Virus Corona
Menilik Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran Setelah Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19
Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran yang berada di Blok D-10, Sunter, Jakarta Utara, dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran yang berada di Blok D-10, Sunter, Jakarta Utara, dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 atau virus corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan rumah sakit tersebut siap dioperasikan sore ini, Senin (23/3/2020).
Rumah sakit darurat tersebut akan menampung pasien virus corona yang berkondisi ringan.
Awak media pun diperbolehkan menilik dan melihat seperti apa Tower 7 tersebut.
Awalnya dari pintu gerbang dekat Kali Item, Sunter, Jakarta Utara, para anggota TNI sudah berjaga dan terus berpatroli.
Baca: Bamsoet Berkirim Surat ke Doni Monardo, Minta Anggota MPR dan Keluarganya Dites Corona
Setiap orang yang memasuki area ini diharuskan memasuki bilik yang terbuat dari tenda yang didalamnya terdapat kipas angin.
Kipas angin tersebut terhubung dengan cairan disinfektan, sehingga yang berdiri di hadapannya akan tersemprot cairan tersebut.
Tower 7 sendiri adalah bangunan berwarna abu-abu.

Ketika memasuki tower tersebut akan terlihat tanaman hijau yang disusun di bawah tulisan 'RS Darurat Penanganan Covid 19 Wisma Atlet' berwarna merah yang tertempel di dinding.
Lantai satu tower ini secara umum digunakan sebagai instalasi gawat darurat (IGD).
Pantauan Tribunnews.com, banyak ranjang pasien beroda berjejer rapi. |
Tempat tidurnya warna biru tua dengan selimut tipis warna biru muda berada di atasnya.
Baca: Curhat Pilu Anak dari Dokter yang Meninggal karena Covid-19: Lelucon Kalian Berubah jadi Air Mata
Di sebelah masing-masing ranjang terdapat tabung gas berukuran besar warna putih.
Ada pula alat-alat elektronik yang belum difungsikan hingga hand sanitizer.

Dalam ruangan ini juga terdapat sejumlah air conditioner portable berukuran besar.
Selain itu, ada pula puluhan gagang atau tiang penyangga infus diletakkan dalam satu sudut ruangan.
Berpindah ke lantai dua, lantai ini diperuntukkan sebagai intensive care unit (ICU).
Ada pula ruang isolasi.
Sementara, ruang rawat inap pasien diketahui meliputi lantai 4 hingga lantai 24 di tower tujuh tersebut.
Saat mengunjungi lantai enam, ruang rawat inap pasien diketahui memiliki sofa warna coklat dengan dua buah bantal berbentuk persegi panjang.
Sebuah meja kecil dan meja panjang warna krem juga tampak mengisi ruangan tersebut.
Kemudian terlihat ada kasur dengan sprei warna putih dilengkapi selimut merah yang nampak menempel ke bagian tembok.
Di dekat kasur, terdapat kabinet kecil.
Di atasnya terdapat jendela dengan tirai warna putih sehingga orang bisa melihat pemandangan di luar Wisma Atlet Kemayoran.
Diketahui, kapasitas Tower 7 adalah 886 unit yang mencakup ruang rawat maksimum 2.458 pasien.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19 yang berada di Wisma Atlet Kemayoran diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (23/3/2020) pagi.
Baca: Pasien Corona Dijadwalkan Tiba Sore Ini di Wisma Atlet Kemayoran, Begini Prosedur yang Akan Dilalui
Sore ini, empat tower di Wisma Atlet Kemayoran pun sudah akan mulai beroperasi untuk menangani pasien terkait Covid-19 atau virus corona.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan pada saat pelaksanaannya, RS Darurat Penanganan Covid-19 ini akan dibagi dalam tiga zona berbeda antara lain zona hijau, zona kuning dan zona merah.
"Zona Hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang dapat memasuki daerah ini, termasuk di dalamnya dari pihak TNI, Polri, BNPB dan kelompok relawan," ujar Agus, dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Kemudian, Zona Kuning berada di Tower 3. Zona ini akan diisi oleh dokter, perawat hingga petugas paramedis lainnya.
Sementara untuk Zona Merah mencakup Tower 6 dan Tower 7. Kedua tower inilah yang dialihfungsikan menjadi RS Darurat Penanganan Covid-19.
"Zona Merah adalah Tower 6-7, RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang dapat masuk ke zona ini selain pasien," kata dia.
Agus menerangkan bahwa para tenaga medis terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN termasuk dari rumah sakit swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya.
Sementara itu, kata dia, Markas Besar Angkatan Darat Pusat Kesehatan kemarin Minggu (22/3) telah mengirimkan 155 personil kesehatan angkatan darat ke RS Darurat Penanganan Covid-19 di Kemayoran.
Jumlah tersebut terdiri dari 11 dokter spesialis, 30 dokter umum, 1 apoteker, 3 asisten apoteker, 5 analis laboratorium, 5 penata rontgen, 50 perawat umum, 50 personil non medis.
"Mereka akan bertugas selama 1 bulan, sesuai surat nomor B/882/III/2020 tertanda Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono," jelas Agus.
Total Pasien Positif Covid-19 Jadi 579 Orang
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengungkap data terbaru pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia menjadi 579 pasien.
Achmad Yurianto mengatakan terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 65 orangn hingga Senin (23/3/2020) siang.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terdiri dari berbagai provinsi yang bisa kita lihat di tabel, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579 kasus," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
Baca: Ditutup Melemah, Rupiah Sentuh Level Rp 16.575 per Dolar AS
Acmad Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sebelumnya, pada Minggu (22/3/2020) tercatat ada 64 kasus positif baru virus corona (Covid-19).
Dengan ada tambahan tersebut, kini total terdapat 514 kasus corona di Indonesia.
Berdasarkan data sebaran yang diterima Tribun, dari 64 kasus positif tersebut 40 di antaranya berada di DKI Jakarta.
Sehingga, total terdapat 307 kasus corona di Jakarta.
Lalu 4 kasus positif di Jawa Barat sehingga total 59, Jawa Tengah tambahan 1 orang positif corona jadi totalnya ada 15 pasien.
Baca: Cegah Corona, Panti Pijat di Semarang Diminta Ditutup, Kalau Ada yang Buka, Laporkan ke Kami
Jawa Timur bertambah 15 kasus sehingga total menjadi 41.
Sementara itu Kalimantan Selatan 1 kasus, dan merupakan kasus pertama di Wilayah tersebut.
Maluku 1 kasus dan Papua 2 kasus, dan merupakan kasus pertama di dua wilayah tersebut.
"Data ini kami berikan kepada kepala dinas kesehatan provinsi untuk kemudian dilanjutkan ke RS bagi kepentingan layanan perawatan rumah sakit dan kemudian diberikan kepada dinas dalam kepentingan melaksanakan contact tracing," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (22/3/2020).
Gejala Virus Corona
Lantaran corona sudah menjadi wabah, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari.
Tak lain agar kita bisa mendapat penanganan yang benar dan tak menulari orang lain jika benar-benar positif virus corona.
Berikut gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Rabu (18/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.
Baca: UPDATE Corona di Dunia, Pasien Positif Covid-19 Capai 219.345
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.
(Tribunnews.com/Yulis/Wahyu GP/ Sri Juliati)