Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Kapan Wabah Virus Corona akan Berakhir dan Bagaimana Cara Memeranginya? Begini Kata Ahli

Kapan wabah virus Corona akan berakhir dan bagaimana cara memeranginya? Begini menurut penuturan para ahli.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
Sumber: NIAID-RML vis Bloomberg
Bentuk virus Corona di mikroskop. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 200 ribu orang lebih di dunia telah terinfeksi virus Corona.

Hingga berita ini diturunkan, 10.046 kematian global tercatat per Jumat (20/4/2020).

Wabah corona telah mewabah di 181 wilayah di dunia.

13 negara telah menerapkan lockdown.

Daftar negara tersebut antara lain China, Italia, Denmark, El Salvador, Spanyol, Filipina, Irlandia, Polandia, Belgia, Prancis, Lebanon, Selandia Baru, dan Malaysia.

Baca: Pemerintah akan Berikan Avigan kepada Pasien Corona

Baca: Komisi IX DPR: Pemerintah Harus Edukasi Penggunaan Rapid Test Virus Corona

Tempat-tempat yang dulu penuh dengan hiruk pikuk rutinitas sehari-hari telah menjadi layaknya kota hantu.

Pembatasan besar-besaran diberlakukan.

Sekolah yang diliburkan sementara, hingga bekerja di rumah, diterapkan selama wabah Corona menyerang.

Orang-orang dilarang untuk melakukan perjalanan jauh dan berkumpul dalam kerumunan.

Semua tindakan tersebut adalah respons global yang tak tertandingi terhadap wabah Covid-19.

Lantas, kapan kah wabah virus Corona akan berakhir, dan kehidupan kembali berjalan normal?

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat konferensi pers virus corona di Inggris, Kamis (19/3/2020).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat konferensi pers virus corona di Inggris, Kamis (19/3/2020). (AFP/POOL/LEON NEAL)

Dilansir BBC.com, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan keyakinannya bahwa Inggris akan berhasil memerangi wabah dalam 12 minggu ke depan.

Namun, sebenarnya, tindakan memerangi Covid-19 masih jauh dari akhir.

Butuh waktu lama untuk menumpasnya, yang mungkin dapat bertahun-tahun.

Seorang profesor epidemiologi penyakit menular di Edinburgh University, Mark Woolhouse, mengatakan, negara butuh merencanakan strategi untuk keluar dari wabah.

Sayangnya, virus Corona disebut tidak akan hilang.

"Kami memang memiliki masalah besar mengenai strategi dan bagaimana bisa keluar dari wabah ini," kata Woolhouse.

"Bukan hanya Inggris, tidak ada negara yang memiliki strategi untuk keluar," sambungnya.

Woolhouse menyebut, wabah virus Corona adalah tantangan ilmiah dan sosial secara besar-besaran.

Ia menerangkan, ada tiga cara untuk keluar dari wabah yang menginfeksi 100 lebih negara di dunia ini.

Cara tersebut antara lain vaksinasi, meningkatkan kekebalan alami, dan mengubah perilaku masyarakat.

Masing-masing cara tesebut dapat mengurangi kemampuan virus untuk menyebar.

Berikut penjelasan tentang ketiga poin:

1. Vaksinasi

Ilustrasi penemuan vaksin corona.
Ilustrasi penemuan vaksin corona. (YouTube WGBH News)

Vaksin memberi seseorang kekebalan, sehingga orang tidak menjadi sakit jika terinfeksi virus.

Memberi vaksin kepada sekitar 60 persen populasi dapat menghindari terjadinya wabah.

Dilaporkan, AS telah melakukan uji coba vaksin Corona pertama pada manusia.

Sebelumnya, para peneliti pembuat vaksin telah melakukan tes kepada hewan.

Namun, tidak ada jaminan vaksin akan ampuh dalam skala global.

Oleh karena itu, vaksin yang tepat untuk mengobati virus Corona diperkirakan akan keluar pada 12-18 bulan ke depan.

Masalahnya, itu adalah waktu yang lama untuk menunggu.

"Menunggu vaksin bukanlah sebuah strategi," kata Woolhouse.

2. Kekebalan Alami

Yang perlu dilakukan untuk mencegah diri dari virus Corona.
Yang perlu dilakukan untuk mencegah diri dari virus Corona. (BBC.com)

Strategi jangka pendek Inggris adalah untuk menurunkan kasus sebanyak mungkin, agar paramedis tidak kewalahan.

Setelah virus mewabah, pemerintah melakukan tindakan pembatasan kegiatan untuk sementara waktu.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kekebalan alami.

Namun, itu bisa memakan waktu bertahun-tahun, menurut Prof Neil Ferguson dari Imperial College London.

Setidaknya, dibutuhkan waktu dua tahun untuk meningkatkan kekebalan alami.

3. Alternatif lain, mengubah perilaku

Ilustrasi penanganan pasien corona.
Ilustrasi penanganan pasien corona. (SCMP/Xinhua)

"Opsi ketiga adalah perubahan permanen dalam perilaku kita yang memungkinkan kita menjaga tingkat transmisi tetap rendah," kata Woolhouse.

Perubahan perilaku dapat mencakup tindakan pembatasan yang telah dilakukan pemerintah.

Selain itu, melakukan pengujian yang ketat dan mengisolasi pasien Corona adalah hal baik.

Mengembangkan obat-obatan yang berhasil mengobati infeksi Covid-19 juga merupakan strategi lain.

Obat perlu digunakan segera setelah orang yang menunjukkan gejala, untuk mencegah mereka menularkannya ke orang lain.

Meningkatkan jumlah tempat perawatan intensif juga akan memiliki efek yang besar untuk mencegah wabah menjadi lebih besar.

Kepala penasihat medis Inggris, memberikan pendapatnya tentang cara terbaik untuk memerangi Covid-19.

"Dalam jangka panjang, vaksin jelas menjadi jalan keluar, dan kita semua berharap itu akan terjadi secepat mungkin," tuturnya.

"Secara global, sains akan datang dengan solusi," imbuh Whitty.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan