Kisah Ibu Pulau Obi, Dari Usaha Keripik Pisang Kini Jadi Pengusaha Beromzet Miliaran Rupiah!
UMKM Obi Jaya Mandiri terdiri dari ibu-ibu Pulau Obi yang memproduksi camilan dari buah pisang.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu rumah tangga asal Desa Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Suryani Jamardin Jouronga, mungkin tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pengusaha dengan omzet miliaran rupiah. Namun berkat kegigihannya bersama para ibu di kelompok usaha Obi Jaya Mandiri, impian itu kini menjadi nyata.
"Saya dan ibu-ibu Kawasi sekarang berkembang, memahami bisnis, dan bisa menghasilkan uang untuk keperluan rumah tangga," kata Suryani.
Pada awalnya, perempuan yang akrab disapa Mama Cahya ini hanyalah seorang ibu rumah tangga. Sesekali, ia pergi melaut untuk mengumpulkan ikan, baik untuk menambah penghasilan maupun melengkapi kebutuhan pangan keluarga di rumah.
Namun, tim Community Development Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan bijih nikel yang beroperasi di Pulau Obi, memberikan edukasi tentang cara mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Mama Cahya dan rekan-rekannya pun tertantang untuk membentuk kelompok usaha yang memproduksi camilan dari buah pisang, yang banyak tumbuh di wilayah Obi.
"Kami terbiasa hanya membuat gorengan pisang, mana mungkin pisang bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar?” kenang Mama Cahya.
Meski sempat ragu, tantangan itu akhirnya ia terima. Pada tahun 2019, Mama Cahya bersama sembilan ibu lainnya membuka usaha keripik pisang Horiwo Kawasi.
Dalam proses pengembangannya, tim Community Development Harita Nickel turut mendampingi dalam berbagai hal, seperti memberikan masukan terkait kemasan agar keripik pisang Horiwo Kawasi memiliki daya tahan lebih lama.
Selain itu, pihak perusahaan juga mendampingi Mama Cahya beserta sembilan ibu lainnya dalam proses pengurusan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal, agar produk keripik pisang Horiwo dapat dipasarkan di minimarket.
"Pemasaran kami dibantu juga oleh Harita Nickel yang dipasarkan ke beberapa minimarket yang ada di lokasi site," kata Mama Cahya.
Dari Keripik ke Minimarket
Usaha yang dijalankan Kelompok Obi Jaya Mandiri kini membuahkan hasil. Dari yang semula hanya beranggotakan 9 orang, kelompok ini telah berkembang menjadi 41 anggota.
"Omzet kami tahun 2020 sudah mencapai Rp 50 juta per bulan. Kami juga terus mencari peluang pasar baru dengan menawarkan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Pulau Obi," kata Mama Cahya.
Baca juga: Kuartal III 2025, Harita Nickel Bukukan Pendapatan Rp 22,4 Triliun
Tak berpuas diri, Mama Cahya dkk melebarkan sayap bisnisnya. Pada tahun 2021 Mama Cahya cs meresmikan HOP Mart, sebuah minimarket ala kota besar yang beroperasi di dalam area operasional Harita Nickel. Perusahaan memberikan pelatihan dalam hal pengelolaan stok dan manajemen keuangan sehingga minimarket ini dapat beroperasi secara profesional.
Di tahun 2024 lalu, Kelompok Obi Jaya Mandiri meluncurkan cafe Project Rasa (Prosa) dan Propala yang menjajakan aneka olahan buah pala.
Total omzet yang diraih pun tidak main-main. Dari seluruh usaha yang dijalankan, Mama Cahya cs berhasil membukukan pendapatan hingga Rp5,1 miliar pada tahun 2025 lalu.
| KRONOLOGI Pengusaha Batam Digerebek Kasus Narkoba saat Asyik Main Biliar, Diperas Rp 1 Miliar |
|
|---|
| Jadi Korban Pemerasan Oknum Polisi-TNI, Pengusaha Batam Trauma Ditodong Senjata, Istri Hamil 8 Bulan |
|
|---|
| Polda Kepri Tangkap Iptu THS Diduga Terlibat Pemerasan Pengusaha Rp 1 Miliar Modus Gerebek Narkoba |
|
|---|
| Gapembi Riau Dilantik, Fokus Awal Sertifikasi Dapur dan Koordinasi Program Gizi |
|
|---|
| Kuartal III 2025, Harita Nickel Bukukan Pendapatan Rp 22,4 Triliun |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.