Integrasi Antar Moda Permudah Kaum Perempuan dan UMKM
Integrasi antar moda transportasi dan peningkatan layanan angkutan umum massal memberi rasa aman serta kenyamanan masyarakat khususnya kaum perempuan.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan integrasi antar moda transportasi dan peningkatan layanan angkutan umum massal memberi rasa aman serta kenyamanan bagi masyarakat khususnya kaum perempuan.
Hal itu dikatakan dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan komunitas pemberdayaan perempuan dan anak di Sumsel Bunda Merah Putih bertema Konektivitas Transportasi di Kota Palembang.
Menurut Menhub, angkutan umum massal juga turut mendukung para pelaku UMKM karena tarifnya yang terjangkau.
“Naik transportasi umum di kota Palembang sekarang lebih mudah, murah, dan aman. Seperti misalnya naik LRT Palembang. Di stasiun-stasiun banyak petugas yang berjaga, kemudian banyak feeder seperti angkot yang semakin memperluas jangkauan dan gratis,” kata Budi Karya dikutip Minggu (16/7/2023).
“Ini juga sangat membantu para pelaku UMKM karena tarifnya terjangkau,” sambungnya.
Menhub menjelaskan selain ada petugas yang berjaga, di dalam angkutan massal seperti LRT maupun angkutan feeder juga dipasang CCTV untuk memastikan seluruh penumpang mendapatkan keamanan dan kenyamanan.
Jika ada pengemudi yang ugal-ugalan atau tidak sopan bisa diketahui segera untuk dilakukan tindakan teguran atau sanksi baik oleh operator maupun regulator.
Menhub menyampaikan, kota Palembang merupakan pionir integrasi antarmoda di Indonesia, yang meliputi moda angkutan udara, jalan, laut, sungai dan kereta api.
Baca juga: Keterbatasan Anggaran Jadi Hambatan Pengembangan Infrastruktur Transportasi Perkotaan
“Keberhasilan inisiatif yang inovatif di Kota Palembang memberikan contoh dan inspirasi bagi daerah lain untuk lebih mengembangkan sistem transportasi yang efisien, nyaman, dan terintegrasi,” ujar Menhub.
Selain LRT, dukungan angkutan massal yang terintegrasi lainnya yang dibangun yaitu layanan angkutan umum perkotaan melalui angkot feeder dan juga layanan Bus Trans Musi dengan skema Buy the Service (BTS).
Baca juga: BPS: Inflasi Juni Sentuh 3,52 Persen, Tarif Transportasi Jadi Pemicu Utama
Selain dukungan sarana transportasi, pemerintah juga memberikan dukungan prasarana transportasi seperti dermaga 16 Ilir dan 7 ulu yang terintegrasi dengan Trans Musi dan LRT.
Pengamat transportasi dari Universitas Sriwijaya Prof. Erika Buchari menyatakan mengembalikan kebiasaan dari naik kendaraan pribadi ke kendaraan umum itu memang tidak mudah, karena harus mengubah paradigma.
Dengan adanya integrasi antarmoda, aksesnya terhubung dengan mudah.
“Sekarang naik angkutan umum tidak sulit lagi, turun angkot kita langsung di stasiun. Tidak mudah memperjuangkan ini,” ujar Prof. Erika.
Tito Karnavian Dorong Pemda Sultra Hidupkan UMKM untuk Tingkatkan PAD |
![]() |
---|
Chef Kamal Arif Berbagi Inspirasi Resep dan Teknik Kuliner untuk Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Gandung Pardiman Apresiasi Capaian Kementerian UMKM dalam Penyaluran KUR ke Sektor Produksi |
![]() |
---|
Optimalisasi Fungsi Gedung, Pemkab Bogor Manfaatkan Vivo Mall untuk Layanan Publik dan UMKM |
![]() |
---|
UMKM Jadi Kunci Transformasi Ekonomi, PKS Luncurkan Program Pendamping Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.