Serap Gabah Petani, Sudaryono Ungkap Petugas Bulog Sampai Ada yang Tidur di Lapangan
Cadangan beras pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog sekarang merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono, mengungkap ada petugas yang rela tidur di lapangan demi memastikan penyerapan gabah berjalan maksimal.
Menurut dia, hal ini menunjukkan kerja keras pegawai Bulog dalam menjalankan instruksi pemerintah untuk membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Ia juga mengatakan ini juga berkat kerja keras para petani yang mampu memproduksi secara luar biasa.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Terdepan di Asean dalam Produksi Stok Cadangan Beras yang Tembus 3,7 Juta Ton
"Ini tentu saja hasil kerja keras semua pihak, khususnya hasil kerja keras semua petani kita yang produksi dan semangatnya luar biasa, ditambah semua pasukan Bulog dari mulai pimpinan dirut sampai dengan level yang di lapangan semuanya kerja keras," kata Sudaryono usai meninjau Sentra Penggilingan Padi Modern/Modern Rice Milling Plant (MRMP) Perum Bulog di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).
Ia juga mengungkap seluruh personel Bulog dituntut untuk selalu siap siaga, bahkan tidak boleh ada yang sakit.
"Tidak ada yang tidur, tidak boleh ada yang sakit dan semuanya siap. Sekarang ini ya banyak yang tidur di lapangan untuk menyerap gabah dari petani," ujarnya.
Berkat kerja keras ini, ia mengatakan cadangan beras yang tersimpan di gudang Bulog sekarang merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Hingga hari ini, total stok beras di gudang Bulog mencapai 3,7 juta ton. Penyerapan beras dari Januari 2025 hingga pertengahan Mei ini sudah mencapai 2,1 juta ton.
Kedua capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Sebagai perbandingan, rekor sebelumnya terjadi pada tahun 1984 ketika Presiden Soeharto menerima penghargaan swasembada dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO/Food and Agriculture Organization of the United Nations).
Pada tahun itu, Bulog juga menyerap sekitar 3 juta ton. Namun, kata Sudaryono, sekarang angkanya sudah melampaui capaian pada tahun tersebut.
"Kita secara kuantitas telah melampaui dari rekor tertinggi yang ada, yaitu tahun 1984, yang kita pecahkan di tahun ini 2025," ucapnya.
Selidiki Dugaan Korupsi Beras Oplosan, Kejagung Buka Peluang Panggil Pihak Kementan Hingga Bulog |
![]() |
---|
Gubernur Bobby Nasution Dengarkan Keluhan Petani Taput, Beri Solusi dan Respons Cepat |
![]() |
---|
PP 28/2024 Dianggap Ancam Serapan Tembakau, Petani NTB Desak Perlindungan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Koperasi Bukan Sekadar Lembaga Usaha, Tapi Alat Perjuangan Rakyat Menuju Keadilan Sosial |
![]() |
---|
Pertamina Bawa Kopi Petani Kamojang Tembus Pasar Asia dan Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.