Virus Corona
Cara Singapura Hadapi Dampak Ekonomi akibat Covid-19, Upah dan Bantuan untuk Wiraswasta
Pemerintah Singapura melakukan persiapan menghadapi wabah corona, termasuk terobosan untuk dampak ekonomi akibat Covid-19
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Singapura membuat gebrakan.
Terkhusus untuk menyikapi permasalahan ekonomi yang menjerat negara akibat penyebaran virus corona atau Covid-19.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengungkap sejumlah terobosan menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Ia menganggap persiapan rancangan ekonomi diperlukan.
Hal itu karena menurutnya virus corona masih akan mewabah hingga dua tahun ke depan.
Dikutip Tribunnews.com dari mothership.sg, Pemerintah Singapura merespons cepat berbagai dampak akibat corona.
Satu di antaranya adalah masalah perekonomian.
PM Lee mengatakan tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 global dianggapnya bukan hal biasa.
Maka, lanjutnya, pemerintah harus dapat melakukan semua yang dapat dilakukannya untuk menstabilkan ekonomi dan mempertahankan pekerjaan.
Kebijakan Pmeerintah diantaranya yakni operasional industri seperti penerbangan akan dibuat semi ditangguhkan.
Baca: UPDATE Corona Indonesia 27 Maret: 1046 Pasien Positif, 46 Sembuh, 87 Meninggal Dunia
Baca: 12 Gejala Macam Penyakit yang Harus Segara Ditangani Dokter, Meski Wabah Corona Melanda
Siapkan Anggaran Besar
Pemerintah Singapura juga mempersiapkan anggaran negara untuk membantu berbagai segi perekonomian di Negeri Singa itu.
Anggaran dinamakan Unity Budget atau Anggaran Persatuan telah diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, Heng Swee Keat, pada Februari 2020.
PM Lee mengatakan pemerintah tahu itu bukan yang terakhir.
Pemerintah kemudian akan menilai situasi dan menyusun program baru untuk tahap selanjutnya.
PM Lee mengatakan dalam waktu satu bulan, situasi kesehatan dan ekonomi benar-benar berubah, sehingga respons kebijakan juga harus cepat.
Anggaran Ketahanan Heng, yang diumumkan pada 26 Maret, sebesar 48 miliar dolar Singapura.
Lebih besar lima atau enam kali dari Anggaran Persatuan.
PM Lee menganggap hal itu perlu, dan Singapura memiliki persiapan untuk membiayai langkah-langkah tersebut.
Bantuan untuk Wiraswasta

PM Lee mengatakan meningkatkan upah dan memberikan bantuan untuk wiraswasta adalah hal yang akan dilakukan pemerintah.
Namun jika kebutuhan muncul lagi, pemerintah akan berbuat lebih banyak lagi.
Kendati demikian, Lee menyatakan jalan di depan tidak akan mudah.
"Tapi meskipun begitu, akan ada ketidakpastian, akan ada rasa sakit, akan ada kehilangan pekerjaan, akan ada kasus Covid-19 dan saya yakin sepanjang waktu, akan ada lebih banyak orang yang tidak akan bertahan hidup dan akan menyerah pada penyakit. Kita harus mengharapkan itu. Akan ada pasang surut," tuturnya.
Dia menambahkan kepemimpinan yang kuat dan tata kelola yang baik penting untuk memastikan hal ini.
Prediksi Kesehatan
Mengenai situasi kesehatan, PM Lee menggunakan analogi naiknya air banjir ke tanggul yang dibuat oleh pemerintah, dan mengatakan air pasang belum berubah.
Meskipun beberapa kasus berhasil ditangani, namun kasus virus masih muncul di Singapura.
PM Lee mengatakan ombak ada di sekitar dan akan berlangsung lama, mungkin satu atau dua tahun, sebelum semuanya berakhir.
Tetapi untuk memberantas virus, PM Lee menyerukan kerjasama semua orang di Singapura.
Begini ucapnya:
“Untuk mempertahankan ini, saya membutuhkan kerja sama semua orang, menjaga jarak, kebersihan pribadi, kerja sama ketika kita sedang melacak kontak dan disiplin ketika orang-orang kembali, pemberitahuan menginap, tinggal di rumah. Dengan begitu kami memperlambat penyebaran virus."
"Dengan begitu Singapura memiliki kesempatan untuk menghadapinya sebelum lepas kendali dan menjadi bencana kesehatan di masyarakat," ungkapnya.
Adapun data yang dihimpun dari coronavirus.thebaselab, hingga Jumat (27/3/2020) hari ini, Singapura masih mencatatkan dua warga meninggal dunia akibat corona.
Lalu terdapat 509 kasus tengah ditangani, 683 kasus orang terinfeksi.
Kabar baiknya, 172 pasien sembuh.
(Tribunnews.com/Chrysnha)