Virus Corona
6 Fakta Tegal Lockdown atau Isolasi Wilayah, Ada Satu Jalan Dibuka hingga Sederet Manfaat
Tegal memberlakukan lockdown lokal atau disebut isolasi wilayah, namun ada satu-satunya jalan dibuka hingga manfaat lainnya.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Tegal secara resmi menutup akses wilayah administrasinya per hari ini, Senin (30/3/2020).
Local lockdown atau isolasi wilayah ini dilakukan guna pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menyebut isolasi wilayah berlangsung bisa sampai empat bulan lamanya.
Ada sejumlah fakta dari aksi Pemerintah Kota Tegal memberantas corona.
Mulai dari satu jalan yang dibuka hingga penggantian istilah lockdown menjadi isolasi wilayah.
Baca: Kabar Local Lockdown Wilayah di Indonesia Senin Ini, Tegal & Toli-Toli Tutup
Selengkapnya dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Ditutup Pakai Beton
TribunJateng.com memberitakan, Pemerintah Kota Tegal resmi menerapkan kebijakan isolasi wilayah dengan menutup akses jalan menuju ke Kota Tegal, Minggu (29/3/2020).
Beberapa akses jalan menuju Kota Tegal ditutup pembatas beton atau beton movable concrete barrier (MCB).
Isolasi wilayah yang dilakukan Pemkot Tegal tersebut menjadi upaya dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Tegal.
Dalam kesempatan itu, Dedy Yon Supriyono secara langsung memantau pemasangan beton MCB di Jalan Teuku Umar didampingi Forkopimda Kota Tegal.
Wali Kota Dedy Yon mengatakan, isolasi wilayah tersebut berlangsung selama empat bulan, mulai Senin (30/3/2020) sampai Kamis (30/7/2020).
Baca: Dapat Membahayakan, Pemerintah Tidak Rekomendasikan Penggunaan Bilik Disinfektan
2. Bisa Sebelum 4 Bulan
Namun menurut Dedy Yon, rentang waktu yang telah ditetapkan bersifat kondisional.
Bila sebelum empat bulan keadaan membaik, maka penutupan jalan akan dibuka.
"Bisa saja tidak empat bulan. Bisa tiga atau dua bulan, blokir ini akan kita buka kembali," katanya.
Sebelumnya Dedy Yon Supriyono mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hal itu terkait rencana penutupan akses masuk ke Kota Tegal.
Rencana itu oleh Dedy disebut dengan istilah local lockdown atau 'Isolasi Lokal'.
Untuk itu, akses masuk Kota Tegal akan ditutup selama empat bulan.
Ia mengatakan, Ganjar pun sudah tahu local lockdown atau isolasi lokal itu berarti menutup akses masuk Kota Tegal.
Namun hal itu harus seizin Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal.
3. Taat Ganti Istilah
Dedy Yon menjelaskan, Pemerintah Kota Tegal tetap menaati aturan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
"Kita akan taat. Kalau istilahnya harus diganti, akan kita ganti."
"Kalau Pak Ganjar, selagi masyarakatnya, di Jawa Tengah aman, saya yakin Pak Ganjar mendukung," kata Dedy Yon usai rapat bersama Satuan Gugus Tugas Covid-19, Jumat (27/3/2020), dilansir TribunJateng.com.

4. Jalur Provinsi dan Jalur Nasional Tetap Buka
Dedy Yon mengaku kebijakan yang ia buat guna membatasi warga dari luar daerah masuk ke Kota Tegal.
Menurut Dedy, hanya jalur masuk ke Kota Tegal yang ditutup.
Namun jalur provinsi dan jalur nasional tetap dibuka.
Ia juga mengimbau, masyarakat tetap berada di rumah selama masa isolasi lokal.
Terkecuali jika ada keperluan atau kepentingan yang mendesak.
5. Syarat Baru PKL dan Pengusaha Kuliner
Dedy Yon juga memberlakukan syarat baru bagi PKL dan pengusaha kuliner.
Ia menyarankan agar mereka tidak melayani pembeli makan di tempat selama wabah corona.
Meski begitu, padagang kaki lima (PKL) masih diperbolehkan untuk berjualan dengan syarat.
Syarat pertama pedagang harus melayani jual beli melalui sistem online atau pengiriman.
Opsi lain, pedagang tidak boleh melayani pembeli yang ingin makan di tempat.
Pembeli membungkus dan dimakan di rumah masing- masing.
"Ya nanti kita ada surat edaran kepada para pedagang dan rumah makan."
"Ini kondisional. Bukan berarti empat bulan itu harga mati."
"Kalau memang aman, pembatas atau pemblokiran kita copot," jelas Dedy Yon, Jumat.
6. Manfaat dan Fakta Lain, Jalan Kota Dibuka
Dikutip dari akun Twitter @PemkotTegal, isolasi wilayah yang dilakukan Pemkot tegal membawa sejumlah manfaat bagi masyarakat, khususnya di Kota Tegal.
Termasuk satu-satunya jalan kota yang dibuka hingga mencegah potensi warga luar membawa virus ke Kota Tegal.
Inilah manfaat dan faktanya:
"Isolasi wilayah hanya membatasi masuknya pelancong atau orang asing ke Kota Tegal.
Membatasi wmobilitas masyarakat Kota Tegal berstatus ODP dan Carrier (orang tanpa gejala namun membawa Covid-19).
Mencegah orang-orang berpotensi Carrier Covid-19 dari luar kota masuk ke Kota Tegal.
Memutus rantai penmyebaran penularan Covid-19 di Kota Tegal.
Akses masuk-keluar Kota Tegal hanya di Jalan Proklamasi.
Status Kota tegal yang ditetapkan Zona Merah.
Kasus ODP, PDP, Positif dan Meninggal Dunia bertambah.
Lama Isolasi Wilayah dari 30 Maret 2020 sampai 30 Juli 2020 atau maksimal 4 bu;an atau hingga kondisi membaik.
Meminimalisir dampak buruk Covid-19 terhadap kualitas hidup masyarakat, budaya, dan perekonomian Kota tegal.
Memudahkan tracking riwayat interaksio ODP, PDP, dan Positif Covid-10 agar tindakan penanganan lebih cepat dilakukan.
Disiapkan dana bantuan senilai Rp 2 miliar dan himpunan dana sukarela dari ASN Pemkot Tegal untuk masuyarakat miskin dan terdampak ekonomi.
Menutup 50 titik akses masuk-keluar Kota Tegal.
Setiap Lurah hingga Ketua RT diminta ketat mengawasi pemudik yang masuk wilayah mereka.
Pemudik yang masuk Kota Tegal wajib menunjukkan surat sehat bebas dari indikasi Covid-19 dari Puskesmas atau rumah sakit.
Distribusi barang dan kebutuhan pokok dari luar tetap dapat masuk Kota Tegal.
Setiap pasar dibuat satu pintu dan disediakan tempat cuci tangan.
Fasilitas publik seperti Alun-alun, Gor Wisanggeni, PAI, Pantai Kodok dan temoat wisata lainnya ditutup sementara."
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tribunjateng.com/Fajar Bahruddin)