Amran Ungkap Ada Pengamat Terlibat Proyek Fiktif Pertanian, Kerugian Negara Ditaksir Rp5 Miliar
Amran mengungkap dugaan korupsi yang dilakukan pengamat ini telah menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 5 miliar.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap ada pengamat pertanian yang terlibat dalam proyek pertanian, yang ternyata merupakan fiktif.
Menurutnya, ini berpotensi merugikan negara Rp 5 miliar.
Amran mengatakan sejatinya ia terbuka untuk segala komentar dan kritik dari pengamat, asalkan itu merupakan sesuatu yang konstruktif.
Namun, ada pengamat satu ini yang ternyata menurut Amran kritiknya tidak konstruktif, bahkan data yang diberikan kadang salah.
Baca juga: Prabowo Minta Hapus Pertimbangan Teknis, Mentan Amran Cabut Regulasi Penghambat Sektor Pertanian
"Ada si A atau si B yang mengkritik dari dulu, kami analisa kritikannya, sebagian besar tidak konstruktif. Bahkan, kadang datanya salah," kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Amran mengatakan, pengamat ini ternyata juga terlibat di sebuah proyek pertanian ketika dirinya tidak menjabat sebagai menteri.
Sebagai informasi, ini adalah periode ketiga Amran menjabat sebagai menteri pertanian. Ia menjabat pada 2014-2019, 2023-2024, dan 2024-sekarang.
Amran pun menginvestigasi keterlibatan pengamat itu di proyek fiktif tersebut dan hasilnya telah diserahkan kepada penegak hukum.
"Kami sudah investigasi, kami serahkan ke penegak hukum. Menurut kaca mata saya, itu merugikan negara. Ini oknum dan ini musuh negara," ujar Amran.
"Kami tidak akan membiarkan berkeliaran dengan simbol apapun di Kementerian Pertanian. Mau pengamat, mau apapun, kami bereskan. Enggak boleh kami tinggal diam," katanya.
Amran mengungkap dugaan korupsi yang dilakukan pengamat ini telah menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 5 miliar.
Sayangnya, Amran tidak menyebutkan detail mengenai pengamat ini. Siapa namnya, latar belakangnya, tidak Amran bongkar.
"Itu potensi kerugian Rp 5 miliar dan tidak digunakan itu barang pengadaan. Itu pun sebagian tanda tangan fiktif, palsu tanda tangannya, dan ini yang dari dulu mengkritik [sektor] pertanian. Saya katakan ini musuh negara," ucap Amran.
Gus Ipul Sebut Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur Setelah Lolos Seleksi, Alasannya Lokasi Kejauhan |
![]() |
---|
Ekspor Sepeda Indonesia Pada 2024 Capai Rp 1,9 Triliun, Didominasi Tiga Jenis Ini |
![]() |
---|
Kejagung Periksa Perwakilan Kementan dan Bulog Terkait Penyelidikan Dugaan Korupsi Subsidi Beras |
![]() |
---|
Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, 5 Judul Buku Ini Jadi Warisan Intelektualnya |
![]() |
---|
Profil Raja Juli Antoni, Menhut Kembali Jadi Sekjen PSI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.