Rabu, 12 November 2025

Masa Depan Industri Tambang Indonesia Ditentukan Tiga Pilar Ini

Pentingnya integrasi data geologi, geofisika, dan geokimia dalam membangun model geologi yang akurat dan adaptif. 

Istimewa
MASA DEPAN TAMBANG - Acara Micromine User Conference (MUC) 2025. Masa depan industri tambang Indonesia ditentukan oleh tiga pilar utama, yaitu data yang terintegrasi dan real-time, pemanfaatan AI dan otomasi, serta komitmen terhadap praktik tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Ringkasan Berita:
  • Pentingnya integrasi data geologi, geofisika, dan geokimia dalam membangun model geologi yang akurat dan adaptif. 
  • MUC 2025 mempertemukan profesional geologi, insinyur tambang, dan regulator.
  • Macro di Micromine mampu memangkas waktu kerja menjadi lebih singkat, yang awalnya butuh dua minggu menjadi dua hari.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Regional Manager Micromine APAC Fransiskus Nugroho menyoroti masa depan industri tambang Indonesia yang akan ditentukan oleh tiga pilar utama.

Tiga pilar itu adalah data yang terintegrasi dan real-time, pemanfaatan AI dan otomasi, serta komitmen terhadap praktik tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Hal tersebut disampaikan Fransiskus dalam acara Micromine User Conference (MUC) 2025.

MUC 2025 mempertemukan profesional geologi, insinyur tambang, dan regulator untuk membahas masa depan pertambangan berbasis data, teknologi, dan keberlanjutan.

Baca juga: Ahli Pertambangan: Pemberantasan Tambang Ilegal Harus Lintas Kementerian dan Lembaga 

"Software pertambangan kini bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan otak operasional yang menghubungkan seluruh proses, dari eksplorasi hingga produksi,” kata Fransiskus dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (12/11/2025).

General Manager APAC Micromine, Adam Brew, pun menegaskan peran penting teknologi dalam transformasi industri melalui rilis pembaruan perangkat lunak 2026.

“Di versi 2026, kami menghadirkan konektivitas dan kecerdasan buatan yang benar-benar mengubah cara tim tambang bekerja, lebih cepat, lebih akurat, dan lebih kolaboratif," ujar Adam.

Teknologi Menjadi Kunci Produktivitas Berkelanjutan

GM Exploration and Resources Development Group PT Merdeka Copper Gold Tbk Arief Bastian menyoroti evolusi pemodelan geologi dari era manual hingga era machine learning.

Ia menekankan pentingnya integrasi data geologi, geofisika, dan geokimia dalam membangun model geologi yang akurat dan adaptif. 

“Meski demikian, peran seorang geolog tetap dibutuhkan dalam era machine learning. Karena, geolog memegang peran fundamental dalam mengambil keputusan atas data yang diolah oleh machine learning,” kata Arief.

Meski memiliki potensi besar dalam eksplorasi mineral seperti nikel, tembaga, dan emas, Chairwoman MGEI Rosalyn Wullandhary mengatakan tanpa pendekatan yang tepat, proses penambangan akan lambat dan tidak berkelanjutan.

Lebih lanjut, Rosalyn menjelaskan bahwa penggunaan teknologi AI yang sudah mendapatkan 'pelatihan' mengenai digital twin (proses membangun model secara digital) dan hyperspectral imaging (foto spektrum permukaan tanah) akan memangkas pekerjaan manual serta mempercepat produktivitas.

"Adopsi teknologi seperti AI, digital twin, dan hyperspectral imaging bisa mempercepat siklus eksplorasi dan memastikan nilai tambah nasional yang berkelanjutan,” kata Rosalyn.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved