Harga Emas Hari Ini Anjlok, Berikut Daftarnya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Harga emas batangan yang dijual melalui PT Pegadaian mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Selasa (13/5/2025).

Tiga produk logam mulia utama yang ditawarkan, yakni Antam, UBS, dan Galeri24, tercatat kompak mengalami koreksi harga dibandingkan hari sebelumnya. 

Produk emas Antam mencatat penurunan paling tajam, yakni Rp22.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.002.000 menjadi Rp1.980.000 per gram.

Baca juga: Harga Emas Bakal Terus Merosot, Ini Biang Keroknya

Emas UBS juga melemah sebesar Rp20.000, dari Rp1.949.000 menjadi Rp1.929.000 per gram. 

Sementara itu, emas Galeri24 turun paling besar secara nominal, yakni Rp23.000, dari Rp1.925.000 menjadi Rp1.902.000 per gram.

Ketiga produk emas tersebut tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram untuk Antam dan Galeri24, serta hingga 500 gram untuk UBS.

Daftar harga emas hari ini di Pegadaian:

Emas Antam

0,5 gram: Rp1.043.000

1 gram: Rp1.980.000

2 gram: Rp3.897.000

3 gram: Rp5.819.000

5 gram: Rp9.663.000

10 gram: Rp19.269.000

25 gram: Rp48.041.000

50 gram: Rp95.999.000

100 gram: Rp191.916.000

250 gram: Rp479.515.000

500 gram: Rp958.810.000

1.000 gram: Rp1.917.579.000

Emas UBS

0,5 gram: Rp1.043.000

1 gram: Rp1.929.000

2 gram: Rp3.826.000

5 gram: Rp9.454.000

10 gram: Rp18.807.000

25 gram: Rp46.926.000

50 gram: Rp93.657.000

100 gram: Rp187.240.000

250 gram: Rp467.961.000

500 gram: Rp934.820.000

Emas Galeri24

0,5 gram: Rp998.000

1 gram: Rp1.902.000

2 gram: Rp3.745.000

5 gram: Rp9.294.000

10 gram: Rp18.538.000

25 gram: Rp46.232.000

50 gram: Rp92.389.000

100 gram: Rp184.686.000

250 gram: Rp461.487.000

500 gram: Rp922.519.000

1.000 gram: Rp1.845.037.000

Tekanan Global Bisa Seret Harga Emas Lebih Dalam

Penurunan harga emas di dalam negeri ini juga sejalan dengan tren global. Pengamat Emas Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia masih berpotensi terus melemah dalam waktu dekat.

"Saat ini harga berada di kisaran 3.245 dolar AS per troy ons, dan bisa turun lebih dalam ke level 3.185 dolar AS, bahkan menyentuh 3.150 dolar AS per troy ons jika tekanan berlanjut,” kata Ibrahim di Jakarta, Senin (12/5/2025).

Menurutnya, sejumlah faktor fundamental dan geopolitik menjadi penyebab utama tekanan ini. Salah satunya adalah pernyataan terbaru dari pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), yang mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat.

"Selama The Fed masih mempertahankan sikap hawkish dan dolar AS tetap menguat, maka emas akan terus kehilangan daya tarik sebagai aset lindung nilai," jelasnya.

Dia juga mencatat bahwa tensi geopolitik yang sempat mendongkrak harga emas beberapa waktu lalu kini mulai mereda, membuat investor kembali melirik aset-aset berisiko dan meninggalkan emas.