Kamis, 25 September 2025

Dibayangi Fluktuasi Pasokan dan Harga, Wahana Inti Makmur Targetkan Laba Bersih Rp 1,06 Miliar

Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) pada tahun ini menargetkan penjualan sebesar Rp 105 miliar dan laba bersih Rp 1,06 miliar

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PERTUMBUHAN KINERJA - Sepanjang 2024 PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) membukukan peningkatan penjualan 11,03% menjadi Rp 87,94 miliar, dibandingkan Rp 79,21 miliar di tahun sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) pada tahun ini menargetkan penjualan sebesar Rp 105 miliar dan laba bersih Rp 1,06 miliar atau setara dengan 1 persen dari total penjualan.

Tercatat, sepanjang 2024 perseroan membukukan peningkatan penjualan 11,03 persen menjadi Rp 87,94 miliar, dibandingkan Rp 79,21  miliar di tahun sebelumnya.

Namun, beban usaha naik lebih tinggi sebesar 5,15 persen menjadi Rp 11,13 miliar dari sebelumnya Rp 10,58 miliar pada tahun 2023, sehingga laba bersih Rp 147,19 juta.

Dalam keterangan manajemen perseroan, memasuki tahun 2025 terdapat sejumlah tantangan, antara lain fluktuasi pasokan dan harga bahan baku beras (baik lokal maupun impor), peningkatan biaya operasional, khususnya transportasi, serta kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Cari Modal Kerja, Wahana Inti Terbitkan Surat Utang Senilai Rp2 Triliun

"Perseroan telah menyiapkan strategi adaptif yang meliputi perluasan jaringan pemasok dan pengelolaan persediaan bahan baku secara efisien, optimalisasi rute dan jadwal pengiriman guna menekan biaya logistik, serta penguatan struktur organisasi dan  pengembangan SDM melalui rekrutmen selektif dan pelatihan  berkelanjutan," tulisnya dikutip Jumat (4/6/2025).

Dengan fondasi strategi yang terukur dan adaptif tersebut, Perseroan optimistis dapat menjaga kinerja positif dan mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2025.

Perseroan telah merencanakan dan melakukan berbagai upaya, di antaranya terus menjaga fokus memberikan produk terbaik dengan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan, memperluas basis pelanggan dari segmen horeka khususnya restoran.

"Kemudian melakukan ekspansi yang lebih luas ke segmen pasar tradisional (general trade), meningkatkan keaktifan di segmen pasar modern (modern trade), meningkatkan efisiensi di bagian produksi dan operasional, dan lainnya," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan