Senin, 15 September 2025

Menteri Maman Mau Panggil TikTok-Tokopedia Usai Pedagang Tokopedia Keluhkan Soal Integrasi

Maman Abdurahman akan memanggil pihak TikTok-Tokopedia akibat adanya keluhan dari pedagang di e-commerce

Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
PANGGIL TIKTOK-TOKOPEDIA - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman akan memanggil pihak TikTok-Tokopedia akibat adanya keluhan dari pedagang di e-commerce hijau tersebut soal integrasi penjual ke platform penjualan baru. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman akan memanggil pihak TikTok-Tokopedia akibat adanya keluhan dari pedagang di e-commerce hijau tersebut soal integrasi penjual ke platform penjualan baru.

Sebagaimana diketahui, pedagang di Tokopedia diminta mengintegrasikan dagangan mereka ke seller center tersebut paling lambat 9 Juni 2025.

Para pedagang mengeluhkan integrasi ini karena beragam alasan, salah satunya platform baru ini dianggap tidak ramah pengguna.

Baca juga: Cak Imin Tunjuk Co-Founder Tokopedia Jadi Deputi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat untuk Inovasi UMKM

"Saya rasa nanti kami akan panggil (TikTok-Tokopedia). Kami akan cek nanti seperti apa (permasalahannya, red)," kata Maman ketika ditemui di SME Tower, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).

Politikus Partai Golkar itu tak ingin praktik korporasi ini memberi dampak negatif terhadap pengusaha UMKM.

Menurut Maman, Kementerian UMKM senantiasa mengawasi dan memantau jika ada hal-hal yang menyulitkan para pengusaha UMKM.

"Itu memang sudah menjadi aktifitas kami setiap hari. Apabila ada beberapa isu-isu terkait pengawasan, monitoring, dan evaluasi, itu memang menjadi domain kami sehari-hari," ucap Maman.

Sebagaimana diketahu, manajemen TikTok telah menyatakan bahwa proses integrasi ini memang membawa perubahan dan juga pertanyaan bagi masyarakat luas.

“Kami ingin menekankan bahwa upaya integrasi kami, termasuk penyatuan seller center, bertujuan untuk memperkuat nilai yang diberikan kedua merek kepada para penjual, mitra, dan pengguna di seluruh Indonesia,” kata Juru Bicara TikTok, dikutip dari Kompas.com.

Pantauan Tribunnews di akun Instagram @tokopedia_tiktokshop, banyak penjual yang mengeluhkan integrasi ini.

Di salah satu unggahan, akun @yuankristan** berkomentar dengan memberi saran agar integrasi ke platform baru ini dibatalkan saja karena Tokopedia dan TikTok Shop memiliki pangsa pasar serta kebiasaan dan kemampuan pembeli yang berbeda.

Akun @unclevij*** mempertanyakan keseriusan TikTok-Tokopedia dalam mendukung UMKM. Menurut dia, langkah ini hanya mematikan para pedagang karena adanya peraturan yang dianggap tidak jelas.

Aplikasi Tokopedia & TikTok Shop Seller di Play Store juga menuai beberapa komentar yang kontra akan integrasi ini.

Ada akun yang berkomentar bahwa UI dan UX aplikasi ini membingungkan. Ia menilai aplikasi ini merupakan produk setengah jadi yang dirilis ke pasaran dan hanya membuat repot penjual.

Ada juga akun yang menyebut proses integrasi ini berjalan lambat. Produknya tak kunjung muncul di aplikasi tersebut. Ia bahkan sudah mencoba mengunggah ulang produknya, tetapi tak juga muncul. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan