Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

144 Pasien Dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet: 9 Positif Corona, 41 ODP, dan 94 PDP

Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) merilis data terbaru pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

Penulis: Adi Suhendi
Istimewa
RS Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) merilis data terbaru pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

Hingga Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 Wib jumlah pasien yang mendaftar di IGD RS Darurat Penanganan Covid-19 berjumlah 181 orang.

Pendaftar terdiri dari pria 102 orang dan wanita 79 orang.

Saat ini Pasien Covid-19 yang dirawat inap di RS Darurat Penanganan Covid-19 sebanyak 144 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari pria 86 orang dan wanita 58 orang.

Baca: Pasangan Ini Gelar Akad Nikah Lewat Video Call di Rumah Mempelai Wanita di Kolaka Guna Cegah Corona

Hingga saat ini pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 sebanyak 9 orang, ODP sebanyak 41 orang, dan PDP sebanyak 94 orang.

Baca: Singgung Prabowo dan Terawan, Haris Azhar Kritik Keras Penanganan Corona: Buah dari Anggap Enteng

Kogasgabpad RS Darurat di Wisma Atlet Kemayoran akan terus mengupdate perkembangan dan jumlah pasien yang terpapar Covid-19.

UPDATE Corona 25 Maret: Pasien Positif 790 Kasus, 58 Meninggal Dunia, 31 Sembuh

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto meng-update pasien positif virus corona (Covid-19) menjadi 790 kasus di Indonesia.

Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 105 orang.

"Ada penambahan kasus baru yang positif, ini kasus dari pemeriksaan 105 kasus, sehingga total kasus pada hari ini menjadi ada koreksi 685 kasus, ditambah sehingga menjadi 790 kasus," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).

Baca: Besok Keputusan Akhir Presiden Jokowi Tentukan Mudik Lebaran 2020

Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Yurianto menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 1 orang. Sehingga totalnya 31 orang.

Lalu, ia menyebut terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 3 orang.

"Sehingga total kasus meninggal adalah 57 " jelasnya.

Cuci tangan pakai sabun lebih efektif

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.

Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.

Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).

Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.

“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.

“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang

“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.

Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.

“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.

“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,

Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.

“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan