Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Pasar Tanah Abang Tutup Mulai 27 Maret Hingga 5 April 2020 Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ditutup sementara waktu mulai 27 Maret hingga 5 April 2020.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Suasana di pusat grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terlihat lengang dan tidak ada kegiatan yang berarti, Minggu (9/6/2019). Pusat grosir tekstil dan garmen terbesar di Indonesia ini akan mulai aktif lagi pada 13 Juni setelah libur panjang Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ditutup sementara waktu mulai 27 Maret hingga 5 April 2020.

Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan pendemi virus corona atau Covid-19.

Penutupan ini dilakukan meliputi Pasar Tanah Abang Blok A, Pasar Tanah Abang Blok B, dan Pasar Tanah Abang Blok F.

Hanya Pasar Tanah Abang Blok G saja yang masih buka.

Baca: Tangani Penyebaran Corona, Kemenristek Bentuk Konsorsium Covid-19

Namun, itupun terbatas kepada pedagang yang berjualan jenis bahan pangan saja.

Pernyataan tersebut disampaikan Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya.

“Penutupan dilakukan besok pertanggal 27 Maret–5 April mendatang,” kata Arief, dalam keterangannya, Kamis (26/3/2020).

Dia menjelaskan, kawasan Pasar Tanah Abang setiap menjelang bulan suci ramadhan angka pengunjungnya naik tajam.

Baca: KJRI Jeddah Imbau Jemaah Umrah Manfaatkan Fasilitas Pemulangan dari Arab Saudi

Pengunjung ini tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan banyak pembeli juga berdatangan dari luar daerah hingga mancanegara.

Sehingga, kata dia, perlu dilakukan pembatasan agar penyebaran covid-19 bisa dicegah di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

“Seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara, ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran Covid-19, terkecuali di Blok G boleh berjualan khusus bahan pangan saja,” ujarnya.

Pihak manajemen Pasar Jaya sudah melakukan komunikasi dengan para pedagang terlebih dahulu sebelum dilakukan penutupan.

Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia: Bertambah 4 Orang, Total 35 Pasien Positif Covid-19 Sembuh

Terlebih menjelang bulan ramadhan memang menjadi waktu yang sangat penting bagi pedagang berjualan karena penjualan barang dagangan mereka cukup banyak daripada di hari biasanya.

“Untuk penutupan ini sudah dilakukan komunikasi dan sosialisasi kepada pedagang. Kami sampaikan beberapa hal untuk adanya pengertian bersama diantara para pedagang dan juga manajemen, untuk ini baik pedagang dan manajemen sepakat untuk menutup bersama area pasar hingga batas waktu tersebut,” kata dia.

Sebelumnya sejumlah langkah telah dilakukan Pasar Jaya untuk menekan penyebaran covid-19 di pasar tersebut. Di awal kasus ini merebak di Jakarta Manajemen Pasar Jaya langsung melakukan pembatasan pintu akses masuk ke dalam pasar.

Sehingga setiap pedagang dan masyarakat yang akan masuk dapat diukur suhu tubuhnya.

Jika ada pedagang dan masyarakat yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius maka dilakukan sejumlah penanganan khusus.

Di setiap pintu masuk pasar tersebut juga telah disiapkan hand sanitizer bagi pedagang dan masyarakat yang akan masuk ke dalam area pasar.

Tak hanya itu saja di Pasar Tanah Abang juga telah dilakukan penyemprotan desinfektan.

Penyemprotan ini dilakukan diseluruh sarana berjualan, kantor, fasilitas dan sarana ibadah yang ada.

Cuci tangan pakai sabun lebih efektif

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.

Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.

Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).

Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.

“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.

“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang

“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.

Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.

“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.

“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,

Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.

“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan