Virus Corona
Virus Corona Mewabah di Dunia, 7 Negara Ini Lakukan Lockdown
Akibat penyebaran virus corona yang semakin mewabah hingga dunia. tujuh negara ini melakukan Lockdown untuk mencegah virus semakin meluas.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi global.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang luas.
Artinya, wabah virus corona telah diakui WHO sudah menyebar luas hampir ke seluruh dunia.
Akibatnya, banyak berbagai negara telah menerapkan sejumlah upaya untuk menanggulangi penyebarannya.
Satu di antara caranya adalah dengan melakukan lockdown di negara yang terdampak.
Menurut Cambrigde Dictionary, lockdown diartikan sebagai situasi di mana orang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan gedung atau area secara bebas karena keadaan darurat.
Sedangkan menurut Merriam-Webster Dictionary, lockdown adalah tindakan atau kondisi darurat di mana orang-orang dicegah untuk sementara waktu memasuki atau meninggalkan area atau bangunan terbatas (seperti sekolah) selama ada ancaman bahaya.

Baca: Pemerintah Diusulkan Buat SOP Petugas Medis & Denda Pasien Suspect Corona yang Tak Mau Diisolasi
Kini, virus corona memang termasuk wabah yang membahayakan karena bisa menimbulkan kematian meski tingkat kesembuhannya tinggi.
Untuk itu berbagai negara seperti China, Italia, dan banyak negara lainnya melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Berikut ini negara yang memberlakukan kebijakan lockdown, melansir Warta Kota:
1. China
Seperti di pusat penyebaran pertama corona berasal, Kota Wuhan, China.
Pemerintah China melakukan totally lockdown.
Kota Wuhan tidak dapat keluar dari rumah sama sekali.
Untuk urusan kebutuhan makanan dan sehari-hari telah dibantu pemerintah setempat.
Ada penjagaan khusus jika ada warga yang ingin keluar dari rumah.
Bukan hanya Wuhan, ada empat negara yang sudah menetapkan kebijakan lockdown untuk perangi corona.
2. Italia
Italia juga menetapkan kebijakan lockdown sejak 9 Maret 2020.
Dikutip Kompas.com, Denmark juga menetapkan kebijakan lockdown sejak 11 Maret 2020.

Baca: Satu Orang Anggota DPRD DKI Dikabarkan Positif Terinfeksi Corona
Pemerintah Denmark menutup sejumlah sekolah, universitas, dan fasilitas day care.
Bahkan para pekerja dari sektor publik yang tidak penting akan dipulangkan.
3. Filipina
Sementara satu negara Asia yang sudah menetapkan lockdown adalah Filipina.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengumumkan kebijakan lockdown atau mengisolasi (karantina) 12 juta warganya di tengah merebaknya virus corona (COVID-19).
Hal itu disampaikan Duterte pada Kamis (12/03/2020) malam waktu setempat.
Termasuk menghentikan semua perjalanan domestik, dalam upaya untuk melawan penyebaran virus corona.
Duterte juga mengumumkan penutupan penutupan sekolah, larangan pertemuan yang mengumpulkan banyak orang dan larangan masuknya orang asing dari tempat yang menular menyebar.
4. Irlandia
Irlandia memutuskan melakukan lockdown pada 12 Maret 2020.
Pemerintah Irlandia akan melakukan penguncian nasional sapai 29 Maret 2020.
Transportasi umum akan terus beroperasi dan toko-toko akan tetap buka, namun orang-orang akan disarankan untuk menjaga jarak yang ditetapkan satu sama lain.
Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, situasi itu baru pertama kali terjadi di negaranya.
5. Korea Selatan
Di Korea Selatan (Korsel), Kota Daegu di-lockdown setelah Wali Kota Kwon Young Jin meminta penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Baca: Bercanda soal Virus Corona, Penerbangan di Dallas Ditunda hingga 8 Jam
Hal itu dilakukan karena adanya kenaikan kasus infeksi virus korona di kota tersebut.
6. Perancis
Negara terakhir yang menetapkan lockdown adalah Spanyol dan Perancis.
Perdana Menteri Perancis, Eduardo Philippe meminta warga untuk bekerja dari rumahnya masing-masing.
Dia mengimbau agar warganya tidak sering keluar rumah kecuali dalam beberapa hal.
Antara lain membeli kebutuhan primer, berolahraga ringan, dan ikut pemilihan lokal akhir pekan ini.
Semua tempat bisnis yang tidak berdampak besar akan ditutup.
Namun transportasi umum tetap berjalan seperti biasa.
Kendati demikian, Philippe mendorong masyarakat agar mengurangi bepergian dengan kendaraan umum.
7. Spanyol
Jalan-jalan Spanyol yang biasanya penuh sesak dan landmark yang ramai terhenti setelah pemerintah Spanyol memberlakukan penguncian hampir secara nasional dengan harapan mengatasi epidemi virus corona yang telah menjadi salah satu yang terburuk di Eropa.
Pada hari Minggu, jumlah kasus Covid-19 di seluruh Spanyol mencapai 7.753 dan 288 kematian.
Satu minggu yang lalu, Spanyol berdiri di 589 kasus dikonfirmasi dan 10 kematian.
Langkah-langkah serupa yang diambil oleh Italia - negara yang paling terpukul di Eropa - pemerintah Spanyol menyatakan keadaan darurat pada hari Sabtu, memerintahkan penutupan semua toko yang tidak penting serta bar, restoran, kafe, lapangan sepak bola dan bioskop.
Warga telah diperintahkan untuk tinggal di rumah, hanya diizinkan membeli makanan dan obat-obatan atau bepergian ke tempat kerja, pusat kesehatan atau bank.
Perjalanan juga diperbolehkan bagi mereka yang merawat orang tua atau tanggungan.
Kecuali segelintir orang yang membawa anjing mereka atau mengambil bahan makanan, sebagian besar jalan di Madrid kosong.
"Ini mengejutkan," kata Bertrand Martinez Peñalver ketika dia melihat ke jalan yang tenang.
“Spanyol adalah tempat di mana selalu ada orang di luar. Sekarang tidak ada seorang pun. "
Pergi ke luar kota masih diperbolehkan, namun disarankan tidak bila bukan untuk tujuan yang penting.
Sementara di Indonesia sendiri, saat ini masih menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) di beberapa kota
Ada tiga pemerintah kota yang menetapkan status KLB untuk pencegahan virus corona meluas, yakni Surakarta (Solo), Banten, dan Tangerang.
(Tribunnews.com/Maliana, Wartakotalive.com)