Minggu, 5 Oktober 2025

Badai PHK

PHK Melanda Perusahaan Indonesia Maupun Luar Negeri, Terbaru Adobe dan Sayurbox, Berikut Daftarnya

PHK yang dilakukan Adobe menambah daftar panjang raksasa teknologi yang telah lebih dulu melakukan pemecatan.

Dok. Jobplanet
Ilustrasi PHK. PHK yang dilakukan Adobe menambah daftar panjang raksasa teknologi yang telah lebih dulu melakukan pemecatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan perangkat lunak Adobe Inc bergabung dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pasar global dengan memecat 100 karyawan di divisi penjualan pada Rabu (7/12/2022).

Pemangkasan tenaga kerja tersebut dilakukan setelah perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini mengguyurkan dana senilai 20 miliar dolar AS atau Rp 312 triliun (dengan satuan kurs Rp15.606) untuk mengakuisisi Figma startup pesaing yang bergerak di bidang desain pada September lalu.

Meski Adobe telah mendominasi pasar perangkat lunak untuk para profesional desain, namun sayangnya hal tersebut tak membuat pendapatan perusahaan melesat. Justru selama beberapa bulan terakhir pendapatan terus mencatatkan penurunan, hingga nilai saham Adobe merosot 42 persen di tengah kemunduran industri perangkat lunak.

Baca juga: Dekan FEB UI Sebut Badai PHK Startup Jadi Dampak Resesi Ekonomi 2023

Dalam press rilisnya, Adobe mengungkap bahwa pemecatan ini dilakukan perusahaan untuk menekan lonjakan biaya pengeluaran selama berlangsungnya kondisi makroekonomi pasar global akibat terdampak kenaikan inflasi dunia.

Guna mengurangi bertambahnya angka pengangguran di AS, nantiya Adobe akan memberlakukan langkah alternatif dengan menerapkan perpindahan jabatan. Dimana beberapa karyawan yang terpilih akan ditarik kembali dan dipindahkan ke sejumlah posisi di divisi lainnya.

"Adobe tidak melakukan PHK di seluruh divisi perusahaan dan kami masih an kami masih membuka lowongan untuk peran-peran penting," jelas Adobe seperti yang dikutip dari The Star.

Didirikan pada Desember 1982 oleh John Warnock dan Charles Geschke, Adobe merupakan salah satu aplikasi desain virtual yang paling laris diburu pasar lantaran memiliki beberapa produk desain terlengkap diantaranya seperti Adobe Photoshop, Portable Document Format (PDF) dan Adobe Creative Suite.

Bahkan Adobe mempunyai operasi pembangunan besar yang tersebar di beberapa cabang seperti di San Luis Obispo, San Francisco, Washington, Seattle, Utah, Lehi, Minnesota, Minneapolis, Florida, Orlando, New York, New York City, Massachusetts, Newton, dan California di Amerika Serikat.

Namun sayangnya popularitas Adobe kian menyusut ditengah badai inflasi pasar global, khawatir apabila pendapatan Adobe kian merosot mendorong raksasa asal AS ini untuk melakukan pemangkasan karyawan. PHK yang dilakukan Adobe menambah daftar panjang raksasa teknologi yang telah lebih dulu melakukan pemecatan.

Berikut ini rangkuman perusahaan teknologi global yang melakukan PHK terhadap para pegawainya di sepanjang 2022.

Meta

Raksasa teknologi besutan Mark Zuckerberg dilaporkan telah melakukan PHK pada 11.0000 karyawan. PHK ini juga jadi yang terbesar dan pertama kalinya yang dilakukan Meta, sejak dibangun pada 18 tahun lalu tepatnya 2014 silam ungkap CNBC Internasional.

Pemangkasan tersebut terjadi setelah sejumlah tekanan muncul menghantam Meta, dimulai dari perubahan kebijakan privasi yang diterapkan oleh Apple, pengetatan anggaran para pengiklan, serta meningkatnya persaingan dari kompetitor baru seperti TikTok.

Baca juga: Pernah Didanai Temasek, Perusahaan Kripto Amber Group PHK Ratusan Karyawan

Hadirnya tekanan tersebut lantas membuat bisnis penjualan iklan Meta terpukul hingga saham Meta amblas sebanyak 70 persen selama 2022. Alasan ini yang kemudian memaksa Meta untuk mengambil langkah pemecatan pada ribuan karyawannya.

Twitter

PHK juga berdampak pada sekitar 3.700 karyawan di Twitter yang terjadi pada awal bulan lalu. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News, dalam laporan tersebut disebutkan bahwa langkah yang diambil Musk pada karyawan Twitter yang berbasis di San Francisco dimaksudkan untuk menekan pengeluaran perusahaan, setelah pihaknya melakukan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS.

Sejumlah eksekutif Twitter bahkan turut terdampak kebijakan PHK setelah perusahaan dimiliki oleh miliarder Elon Musk. Salah satunya adalah mantan CEO, Parag Agarwal.

Microsoft

Oktober lalu, Microsoft diketahui ikut melaksanakan pemecatan terhadap 1.000 karyawan atau sekitar 1 persen dari jumlah karyawan. Upaya ini dilakukan setelah perusahaan mengalami pembengkakan kerugian imbas inflasi AS.

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara reguler dan melakukan penyesuaian struktural. Kami akan terus berinvestasi di bisnis kami dan menambah pegawai di area kunci dalam tahun-tahun ke depan," kata juru bicara Microsoft kepada Axios.

Amazon

Menyusul yang lainnya perusahaan teknologi Amazon yang berbasis di California juga telah melakukan pengurangan karyawan mencapai 10.000 staff. Menurut informasi yang beredar pemecatan dilakukan Amazon berfokus pada divisi perangkat termasuk voice assistant Alexa dan divisi ritel.

Pemecatan yang diambil Amazon merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mencegah terjadinya pembengkakan pengeluaran di tengah ketidakpastian ekonomi, mengingat selama beberapa kuartal terakhir Amazon terus mengalami penurunan pendapatan.

Snap Inc

Snap Inc induk dari perusahaan Snapchat mengungkap tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawan atau sekitar lebih dari 1.000 orang.

Rencana tersebut diungkap Snap pada Agustus lalu, krisis ekonomi yang menimpa pasar global secara tidak langsung memukul pendapatan kuartal Snap dari pasar iklan online, sehingga perusahaan kehilangan pemasukan secara terus menerus selama kuartal kedua tahun 2022.

Alasan tersebut yang membuat Snap harus memangkas jumlah karyawan, Snap tak menjelaskan secara detail terkait divisi apa saja yang akan terkena dampak PHK ini, namun melansir dari The Verge pemangkasan yang dilakukan Snap akan ditujukan untuk para karyawan pengembang game dan aplikasi Snapchat . Tak hanya itu karyawan dari aplikasi peta milik Snap yaitu Zenly juga akan terdampak aksi PHK.

Startup Indonesia

Selain di luar negeri, badai PHK juga terhadi di industri startup Indonesia, terbaru datang dari startup e-grocery yakni Sayurbox yang pada Senin (6/12/2022) dikabarkan telah memangkas 5 persen dari total karyawan.

Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox Amanda Susanti menuturkan PHK merupakan bagian dari langkah perusahaan untuk mandiri secara finansial, dan tumbuh secara sustainable (berkelanjutan) dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global.

Dikutip dari laman resmi Trueup, sejauh tahun 2022 ini berjalan, terdapat 1.361 kasus PHK di perusahaan teknologi dengan 215.618 orang yang terkena dampaknya.

Adapun, beberapa startup di Indonesia pun juga diketahui tengah melakukan pemangkasan ratusan hingga ribuan karyawannya sebagai langkah dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

Melansir dari berbagai sumber, berikut startup di Indonesia yang telah melakukan PHK terhadap karyawannya:

TaniHub

Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).

TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.

LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.

Baca juga: Pendapatan Terhambat, Perusahaan Media BuzzFeed PHK 12 Persen Karyawannya

Zenius

Startup teknologi edukasi (edutech) Zenius kembali mengumumkan PHK pada awal Agustus lalu tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Pada PHK pertama, Zenius telah memangkas sekitar 25 persen tenaga kerjanya atau lebih dari 200 karyawan. Zenius juga mengungkapkan kedua PHK ini dikarenakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.

Pahamify

Startup edutech Pahamify telah mengonfirmasi kabar terkait PHK kepada sejumlah karyawannya. Dalam konfirmasinya, Pahamify menjelaskan PHK ini sebagai salah satu bentuk dari adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi saat ini.

MamiKos

Startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, mengonfirmasi adanya PHK kepada karyawan karena adanya restrukturisasi.

Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan PHK sudah mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan mampu bertahan.

Shopee

Shopee Indonesia pada September lalu mengumumkan pemangkasan sejumlah karyawannya.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” kata Radynal Nataprawira, Head of Public Affairs Shopee Indonesia

Bananas

Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan akan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru.

Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor, Bananas akan memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini berdampak kepada 36 karyawan.

Grab

Grab, startup ride hailing dari Singapura, mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawan di divisi GrabKitchen.

Baca juga: Badai PHK Startup Indonesia Diklaim Bukan Lantaran Gaji Kegedean, Lalu Apa?

Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan Grab mulai membuka GrabKitchen di Indonesia pada 2018, yaitu bisnis cloud kitchen atau “dapur sewa” yang hanya melayani pesan-antar.

Grab melihat selama 4 tahun beroperasi di Indonesia, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan. Oleh karena itu, itu perusahaan asal Singapura tersebut memutuskan untuk menutup operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember 2022.

GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Melakukan PHK besar-besaran. Perusahaan melakukan pemangkasan terhadap 1.300 karyawannya.

"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," ujar Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo.

Ruangguru

Startup edutech lainnya yang mengumumkan PHK adalah Ruangguru. Tim Corporate Communications Ruangguru mengatakan bahwa pihaknya telah memangkas ratusan karyawan.

“Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved