Rabu, 12 November 2025

Kementerian Pertanian Minta Petani Fokus Jaga Produksi Pangan

Produksi beras nasional Januari–Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, atau surplus 4,1 juta ton dibandingkan tahun 2024.

Penulis: Erik S
Editor: Choirul Arifin
Kontan
MENJEMUR PADI - Produksi beras nasional Januari–Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, atau surplus 4,1 juta ton dibandingkan tahun 2024. 

Ringkasan Berita:
  • Prioritas kerja Kementerian Pertanian saat ini adalah menjaga stabilitas dan kelancaran produksi pangan.
  • Produksi beras nasional Januari–Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, atau surplus 4,1 juta ton dibandingkan tahun 2024.
 
 

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan prioritas saat ini adalah menjaga stabilitas dan kelancaran produksi pangan nasional. 

Pemerintah telah melakukan berbagai langkah penting seperti penurunan harga pupuk hingga 20 persen, mempersiapkan hilirisasi pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras nasional Januari–Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, atau surplus 4,1 juta ton dibandingkan tahun 2024.

“Semua capaian ini berkat kerja keras petani. Pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh petani Indonesia. Kita harus menjaga situasi tetap tenang dan tidak membiarkan kegaduhan mengganggu produksi pangan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono, Selasa (11/11/2025).

Oleh karena itu, Arif mengimbau seluruh petani dan pegawai agar tidak melakukan aksi terkait pemberitaan beras busuk agar suasana tetap kondusif. 

Arief juga mengapresiasi dukungan moral dari berbagai kelompok petani yang menyuarakan solidaritas terhadap Kementan.

Saat menyampaikan amanat di peringatan Hari Pahlawan di K=kantor Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa perjuangan seluruh jajaran Kementan adalah perjuangan untuk bangsa, bukan untuk pribadi.

“Jangan bela pribadi saya. Bela Kementerian Pertanian dan petani Indonesia. Banyak yang tidak senang kalau Indonesia berdaulat pangan, tetapi kita harus sabar dan terus bekerja. Semua ini demi Merah Putih,” ujar Mentan Amran.

Ia menekankan, semangat kepahlawanan kini diwujudkan melalui kerja keras petani, penyuluh, dan pegawai lapangan yang memastikan pangan tersedia untuk seluruh rakyat Indonesia. Ia menyebut mereka sebagai pahlawan masa kini yang menjalankan perjuangan dengan ilmu, empati, dan pengabdian.

Baca juga: Panen Padi Gadu Lampung Timur Melimpah, Petani Nikmati Harga Gabah Tinggi

Mentan juga menyampaikan apresiasi kepada pegawai dan petugas lapangan yang jatuh sakit atau mengalami kecelakaan saat bertugas. Ia menyatakan bahwa biaya perawatan akan ditanggung Kementan. Jika kurang akan ditutup Mentan secara pribadi sebagai bentuk solidaritas sesama pejuang Merah Putih.

Ia turut memaparkan berbagai capaian Kementan dalam satu tahun terakhir, mulai dari peningkatan laporan keuangan menjadi WTP, nilai reformasi birokrasi yang tinggi, apresiasi KPK terhadap integritas Kementan, hingga kontribusi pertanian terhadap PDB yang berada di titik tertinggi dalam sejarah.

Baca juga: Panen Padi Perdana di Distrik Wanam Merauke dapat Dukungan dari Haji Isam

“Insya Allah, Indonesia berada di ambang deklarasi swasembada pangan. Ini bukan keberhasilan saya, tetapi keberhasilan Anda semua. Anda adalah pahlawan-pahlawan pangan Indonesia,” ujarnya.

Menutup amanatnya, Amran menegaskan bahwa semangat 'bekerja, bergerak, dan berdampak' adalah bentuk nyata penghormatan kepada para pahlawan bangsa.

“Pahlawanku kita, teladanku kita.Mari kita lanjutkan perjuangan dengan kerja keras, keikhlasan, dan cinta tanah air. Kedaulatan pangan adalah pengabdian tertinggi bagi Indonesia,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved