Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Yurianto: Perilaku Hidup Sehat Tak Cukup Sosialisasi, Budayakan!

Cegah covid-19, perilaku hidup sehat masyarakat perlu digalakkan guna mencegah penyebaran penularan virus corona.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan perilaku hidup sehat masyarakat perlu digalakkan guna mencegah penyebaran penularan virus corona.

Yuri mengungkapkan perilaku hidup sehat harus dilakukan secara bersama-sama.

"Harus kita budayakan, tidak hanya sosialisasi. Harus dilakukan secara komunal," ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (19/3/2020) dilansir Youtube Kompas TV.

Perilaku hidup sehat yang dimaksud Yuri salah satunya adalah membiasakan mencuci tangan.

"Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," ungkapnya.

Selain itu, Yuri juga meminta masyarakat untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak antara satu orang dengan yang lain.

Ilustrasi cuci tangan
Ilustrasi cuci tangan (countryliving.com)

Baca: VIRAL Petugas Commuter Line Salah Pakai Thermal Gun pada Calon Penumpang, Ini Tanggapan PT KCI

Hal ini guna menekan penyebaran virus corona.

"Jarak kurang dari satu meter berpotensi terjadinya sebaran," ujar Yuri.

Yuri mengungkapkan social distancing harus disadari secara bersama.

"Harus disadari bersama untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengerahkan banyak orang, yang mengakibatkan kerumunan," ujar Yuri.

Social Distancing
Social Distancing (Tangkap layar akun YouTube Presiden Joko Widodo)

Baca: BREAKING NEWS: Jubir Penanganan Covid-19 Sebut Orang Positif Corona Tak Berarti Harus Dirawat di RS

Menganggap social distancing adalah upaya efektif untuk menekan penyebaran corona, pemerintah menekankan kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkannya.

Termasuk, di tempat kerja dan rumah tangga.

"Social distancing harus diimplementasikan di tempat kerja jika tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah, dan juga di kehidupan rumah tangga," ungkap Yuri.

Selain social distancing, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat yang menderita gangguan kesehatan untuk menggunakan masker.

Terutama, bagi yang menderita batuk maupun influenza.

"Siapapun yang batuk, influenza, harus menggunakan masker untuk menghindari droplet, percikan-percikan kecil," ungkap Yuri.

Selain itu Yuri juga menekankan agar masyarakat senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," ungkapnya.

 Baca: BREAKING NEWS MUI: Orang Sehat di Kawasan Potensi Penularan Tinggi Dilarang Ibadah di Tempat Umum

Rapid Test

Achmad Yurianto juga mengungkapkan pemerintah akan melakukan pemeriksaan secara masal terkait virus corona pada masyarakat.

"Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan secara masal, peralatan masih kami siapkan," ungkap Yuri.

Pemeriksaan secara masal disebut Yuri, bertujuan untuk secepat mungkin mendeteksi masyarakat yang positif corona.

Namun, Yuri menyebut tidak semua masyarakat yang dinyatakan positif akan diisolasi di rumah sakit.

"Pada kasus positif dengan tanpa gejala atau gejala ringan, maka akan diminta melakukan isolasi diri secara mandiri," ungkap Yuri.

Isolasi mandiri nantinya disebut Yuri akan tetap dipantau oleh petugas medis.

"Tetap akan dipantau oleh Puskesmas," ujar Yuri.

Baca: Hasil Tes Corona, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Negatif, Ingatkan Soal Social Distancing

Yuri menyebut, masyarakat masih perlu diberikan sosialisasi dan edukasi tentang isolasi mandiri.

"Akan terus digencarkan," ungkapnya.

Sementara itu, pemerintah disebut tengah mempersiapkan peralatan untuk pengecekan masal atau rapid test test.

Jika dalam rapid test nantinya masyarakat medapati status bergejala covid-19 sedang, akan mendapat pemeriksaan lanjutan.

"Jika rapid test dijumpai dengan kondisi sedang, harus dilanjutkan dengan pemeriksaan VCR," ungkap Yuri.

Yuri menyebut rapid test dilakukan hanya untuk mengetahui apakah masyarakat tertular atau tidak.

"Rapid test untuk mengetahui apakah masyarakat tertular, tapi tidak harus mendapat perawatan," ungkapnya.

309 Warga Positif Corona

Sebelumnya, Yuri dalam konferensi pers tersebut juga mengungkapkan jumlah pasien positif corona di Indonesia hingga Kamis (19/3/2020) berjumlah 309 orang.

Total sudah ada 25 pasien positif corona di indonesia yang meninggal dunia.

Sementara itu jumlah pasien sembuh berjumlah 15 orang.

Berikut total sebaran 309 pasien positif corona di Indonesia.

1. Bali tidak ada penambahan kasus, akumulatif 1 orang.

2. Banten 27 orang.

3. DI Yogyakarta 5 orang.

4. DKI Jakarta 210 orang.

5. Jawa Barat 26 orang.

6. Jawa Tengah 12 orang.

7. Jawa Timur 9 orang.

8. Kalimantan Barat 2 orang.

9. Kalimantan Timur 3 orang.

10. Kepulauan Riau 3 orang

11. Sulawesi Utara 1 orang.

12. Sumatra Utara 2 orang.

13. Sulawesi Tenggara 3 orang.

14. Sulawesi Selatan 2 orang.

15. Lampung 1 orang.

16. Riau 2 orang.

Update Corona Global

Sementara itu data global hingga Kamis (19/3/2020) menunjukkan kasus covid-19 telah masuk di 177 negara.

Tercatat 219.345 warga dunia terinfeksi.

Sebanyak 8.967 orang meninggal dunia.

Sedangkan 85.673 orang berhasil sembuh.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan