Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Buka Konsultasi Gratis, Dokter Ini Dapat Ribuan Pesan dari Warganet yang Tanyakan Gejala Corona

Seorang dokter membuka konsultasi gratis terkait corona bagi masyarakat, rupanya ia dapat ribuan pesan di DM Twitter yang menanyakan gejala corona.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Twitter.com/@Rachmalya dan Daily Mail
Viral seorang dokter yang membuka jasa pelayanan gratis atau konsultasi terkait Covid-19 bagi warganet agar tidak perlu datang ke rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah menggelar tes massal atau rapid test Covid-19 di beberapa titik di Indonesia.

Tes tersebut dimaksudkan agar pasien yang terindikasi positif corona lebih cepat ditangani.

Namun, rapid test hanya diprioritaskan bagi tenaga medis dan masyarakat yang berada di zona rawan saja.

Alhasil, masih banyak masyarakat yang terkatung-katung nasibnya karena ingin mengerti bagaimana status kesehatannya.

Menanggapi hal itu, rupanya beberapa dokter di Indonesia terketuk hatinya.

Mereka justru memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuka jasa konsultasi gratis via daring.

Baca: Viral Kisah Dokter Buka Konsultasi Gratis Soal COVID-19 Agar Warganet Tak Perlu Antre di Rumah Sakit

Hal itu sengaja dilakukan sebagai upaya membantu masyarakat di tanah air.

Terlebih, agar masyarakat tidak perlu datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi.

Satu di antara dokter yang membuka praktik tersebut adalah, dr. Noor Anita Rahmalia.

Anita, sapaannya, membuka jasa konsultas gratis melalui poster yang dibagikan di akun media sosial Twitter miliknya, @Rachmalya.

Ia membagikan poster tersebut pada Sabtu (21/3/2020) lalu.

Anita pun membuka layanan melaui pesan di DM Twitter.

Hingga Senin (30/3/2020), cuitan Anita pun mendapatkan 14.6 ribu retweet dan disukai 23.4 ribu oleh warganet di Twitter.

Konfirmasi Tribunnews

Saat dikonfirmasi Tribunnews, Anita membenarkan dirinya membuka jasa konsultasi gratis.

Alasannya, Anita mengaku terinspirasi dari rekan dokter lain yang sudah terlebih dahulu membuka jasa konsultasi tersebut.

"Awalnya ingin karena terinspirasi juga dari teman-teman, saya pikir tidak ada salahnya juga saya ikut," tutur Anita yang bertugas sebagai dokter umum di Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan itu, kepada Tribunnews, Senin (30/3/2020).

Anita tak menyangka jika cuitannya itu menjadi viral dan mendapat ribuan pesan dari warganet di DM Twitternya.

"Iya masyarakat sangat antusias, di DM mungkin sudah ribuan."

"Selama satu minggu saja masih saya bales," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.

Saking banyaknya, ada beberapa pesan yang setelah lima hari baru ia balas.

Paramedis Puskesmas Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memeriksa pasien dengan menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD), Senin (30/3/2020). Dalam menghadapi wabah virus corona (Covid-19), petugas paramedis terpaksa menggunakan jas hujan sebagai usaha perlindungan diri karena APD medis terbatas cuma ada empat set yang dikirim oleh Dinkes Kabupaten Bogor. Warta Kota/Alex Suban
Paramedis Puskesmas Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memeriksa pasien dengan menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD), Senin (30/3/2020). Dalam menghadapi wabah virus corona (Covid-19), petugas paramedis terpaksa menggunakan jas hujan sebagai usaha perlindungan diri karena APD medis terbatas cuma ada empat set yang dikirim oleh Dinkes Kabupaten Bogor. Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Baca: Viral Kisah Dokter Buka Konsultasi Gratis Soal COVID-19 Agar Warganet Tak Perlu Antre di Rumah Sakit

Menurut Anita, respon dari warganet pun amat positif.

Meski beberapa di antaranya masih merasa takut jika terpapar virus corona.

"Beberapa responnya bilang terbantu."

"Mereka merasa mungkin karena takut saja karena membaca gejala yang mirip dengan yang dialami di media," jelas Anita.

Anita mengaku mendapatkan ribuan pesan yang menanyakan soal gejala yang dialami.

"Iya rata-rata cerita keluhannya, merasa batuk, pilek, dan demam."

"Jadi mereka takut seperti bener engga saya sakit corona, saya hanya jawab sebisa saya."

"Karena sebenarnya corona kan bukan hanya dari gejalanya saja, tapi dari riwayatnya dan yang lain," ujar Anita yang sudah dua tahun bekerja menjadi dokter itu.

Anita pun menjelaskan agar masyarakat bijak menghadapi virus corona dan tidak perlu khawatir yang berlebihan.

PENYEMPROTAN DISINFEKTAN - Sejumlah relawan menyemprot disinfektan pada warga dan pengendara bermotor yang masuk ke Perumahan Talangsari Regency RT 31 Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Minggu (29/3/2020). Upaya pencegahan menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19). (TribunKaltim/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) *** Local Caption *** 
dari
PENYEMPROTAN DISINFEKTAN - Sejumlah relawan menyemprot disinfektan pada warga dan pengendara bermotor yang masuk ke Perumahan Talangsari Regency RT 31 Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Minggu (29/3/2020). Upaya pencegahan menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19). (TribunKaltim/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) *** Local Caption *** dari (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Baca: WHO dan Satgas Covid-19 Sebut Penyemprotan Disinfektan pada Manusia Bisa Berbahaya

"Jadi supaya masyarakat itu bisa lebih tenang dan tidak khawatir."

"Beberapa respon kondisinya semakin membaik, mungkin karena panik dan cemas dengan berita yang ada saja," terangnya.

Rupanya ada pula beberapa warganet yang ia sarankan untuk datang ke rumah sakit.

Sebab, Anita hanya bisa berkonsultasi via daring saja, tidak bisa memeriksa pasien secara langsung.

"Beberapa memang ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan bergejala."

"Jadi saya sarankan untuk periksa ke faskes terdekat dulu saja."

"Karena saya hanya bisa lewat DM saja tidak bisa meriksa, jadi saya lebih mengarahkan masyarakat saja apa yang harus dilakukan," paparnya.

VP Public Policy & Government Relations Gojek Tricia Iskandar (kiri) dan CEO Halodoc Jonathan Sudharta (tiga kiri) saat Konferensi Pers 'Konsultasi Menggunakan Platform Dokter Online' bersama Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga (tengah) yang ditunjuk sebagai Perwakilan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Melalui kolaborasi ini, perusahaan karya anak bangsa, Gojek dan Halodoc berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan mendukung dan memfasilitasi kebijakan isolasi mandiri yang digaungkan BNPB. TRIBUNNEWS/HO
VP Public Policy & Government Relations Gojek Tricia Iskandar (kiri) dan CEO Halodoc Jonathan Sudharta (tiga kiri) saat Konferensi Pers 'Konsultasi Menggunakan Platform Dokter Online' bersama Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga (tengah) yang ditunjuk sebagai Perwakilan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Melalui kolaborasi ini, perusahaan karya anak bangsa, Gojek dan Halodoc berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan mendukung dan memfasilitasi kebijakan isolasi mandiri yang digaungkan BNPB. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Selama membuka konsultasi via daring, Anita mengakui jika masyarakat sudah lumayan teredukasi mengenai gejala virus corona.

Namun, ada beberapa yang masih bingung mengenai alur pemeriksaannya.

"Masyarakat sudah lumayan teredukasi mengenai gejalanya, tapi mungkin yang mereka kurang paham tentang alur bagaimana harus memeriksakan diri, atau memeriksakan diri kemana," ungkap Anita.

Untuk itu, ia menyarankan kepada pemerintah untuk lebih memperjelas alur pemeriksaan bagi masyarakat.

"Karena beberapa yang langsung menanyakan apakah saya harus kerumah sakit, seperti itu."

"Untuk itu, penjelasan alurnya saja, bagaimana masyarakat harus bertindak kalau mengalami gejala," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan