Potensi Pasar Gen Z Rp1.500 Triliun, Industri Asuransi Perlu Maksimalkan Strategi
Populasi Gen Z di Indonesia mencapai 27,5 persen dari total penduduk Indonesia dan memiliki potensi ekonomi lebih dari Rp 1.500 triliun.
Ringkasan Berita:
- Dirut Askrindo Fankar Umran menyoroti peluang industri asuransi nasional menggarap pasar generasi Z yang potensinya sangat besar.
- Potensi ekonomi Gen Z di Indonesia mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun.
- Riset tentang pasar Gen Z bagi industri asuransi ini jadi disertasi program doktoral di Universitas Tarumanagara, Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri asuransi nasional memiliki peluang bisnis bernilai besar yang belum tergarap maksimal yakni pasar generasi Z. Segmen ini memiliki karakter lebih melek digital.
Berdasarkan data, populasi Gen Z di Indonesia mencapai 27,5 persen dari total penduduk Indonesia atau setara lebih dari 75 juta jiwa dan diperkirakan memiliki potensi ekonomi lebih dari Rp 1.500 triliun.
Sejauh ini industri asuransi khususnya asuransi melalui platform digital atau insurtech belum maksimal menggarapnya. Hal ini jika mengacu pada kontribusi insurtech terhadap total premi asuransi nasional masih sekitar 1 persen.
Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), M. Fankar Umran berpendapat, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi industri asuransi di Indonesia untuk bertransformasi demi menggaet mereka.
“Gen Z adalah generasi digital yang sadar risiko, tapi mereka butuh asuransi yang mudah diakses, fleksibel, dan relevan dengan gaya hidup mereka,” ujar Fankar Umran dikutip Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, perusahaan asuransi perlu membangun pengalaman digital end-to-end, mulai dari edukasi hingga klaim, serta memperluas kanal distribusi daring.
Produk-produk seperti asuransi mikro, berbasis langganan, atau pay-as-you-go dinilai lebih sesuai dengan karakter Gen Z yang mengutamakan kepraktisan dan transparansi.
“Asuransi berbasis teknologi harus menjadi jembatan antara perlindungan dan gaya hidup digital. Potensi premi dari kanal insurtech bisa tumbuh eksponensial bila industri mampu membaca kebutuhan mereka,” katanya.
Peluang pasar Gen Z bagi industri asuransi ini menjadi kupasan menarik Fankar Umran untuk program disertasi doktoralnya berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keinginan Menggunakan Teknologi Asuransi (Insurtech) di Kalangan Generasi Z di Indonesia dengan Menggunakan Extended D-M Model”.
Penelitian ini mengupas faktor-faktor psikologis dan perilaku digital yang memengaruhi minat Gen Z terhadap layanan asuransi berbasis teknologi dengan Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan bertindak sebagai salah satu promotornya.
Baca juga: Industri Asuransi dan Majelis Wakaf Muhammadiyah Akselerasi Ekosistem Keuangan Syariah
Fankar Umran berhasil mempertahankan disertasi tersebut di Universitas Tarumanagara, Jakarta, dan meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dengan predikat Cumlaude dan IPK 4.00.
Dia mengatakan pencapaian akademik tersebut menjadi modal strategis Askrindo untuk memperkuat arah riset dan inovasi digital di sektor asuransi.
“Sebagai bagian dari Askrindo, saya berkomitmen memperluas akses perlindungan bagi masyarakat, terutama generasi muda, melalui teknologi yang inklusif dan efisien,” ujar Fankar.
Prof Agustinus menilai riset ini memiliki relevansi kuat dengan industri.
Baca juga: Perbankan dan Industri Asuransi Kerjasama Penguatan Penyaluran KUR di Indonesia Timur
Sumber: Kontan
| Krisis Kepemimpinan di Madagaskar: Rajoelina Kabur, Militer dan Parlemen Berebut Kekuasaan |
|
|---|
| Didemo Gen Z, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Kabur dengan Pesawat Militer Prancis |
|
|---|
| Industri Keuangan Syariah dan Perguruan Tinggi di Purwokerto Edukasi Finansial ke Gen Z |
|
|---|
| Didorong Gen Z dan Milenial, Nilai Pasar Produk Kecantikan Diprediksi Rp 2,6 Triliun di 2032 |
|
|---|
| Bahlil Ajak Gen Z Peduli Energi Nasional, Janjikan Beasiswa bagi yang Berprestasi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.