Sabtu, 11 Oktober 2025

Virus Corona

Kuil India Ini Gunakan Urine Sapi karena Kehabisan Hand Sanitizer, Klaim Sebagai Anti Bakteri

Kuil Iskcon di Juhu, Mumbai menggunakan urin sapi (gaumutra) sebagai hand sanitizer.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Twitter @RajuPNair
Pria India Tak Terima Diberi Hand Sanitizer Urin Sapi: Tangan Saya Berbau Aneh 

TRIBUNNEWS.COM - Kuil Iskcon di Juhu, Mumbai menggunakan urine sapi (gaumutra) sebagai hand sanitizer. 

Melansir India Today, inisiatif ini datang dari pihak kuil setelah tujuh hari manajemen kehabisan hand sanitizer berbasis alkohol.

Salah satu korbannya, Raju P. Nair tidak lama memviralkan hal ini.

Pasalnya, para petugas keamanan kuil tidak mengonfirmasi pengunjung terkait cairan apa yang disemprotkan.

Banyak netizen yang kemudian mempertanyakan langkah otoritas kuil.

Baca: Kekhawatiran India pada Covid-19 buat Taj Mahal Kini Ditutup

Baca: Penjelasan ACT Terkait Bantuan Masyarakat Indonesia ke India

Kendati demikian, para pejabat di Kuil Iskcon mengatakan bahwa suling gaumutra atau biasa dikenal goark memiliki kandungan anti bakteri.

Perwakilan kuil, Parijata Devi Dasi mengatakan bahwa penggunaan sulingan urine sapi atau goark ini semata-mata untuk pencegahan Covid-19.

Bagaimanapun juga saat itu kuil tengah kehabisan stok hand sanitizer, dan hanya ada cairan tersebut.

"Kami memiliki goark, yang merupakan hasil rebusan gaumutra sehingga zat-zat lain hilang dari urine itu," jelasnya.

"Ini adalah anti jamur, anti bakteri, bio enhancer anti kanker."

"Sampai kami mendapatkan persediaan hand sanitizer lagi, kami akan terus menggunakan urine sapi sebagai pembersih tangan," ungkap Parijata.

sapi india
sapi india (DailyMail)

Baca: Jubir Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto: Tidak ada Dusta di Antara Kita

Baca: Wanita 21 Tahun Jadi Tersangka Penyebar Video Hoaks Corona di PGC

Parijata mengatakan bahwa pihak kuil tidak pernah memaksa pengunjung untuk menggunakan goark tersebut.

Menurutnya beberapa orang juga lebih memilih ke kamar mandi dan mencuci tangan dengan sabun.

"Ini adalah kebersihan pribadi dan tindakan pencegahan yang setiap orang harus lakukan," tambahnya.

Saat disinggung terkait rasionalkah keputusan menggunakan urine sapi tersebut, Parijata terus membenarkannya.

"Ini bukan gaumutra (urine sapi). Ini adalah suling gaumutra."

"Cairan tersebut memiliki banyak manfaat dan anti bakteri. Kami akan ganti setelah mendapat hand sanitizer biasa," ujarnya.

Salah Satu Pengunjung Tidak Terima dan Tuntut Pihak Kuil

Seorang warga Kochi pada Senin (16/3/2020) lalu mengajukan keluhan ke polisi, lantaran tangannya disemprot menggunakan urine sapi (gaumutra) di Kuil Iskcon, Juhu, India.

Alih-alih diberikan gel pembersih atau hand sanitizer, pihak kuil justru memberi Raju P Nair urine sapi untuk membersihkan tangan.

Pria yang menjabat sebagai Komite Kongres Distrik Ernakulam ini melayangkan surat keberatannya ke Komisaris Polisi Mumbai, Prambir Singh.

Raju berupaya mengajukan perlakuan tidak menyenangkan kuil tersebut ke ranah hukum.

Pada Minggu (15/3/2020), Raju mencuit di Twitternya dan menceritakan kejadian ini.

Baca: WNA India Ditemukan Tewas di Bekasi, Ada Kemungkinan Terkena Corona, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan

Baca: Kekhawatiran India pada Covid-19 buat Taj Mahal Kini Ditutup

Dia menganggap ini adalah ancaman serius bagi masyarakat umum.

Lantaran jelas melanggar protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait standar kebersihan Covid-19.

Tentu saja cara ini juga melanggar protokol kesehatan yang ditentukan Pemerintah India.

"Kami berjalan ke halaman (kuil) dan petugas keamanan meminta untuk melakukan cek," katanya.

Raju mengaku sebenarnya dia saat itu tidak ingin pergi ke di Kuil ISKCON.

"Meskipun kami memberitahu mereka bahwa kami akan pergi ke restoran bukan ke kuil, kami tidak keberatan dengan pemeriksaan ini," jelasnya, dilansir The Hindu.

Temannya jadi yang pertama disemprot cairan tersebut, kemudian baru dirinya.

Sebelum benar-benar yakin cairan yang disemprotkan bukanlah alkohol pembersih tangan, Raju sendiri sudah sangsi dengan wadah penyemprot yang digunakan.

"Mereka menggunakan semprotan biasa yang digunakan tukang cukur dan tidak klinis, saya mencium tangan saya dan berbau aneh," jelas Raju.

Raju lalu menanyakan kecurigaannya ini dan urine sapi telah dikonfirmasi oleh petugas keamanan tersebut.

Baca: Sebelum Pulang, Jamaah Ijtima Asia di Gowa Akan Dikarantina untuk Memastikan Tak Terpapar Corona

Baca: Kondisi Dokter Handoko Gunawan Rawat Pasien Corona di Usia 80 Tahun, Kini dalam Penanganan Medis

"Saya merasa keberatan dan harusnya mereka bilang itu urine sapi dan melakukannya atas persetujuan saya."

Raju tidak bisa tinggal diam, dia mantap mengajukan peristiwa ini sebagai tindak pidana.

Bahkan dia tidak segan-segan merekrut kuasa hukum, Matthew Antony untuk mewakilinya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved