Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan, Berpotensi Tembus ke Level Rp15.600 per Dolar AS
Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih relatif terbatas dan masih dalam angka under value.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.571 pada Kamis (20/10/2022) sore.
Sebelumnya pada Rabu (19/10/2022), nilai tukar rupiah di level Rp15.498.
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 73 point, walaupun sebelumnya sempat melemah 80 point.
Menurutnya, pelemahan mata uang Garuda disebabkan oleh sejumlah faktor.
Faktor utamanya, rupiah terdampak sentimen menguatnya indeks dolar AS.
Baca juga: Jaga Rupiah dan Inflasi, Bank Indonesia Kembali Naikan Suku Bunga Acuan Menjadi 4,75 persen
Serta, masih adanya ketakutan para pelaku di pasar keuangan terkait adanya kemungkinan Bank Sentral AS alias The Fed, yang bakal menaikkan suku bunga.
"Dolar menjulang di atas mata uang utama pada hari Kamis karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik menjadi 4,154 persen," ucap Ibrahim dalam analisanya, Kamis (20/10/2022).
Ia melanjutkan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih relatif terbatas dan masih dalam angka under value.
Artinya kondisi saat ini lebih sangat dipengaruhi faktor sentimen. Penguatan dolar yang terjadi saat ini, bukan hanya terjadi terhadap nilai tukar rupiah, tapi juga mata uang negara lainnya.
Sehingga pemerintah dan Bank Indonesia dinilai tidak usah panik dalam menyikapi pelemahan mata uang rupiah ini.
Terkait nasib rupiah pada akhir pekan ini (21/10/2022), Ibrahim memprediksi masih akan berfluktuatif dan cenderung melemah.
"Perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.550 hingga Rp15.600," pungkasnya.