Harga Beras Melonjak
Pemerintah Janji Harga Beras Bakal Turun Saat Ramadan dan Pengusaha Sebut Caleg Bikin Kelangkaan
harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 16.410/kg, padahal HET beras preimum hanya berkisar 12.900 sampai dengan 14.800/kg.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) janji menekan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan hingga terjadi kelangkaan.
Tercatat, harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 16.410/kg, padahal HET beras preimum hanya berkisar 12.900 sampai dengan 14.800/kg.
Sementara beras jenis mendium mencapai Rp 14.300/kg, lebih tinggi dari HET-nya yang berkisar Rp 10.900/kg sampai Rp 11.800/kg.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras akan turun saat memasuki Ramadan seiring telah terjadi panen di beberapa daerah.
Baca juga: Soal Harga Beras Naik, Ombudsman: Permasalahan Produksi
Menurutnya, adanya panen raya maka harga gabah juga akan menurun, dan akhir otomatis harga beras juga akan menurun.
"Otomatis (harga beras turun saat memasuki bulan Ramadan," kata Arief ketika ditemui usia meninjau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, harga beras bisa ikut turun karena pada dasarnya fluktuasi harganya mengikuti perkembangan harga gabah.
Jika harga gabah Rp 8 ribu, harga beras di hilir akan dibanderol sebesar Rp 16 ribu. Jika harga gabah Rp 7 ribu, harga berasnya Rp 14 ribu.
Saat ini, kata Arief, harga gabah dari yang sebelumnya di angka Rp 8.600-8.700, akan turun menjadi Rp 8.000, dan ada kemungkinan besar turun ke Rp 6.500.
Arief turut menjelaskan bahwa harga gabah turun ke angka Rp 6 ribu-7 ribu bukan berarti harga di tingkat petani anjlok.
Maka dari itu, ia menyebut tugas pemerintah setelah harga beras turun ini adalah menjaga harga gabah di tingkat petani tetap baik.
Dengan harga gabah yang menurun, pemerintah akan memastikan petani tetap mendapatkan harga di atas Harga Pokok Produksi (HPP) dan tetap dapat mengantongi keuntungan.
"Saya ulangi sekali lagi ya. Kalau nanti ada isu bahwa harga (gabah) akan anjlok ya karena itu panen, dan angkanya harus tetap di atas Harga Pokok Produksi plus margin yang dimiliki oleh petani. Ini yang harus dijaga," ujar Arief.
Caleg Borong Beras Premium
Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Billy Harianto menyebut beras sempat langka di ritel modern karena diborong para Calon Legislatif (Caleg) saat masa kampanye.
Menurut Billy, para Caleg itu sudah mencoba untuk membeli di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), tetapi produsen tidak bisa menyanggupi permintaan mereka.
Oleh karena itu, para Caleg memutuskan untuk memborong beras premium 5 kilogram di ritel modern.
"Kemarin kan beras langka di ritel diberitakan. Itu betul karena diserbu Caleg yang (beras kemasan) 5 kilogram. Banyak yang mesan di sini (PIBC) Caleg itu, tapi enggak mampu produsen karena waktu enggak cukup. Akhirnya, beli di modern market," kata Billy.
Billy mengatakan, waktu itu pembelian di ritel modern belum dibatasi. Jadi, para caleg memborong beras di pasar modern.
Ia mengatakan, biasanya jika memesan beras di PIBC bisa sehari hingga dua hari. Namun, jika memesan dalam waktu banyak, akan memakan waktu yang lebih lama.
Billy pun menilai apa yang dilakukan para caleg ini tidak masalah. "Sah-sah saja dan halal," katanya.
Terkait dengan kelangkaan beras premium di ritel, menurut Billy, stoknya sekarang sudah tersedia kembali, normal seperti sebelumnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, beras premium ukuran 5 kilogram pada Selasa (20/2/2024) lalu, keberadaannya masih cukup sulit ditemukan di sejumlah ritel modern.
Fenomena langkanya komoditas tersebut terjadi kurang lebih sejak 3 pekan ke belakang.
Di retail modern wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, stok beras premium kian menipis. Bahkan, ada pula ritel yang sudah tak memiliki stok beras premium sama sekali.
Contohnya, di retail Indomaret wilayah tersebut, stok beras premium kemasan 5 kilogram per hanya tersisa 4 kantong.
Beras dengan label atau merek 'Pandan Wangi Indomaret' ini dihargai Rp96.500 per kantongnya.
Pramuniaga Indomaret mengatakan, stok beras kemasan 5 kilogram belakangan ini memang cukup sulit diperoleh.
"Beras tinggal 4 doang di sini, lagi susah udah lama. Itu aja harganya Rp96.500 per kantongnya," ucap seorang Pramuniaga.
Sementara itu, di retail modern lainnya yakni Alfamidi di wilayah tersebut, stok beras kemasan 5 kilogram baik premium maupun beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) Bulog tidak terlihat di rak yang biasa disediakan untuk beras.
Pramuniaga Alfamidi mengatakan, stok beras kemasan 5 kg telah kosong cukup beberapa hari belakangan.
"Beras di sini kosong, dari kemarin emang sudah kosong," bebernya.
Kurangi Porsi Nasi
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, terus melonjaknya harga beras turut memberi dampak kepada pelaku usaha warteg. Mereka mensiasati dengan mengurangi porsi nasi.
Hingga kini harga beras premium sudah menembus Rp18 ribu per kilogram. Ini menjadi harga tertinggi sepanjang sejarah. Menaiknya harga beras dikeluhkan pelaku usaha warteg.
"Dampaknya pertama biaya. Karena eras ini sebagai bahan pokok di warteg," ujar Mukroni saat dihubungi Tribunnews.
Dengan naiknya harga beras, kata Mukroni, mengurangi margin keuntungan bagi pelaku usaha warteg. Namun, mereka juga enggan menaikkan harga makan, lantaran takut ditinggal pelanggan.
"Kalau kita naikan (harga), pelanggan malah hengkang atau menjauh dari warung kita," tambah Mukroni.
Mukroni mengatakan, pelaku usaha warteg mensiasati dengan mengurangi porsi nasi. Dia berharap para pelanggan warteg memaklumi hal tersebut.
Baca juga: Soal Beras Mahal, Jokowi Klaim Sering Kunjungi Pasar Untuk Cek Harga
"Kita mengurangi porsi yang tadinya lumayan memberikan nasi. Kita kurangi karena beras naik harga. Pelanggan mengerti lah. Ya ada juga yang protes nasinya dikit. Tapi sebagian pelanggan sudah tahu," kata Mukroni.
Mukroni juga mengatakan, saat ini beras yang digunakan juga dikeluhkan para pelanggan. Dimungkinkan lantaran beras bukan asli tanam di Indonesia.
"Pelanggan ini dengan warteg sudah merasa enak, karena kita pakai beras dalam negeri. Mungkin kita punya lahan sawah yang subur itu lebih gurih ketimbang impor," ucap Mukroni.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perum Bulog untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah atau CBP minimal 1,2 juta ton di gudang Bulog.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, beras menjadi perhatian utama dalam sidang kabinet yang digelar pada Senin (26/2/2024), mengingat komoditas ini menyumbang inflasi paling tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas beras pada Januari 2024 masih mengalami inflasi yakni sebesar 0,64 persen dengan andil sebesar 0,03 persen.
“Stok bulog itu harus ada minimal 1,2 juta ton, stok level terakhir adalah 800.000 ton, good in transit [barang terikirim] sekitar 500.000-600.000 ton. Jadi memang kita harus terus menjaga stok di 1,4 [juta ton],” kata Arief usai menghadiri rakornas Bapanas di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
Harga Beras Melonjak
Harga Beras yang Mahal Diprediksi Kembali Normal di Akhir Maret, Mendag Gembira Sudah Turun Rp1.000 |
---|
Mendag Zulkifli Hasan Gembira Harga Beras Turun Hingga Rp1.000: Mudah-mudahan Bulan Depan Normal |
---|
Mendag Zulkifli Hasan Bantah Pernyataan Anggota DPR yang Sebut Gabah Dijual Murah: Dia Keliru |
---|
Harga Beras Premium Naik Pasca Relaksasi HET, Begini Penjelasan Bapanas |
---|
Toko yang Jual Beras SPHP Bulog Tidak Sesuai Harga Pemerintah Bakal Di-blacklist |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.