Sabtu, 13 September 2025

Virus Corona

Angin Segar Ditengah Wabah Corona, Imbauan Tes Massal dan Gaji Tambahan untuk Tenaga Medis

Dua angin segar ditengah wabah corona, Jokowi mengimbau untuk melakukan tes massal hingga beri gaji tambahan untuk petugas medis.

Penulis: Inza Maliana
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Simulasi penanganan pasien dalam status pengawasan virus corona di RSHS Bandung, Jumat (6/3/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah desas-desus penanganan wabah corona yang menimbulkan berbagai spekulasi.

Pasalnya data terakhir yang diumumkan Juru Bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, pada Rabu (18/3/2020), sudah ada 227 orang yang terinfeksi corona di Indonesia.

Termasuk di antaranya 11 pasien sudah sembuh dan 19 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Tepat pada Kamis (19/3/2020), akhirnya tersiar dua kabar baik dari pihak pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan dua hal berkaitan wabah Covid-19.

Baca: Pasien Positif Corona Ungkap Bagaimana Rasanya Terjangkit Covid-19

Baca: Rapid Test Corona adalah? Ahli Nilai Lebih Cepat dan Murah, Hanya Hitungan Jam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat dengan sejumlah menteri lewat konferensi video, Senin (16/3/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat dengan sejumlah menteri lewat konferensi video, Senin (16/3/2020). (INSTAGRAM/pramonoanungw)

Di antaranya, akan melakukan rapid test atau tes massal dan juga pemberian gaji tambahan atau insentif bagi para tenaga medis.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut Jokowi, dilansir Kompas.com.

Untuk itu, Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan segera memperbanyak alat tes dan tempatnya.

Jokowi juga turut meminta sejumlah unsur mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri dilibatkan dalam kelancaran tes massal tersebut.

Keterangan Pers Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).
Keterangan Pers Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (16/3/2020). (Youtube Sekretariat Presiden)

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," katanya.

Jokowi mengatakan hasil rapid test atau tes massal akan memudahkan tenaga medis untuk melakukan tindakan yang lebih cepat.

"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini."

"Apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," ujar Jokowi.

Baca: Fatwa MUI Aturan Baru Salat Jumat Ditengah Wabah Corona

Baca: Tidak Berlakukan Lockdown tapi Ini yang Dilakukan Korea Selatan untuk Tekan Penyebaran Virus Corona

Pemberian insentif bagi tenaga medis

Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan insentif kepada petugas atau tenaga medis yang menangani pasien Corona.

Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Saya minta Menkeu ini juga pemberian insentif bagi para dokter perawat dan jajaran RS yang terlibat dengan penanganan Covid19 ini," kata Presiden.

Jokowi juga meminta adanya perlindungan maksimal bagi petugas medis yang menangani pasien Corona.

"Saya ingin perlindungan maksimal kepada para dokter tenaga medis dan jajaran yang ada berada di RS yang melayani pasien yang terinfeksi covid19."

"Pastikan kesediaan alat perlindungan diri (APD), karena mereka berada di garis terdepan, sehingga petugas kesehatan terlindung dan tidak terpapar Covid19," pungkasnya.

Update Corona di Indonesia

Kasus pasien positif virus corona di Indonesia, dilaporkan terdapat 309 kasus.

Data 309 kasus positif Covid-19 merupakan data terakhir yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Kamis (19/3/2020).

 

Selain 309 kasus positif, Yurianto juga mengungkapkan, ada 25 kasus kematian dan 15 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Berdasarkan data yang disampaikan Yurianto, terdapat dua kasus virus corona baru di dua provinsi.

Dua provinsi tersebut adalah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Berikut update sebaran virus corona per daerah yang dihimpun Tribunnews.com pada Kamis pukul 19.18:

1. DKI Jakarta

Pasien positif corona di DKI Jakarta berdasar keterangan Yurianto bertambah jadi 52 orang, sehingga total ada 210 kasus positif corona di Jakarta.

Jumlah kasus pasien poitif corona baru di Jakarta mengalami peningkatan dibanding data pada Kamis pagi sebanyak 30 orang.

Namun, berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, jumlah pasien yang positif ada 208 orang, dan pasien dirawat ada 108 orang.

Sedangkan pasien yang sembuh ada 13 orang.

Pasien yang dinyatakan meninggal ada 17 orang.

Sementara ada 70 orang yang melakukan self isolation.

2. Jawa Tengah

Pasien positif: 12 kasus

Rinciannya: ada 9 orang dirawat dan 3 orang meninggal dunia.

Pasien meninggal di Jawa Tengah, dua di antaranya adalah di Solo dan satu pasien di Semarang

Namun berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id, ada 10 kasus positif, 7 dirawat dan 3 orang meninggal.

3. Jawa Barat

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Yurianto, jumlah kasus positif virus corona di Jawa Barat sebanyak 26 orang, ada 1 orang dinyatakan meninggal.

Namun berdasarkan data dari pikobar.jabarprov.go.id, jumlah pasien Covid-19 ada 22 kasus, 3 orang dinyatakan sembuh.

Sementara ada 3 orang dinyatakan meninggal dunia.

Namun berdasarkan data dari

4. Bali

Pasien positif: 2 orang

Meninggal: 1 orang

5. Banten

Pasien positif: 27 orang

Meninggal: 2 orang

6. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Pasien positif: 5 orang

Meninggal: 0

7. Jawa Timur

Pasien positif: 9 orang

Meninggal: 1 orang

8. Kalimantan Barat

Pasien positif: 2 orang

Meninggal: 0

9. Kalimantan Timur

Pasien positif: 3 orang

Meninggal: 0

 10. Kepulauan Riau

Pasien positif: 3 orang

Meninggal: 0

11. Sulawesi Utara

Pasien positif: 1 orang

Meninggal: 0

12. Sumatera Utara

Pasien positif: 2 orang

Meninggal: 1 orang

13. Sulawesi Tenggara

Pasien positif: 3 orang

Meninggal: 0

14. Sulawesi Selatan

Pasien positif: 2 orang

Meninggal: 0

15. Lampung

Pasien positif: 1 orang

Meninggal: 0

16. Riau

Pasien positif: 2 orang

Meninggal: 0

(Tribunnews.com/Maliana/Taufik Ismail/Nanda Lusiana Saputri, Kompas.com/Ihsanuddin)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan