100 Peserta Pertamina UMK Academy 2025 Siap Bersaing Jadi UMKM Agregator
Pertamina mengumumkan 100 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbaik dari total 730 peserta program UMK Academy 2025
Ringkasan Berita:
- Program Pertamina Pertapreneur Aggregator (PAG) 2025, yang bertujuan mencetak UMKM agregator mandiri, global dan berkelanjutan.
- Melalui Pertapreneur Aggregator, Pertamina tidak hanya mencetak pengusaha sukses, tapi juga pemimpin perubahan yang membangun ekonomi lokal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengumumkan 100 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbaik dari total 730 peserta program UMK Academy 2025.
UMK Academy adalah program pembelajaran digital yang digagas oleh PT Pertamina (Persero) untuk membantu pelaku usaha mikro kecil (UMK) naik kelas dan berkembang lebih pesat.
Seluruh peserta terpilih akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni Program Pertamina Pertapreneur Aggregator (PAG) 2025, yang bertujuan mencetak UMKM agregator mandiri, global dan berkelanjutan.
Program ini merupakan bentuk pembinaan lanjutan bagi UMKM yang telah memiliki jejaring kolaboratif dengan pelaku usaha lainnya.
Baca juga: 50 Pelaku UMKM Cirebon Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Melalui skema agregator, para peserta akan mendapatkan pendampingan dari mentor profesional dalam mengelola bisnis secara lebih modern dan berdampak luas bagi sesama UMKM maupun lingkungan sekitar.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron menyatakan komitmen perusahaan dalam memperkuat peran strategis UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
"Melalui Pertapreneur Aggregator, Pertamina tidak hanya mencetak pengusaha sukses, tapi juga pemimpin perubahan yang membangun ekonomi lokal, sosial, dan hijau," tutur Baron dalam keterangan resmi, Rabu (12/11/2025).
Tahun ini, mayoritas peserta PAG berasal dari sektor Food and Beverage 45 persen, Fashion and Wastra 31 persen, Craft and Jewellery 22 persen, serta Agribisnis dan Jasa masing-masing sebesar 1 persen.
Secara regional, peserta tersebar di delapan wilayah besar, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara 23 persen, diikuti Jawa Barat 20 persen dan Jawa Tengah 15 persen.
Selama empat minggu pelaksanaan, peserta akan mengikuti berbagai tahapan seleksi mulai dari desk evaluation, wawancara, hingga bootcamp dan mentoring intensif.
Baca juga: Transaksi Business Matching UMKM Tembus USD 130,17 Juta, Bukti Produk Lokal Kian Diminati Dunia
Dalam tahap ini, mereka akan mempelajari strategi branding, digital marketing, manajemen keuangan, ekspor, hingga business matching.
Baron menjelaskan, dari 100 peserta awal tersebut nantinya akan dipilih 10 UMKM terbaik nasional melalui tahapan Final Pitching and Awarding.
Kesepuluh peserta terbaik ini kemudian akan memperoleh pendampingan eksklusif selama enam bulan untuk menjadi agregator mandiri, global dan berkelanjutan.
Mereka juga akan mendapat mentoring CEO, simulasi pitching ala Dragon’s Den, serta peluang menembus pasar internasional melalui global market matching dan platform seperti Alibaba, Amazon, dan Shopee International.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Peringati Hari Pahlawan, BNI Dorong UMKM Naik Kelas dan Lahirkan Pahlawan Ekonomi dari Ngawi |
|
|---|
| BTN Salurkan Kredit Program Perumahan ke UMKM Yogyakarta |
|
|---|
| Bazar UMKM dan Jejaring Kerja Warnai Reuni IKA Polsri di GBK |
|
|---|
| Sulaman Tapis Perempuan Desa Lampung Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Tradisi |
|
|---|
| Ketua KADIN DKI Jakarta Diana Dewi Dorong Sinergi Lintas Wilayah untuk Penguatan UMKM |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.