Jumat, 14 November 2025

Banjir Baja Impor, Pemerintah Diminta Lahirkan Pengusaha Baru Bukan Buka Investasi Asing

Pemerintah diminta tidak hanya fokus pada menarik investor asing untuk mengatasi tekanan impor produk baja di pasar Indonesia.

dok. KS
ANTISIPASI BANJIR BAJA IMPOR - Baja jenis hot rolled plate (HRP) produksi Krakatau Steel. Pemerintah diminta menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang fokus pada industri manufaktur untuk menekan produk impor dan meningkatkan ekonomi nasional. 

Menyoroti investasi asing, Hendrik mengusulkan regulasi yang lebih ketat, karena regulasi yang sudah ada sekarang masih memberi celah untuk bisa diakalin.

"Cara mereka ngakalinnya  semua pakai nominee orang lokal, terus dibuat perjanjian di bawah tangan sehingga mereka tetap menguasai 100 persen. Ini fakta. Sama kayak orang-orang asing beli aset di Bali, kan banyak notaris atur-atur pakai nominee," tutur Hendrik.
Data Impor Baja

Tercatat, impor baja dari China mengalami lonjakan signifikan dalam satu tahun terakhir.

Pada semester I 2024 saja, impor baja China meningkat 34 persen menjadi 2,98 juta ton dari sebelumnya 2,23 juta ton. Sepanjang 2023, volume impor baja dari China mencapai sekitar 4,16 juta ton.

Angka itu melonjak 35,4 persen dibanding tahun sebelumnya dan menjadikan China sebagai penyumbang terbesar terhadap total impor baja nasional, yaitu sekitar 28 persen.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China menjadi negara asal impor terbesar Indonesia pada awal 2025.

Pada Januari saja, nilai impor non-migas dari China mencapai 6,34 miliar dolar AS, setara 40,86 persen dari total impor nonmigas nasional.

Besi dan baja menjadi salah satu kontributor utama dalam struktur impor tersebut.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved