naik signifikan?

Saya tidak punya background penyeberangan, sepertinya jawabannya hanya Tuhan dan Menteri yang tahu. Waktu itu saya ada di BUMN lain.

Jadi saya bukan anak yang lahir dari BUMN tapi saya diimpor kemudian saya masuk ke BUMN. Dan ASDP adalah BUMN ketiga buat saya.

Yang saya lakukan pertama masuk bulan Desember 2017 kebetulan pas ada angkutan natal tahun baru. Itu kondisinya saat peak season di mana sedang hectic arus transportasi penyeberangan.

Saya kira Tuhan sudah berkehendak, saya masuk pas lagi sumpek-sumpeknya. Karena hajatan itu natal dan tahun baru menjadi puncak kesibukan berlanjut lebaran.

Baca juga: ASDP Operasikan KMP Murhum II di Kabupaten Wakatobi Mulai 2 Mei 2022

Ada masa yang dinamakan posko dan saya sampai tidak bisa tidur 27 jam gara-gara ngurusi peak season. Saya tidak pernah melek selama itu, rasanya deg-degan begitu.

Waduh kalau saya sampai meninggal karena posko kayaknya nggak keren. Saya melihat dari situ seperti bercandanya tapi seriusnya seperti ada yang salah secara sistem dan segera harus dibenahi.

Pada 2019 adalah masa paling terburuk antrean lebaran di Merak saat itu sampai 26 kilometer. Selama 46 tahun sekian ASDP tidak pernah tahu demand yang akan masuk dan tidak dibandingkan dengan kapasitasnya berapa.

Yang kami mulai antrean paling mudah intervensinya nggak boleh dengan cash, karena dengan cash saya lihat sendiri Merak-Bakauheni ada uang yang bertebaran.

Itu dalam sehari bisa mencapai Rp5-8 Miliar. Walaupun kita orang baik rasanya ngeliat seperti itu rasanya ngeri. Sebagai pimpinan tentu dosa rasanya mendiamkan hal itu.

Akhirnya kita putuskan cashless. Tahun 2018 Agustus kita mulai cashless. Kemudian berevolusi kita coba dengan KTP, karena harus ada manifest, kita akhirnya kerjasama dengan Dukcapil namun itu pun masih penuh.

Sekarang mulai dengan yang kita sebut Ferizy sistemnya sejak 2020 di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk itu adalah trafik tertinggi seluruh Indonesia yang kita berlakukan harus reservasi online.

Ketika itu menyiapkan project cashless apa tahapan yang Bu Ira lakukan untuk mencapai pembelian ticketing digital?

Pertama kita punya visi, apa sih bentuk akhir yang kita harapkan dari cashles. Bahasanya sederhana kita ingin ciptakan pelabuhan yang lebih beradab. Supaya orang sadar yang kita lakukan sekarang ini orang tidak tertib, terus ada penyelewengan uang, dan sebagainya.

Intinya kita mencoba menyebarkan ide baik ini ke stakeholder. Yang penting internal dan eksternal, dalam hal ini ada partner yang bepengalaman juga kita jalan menertibkan Indonesia secara bersama-sama.

Pelabuhan itu kan ada berbagai rupa orang mulai dari preman, calo, dan seterusnya, tentu untuk menertibkan itu tidak mudah, bagaimana ibu mengerjakan tantangan ini?

Memang betul bukan hanya soal sistem, karena sistem bisa kita beli tetapi revolusi mengenai orangnya. Sehingga dialog intens sangat penting sekali. Ada masa-masanya saya beberapa bulan harus dikawal orang yang bersenjata karena ada beberapa ancaman.

Baca juga: Bidik Dana Segar Rp 4,5 Triliun, ASDP Tunda IPO

Saya kira mereka tidak akan tegalah bunuh saya sebagai perempuan, tapi saya juga sadar saya nggak gede-gede amat kalau ada apa-apa ngerilah. Jadi ada masanya selama beberapa bulan naik kapal dari Bakauheni ke Merak, orang yang berkepentingan saya ada di situ kemudian saya dicegat.

Ada masanya juga teman-teman yang lebih lama di pelabuhan dan merasa tidak happy, mereka bakar-bakar ban. Saya akhirnya jawab begini kalau ada pertanyaan mengapa ibu berani. Saya berani bukan karena benar, tetapi saya berani karena tidak tahu.

Memang ada hikmahnya juga karena saya tidak tahu seluk-beluk yang sangat dalam karena saya hanya punya visi dan niat hayuu kita mengerjakan ini bareng-bareng.

Foto udara suasana Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (26/4/2022). Berdasarkan data posko PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, pada 25 April 2022 pukul 08.00 WIB hingga 26 April 2022 pukul 08.00 WIB, total penumpang yang menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni sebanyak 35.075 orang dan total kendaraan yang menyeberang sebanyak 6.997 unit. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
Foto udara suasana Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (26/4/2022). Berdasarkan data posko PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, pada 25 April 2022 pukul 08.00 WIB hingga 26 April 2022 pukul 08.00 WIB, total penumpang yang menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni sebanyak 35.075 orang dan total kendaraan yang menyeberang sebanyak 6.997 unit. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA (TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA)

Alhamdulillah dengan dialog panjang dan banyak, kita akhirnya bisa melewati ini dengan smooth tidak perlu sampai ada pergolakan sosial yang sangat besar. Akhirnya orang berpikir ini bukan hanya untuk ASDP tapi ini untuk kebaikan Indonesia.

Kalau lebarannya tertib, orang-orang juga happy semuanya.

Mereka ini kan dalam tanda kutip mencari makan, bagaimana Bu Ira mengelola orang-orang yang nyatanya memang ada di pelabuhan?

ASDP sendiri kita mencoba menanamkan mindset bahwa teman-teman yang ada di pelabuhan lebih lama dari saya mereka adalah stakeholders ada wujudnya, ada nyawanya, dan mereka cari makan.

Saya beberapa kali kalau ngobrol denga teman-teman terus kita pakai bahasa preman, itu istilah yang tidak enak didengar karena kita mungkin sosial ekonomi lebih tinggi. Tapi sesungguhnya mereka cari duit saja.

Yang kita lakukan kita engage mereka, beberapa ada yang menjadi agen tiket kita misalnya. Jadi mereka terlibat di dalam sistem. Kalau ditanya apakah ASDP hari ini sudah lebih baik. Saya bisa katakan iya.

Apakah itu menyelesaikan seluruh masalah, tentu belum. Masih banyak hal-hal yang perlu kita perbaiki agar penyeberangan Indonesia menjadi semakin tertib dan nyaman bagi penggunanya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan