Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Daerah di Jabar yang Sudah Lakukan Local 'Lockdown' Karena Covid-19

Ancaman penularan Covid-19 ini Pemkab Ciamis akan mealokasikan anggaran bantuan untuk warga miskin

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas keamanan mendeteksi suhu tubuh menggunakan thermal scanner kepada pengunjung yang masuk Mal King's Shopping Centre di Jalan Kepatihan, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan mal tersebut. Sementara suasana mal di Kota Bandung sejak diumumkannya darurat Covid-19 sepi pengunjung hingga sejumlah mal memilih tutup sementara. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM -- Untuk menanggulangi wabah covid-19, sejumlah daerah di Jawa Barat melakukan penerapan local lockdown, atau karantina wilayah.

Langkah tersebut dilakukan karena wabah virus corona yang secara masif menjangkit bukan hanya di Jawa Barat tapi di seluruh dunia.

Untuk di wilayah Jawa Barat secara keseluruhan, pemberlakuan lockdown, blokade, atau isolasi, sebenarnya masih menunggu hasil rapid test.

Hal itu dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jumat (27/3/2020).

Baca: Lockdown di Jakarta Tunggu Aba-aba Pemerintah Pusat

Baca: Ketua Tim Riset Corona Unair Klaim Vaksin Penangkal Wabah Corona Segera Ditemukan, Ini Penjelasannya

Baca: Fraksi PKB DPR Minta Semua Pihak Fokus Tangani Covid-19, Usul Penundaan Agenda PON dan Pilkada 2020

"Peta persebaran ini akan membuat kami melakukan isolasi, blokade, ataupun semilockdown dengan data yang jelas. Tanpa ada data tes masif ini kita akan susah mengambil keputusan yang lebih terukur. Kita menggunakan metode Korea Selatan, memang tidak ada full lockdown tapi melakukan tes semasif-masifnya," katanya.

Dihimpun dari pemberitaan TribunJabar.id sebelumnya, berikut adalah beberapa daerah di Jabar yang menerapkan karantina wilayah:

1. Local Lockdown di Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya menerapkan kebijakan lockdown lokal menyusul ditemukannya warga positif corona jadi lima orang.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengambil langkah cepat agar virus corona tak meluas, yakni memberlakukan lockdown lokal wilayah Kota Tasikmalaya.

Pemberlakuan lock down lokal mulai diterapkan Selasa (31/3/2020), untuk memberikan waktu kepada instansi terkait melakukan persiapan.

"Kami harus mengambil langkah strategis meminimalisasi penyebaran virus corona setelah warga positif melonjak jadi lima. Yaitu mau tidak mau menerapkan lock down lokal," kata Budi, seusai rapat antisipasi penyebaran virus corona di Hotrl Santika, Jalan Yudanegara, Sabtu (28/3).

Dengan diberlakukan lockdown lokal, kata Budi, seluruh pergerakan orang yang masuk wilayah Kota Tasikmalaya akan diperiksa. Jika tidak penting akan ditolak masuk.

Tak hanya itu, angkutan umum pun dilarang menurunkan penumpang di Kota Tasikmalaya. Mulai dari berbagai jenis angkutan darat, kereta api hingga pesawat terbang.

"Untuk menjalankan semua aturan tersebut, kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait termasuk TNI, Polri dan Lanud Wiriadinata," ujar Budi.

Pergerakan yang masih bisa dilaksanakan adalan distribusi sembako. Itu pun nanti di perbatasan akan difilter agar kendaraan steril serta awaknya pun diperiksa kesehatannya.

2. Lockdown Bertahap di Garut

Pemberlakuan lockdown di Garut akan dimulai pada Senin (30/3/2020).

Selain itu, Pemkab Garut juga akan mengawasi pemudik yang mulai banyak berdatangan.

"Mulai besok akan kami berlakukan lockdown secara bertahap atau karantina wilayah terbatas. Kami ingin mencegah penyebaran virus corona," ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan, Minggu (29/3/2020).

Teknis lockdown, lanjutnya, baru akan dibahas pada malam ini.

Wacana lockdown keluar setelah Garut dikepung zona merah. Ditambah banyaknya warga yang bekerja di luar kota pulang ke Garut.

"Nanti malam bersama Muspida akan rapat dulu. Untuk memastikan pemberlakuan lockdownnya seperti apa," katanya.

Sampai saat ini, belum ditemukan kasus positif Covid-19 di Garut. Namun jumlah ODP dan PDP kian bertambah.

Rudy juga meminta kepada para camat, kades, ketua RW dan ketua RT untuk lebih proaktif mengawasi warga yang datang dari luar kota.

"Banyak yang memutuskan pulang kampung. Tukang cukur saja ada 2.500 yang mudik ke Garut. Belum yang lainnya. Jadi perlu antisipasi biar bisa mencegah," ujarnya.

3. Ciamis Lockdown Terbatas

Menyusul terjadinya gelombang pemudik dalam tiga hari terakhir, sehingga khawatir terjadi ledakan kasus Covid-19, Bupati Ciamis akhirnya mengambil kebijakan local lockdown terbatas.

Karantina terbatas tersebut mulai Selasa (31/3/2020).

Keputusan memberlakukan lockdown terbatas tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya MM yang didampingi Wabup Yana D Putra, Ketua DPRD Ciamis H Nanang Permana SH, Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra, Dandim 0613 Letkol Arm Tri Arto Subagio, Kadinkes dr Yoyo M,Kes, Kadishub Drs Endang Sutrisna, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di halaman Pendopo Gedung Negara Ciamis, Minggu (29/3/2020) siang.

Menurut Bupati Herdiat dalam tiga hari terakhir terjadi lonjakan luar biasa kedatangan pemudik dari daerah zona merah.

Totalnya mencapai 4.200 orang dan tersebar ke sejumlah kecamatan di Ciamis.

Imbauan untuk tidak mudik bagi perantau dari daerah terpapar Covid-19 (zona merah) tidak terlalu diindahkan sehingga terjadi lonjakan luar biasa kedatangan pemudik ke Ciamis.

Hal itu membuat perlu dilakukan penyekatan wilayah dan karantina terbatas (lockdown local).

Bila tidak dilakukan upaya penyekatan wilayah (lockdown terbatas) dikhawatirkan terjadi ledakan kasus Covid-19.

Akan dilakukan penjagaan ketat di daerah perbatasan pintu masuk Ciamis oleh petugas gabungan diharapkan kedatangan pemudik tidak terus bertambah.

Terhitung mulai Selasa (31/3) pintu masuk Ciamis di daerah perbatasan akan dijaga tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, ASN serta petugas medis yang akan melakukan sweeping.

“Bagi perantau, bila tidak terlalu mendesak, dan tidak terlalu penting. Tetap disarankan untuk tidak pulang ke Ciamis. Semuanya untuk menghindari kemungkinan terbawanya virus corona ke Ciamis. Kalau memang sayang keluarga dan orang tua di kampong, lebih baik tidak mudik,” ujar Bupati Herdiat.

Bagi pemudik yang sudah terlanjur pulang ke Ciamis terutama yang berasal dari daerah zona merah menurut Bupati Herdiat otomatis berstatus orang dalam pemantauan (ODP), langsung melakukan isolasi mandiri, berdiam diri di rumah. Dan terdata.

Penjagaan pintu masuk perbatasan Ciamis tersebut menurut Bupati Herdiat akan berlangsung selama sebulan mulai Selasa (31/3) sampai Kamis (30/4).

Dan akan dicabut atau diperpanjang tergantungan perkembangan situasi.

Bila terjadi perkembangan yang meningkat karantina local tersebut tentu akan diperpanjang. Dan dicabut bila perkembangan covid-19 cenderung turun.

Dengan penjagaan ketat pintu masuk (chek point) di perbatasan tersebut kendaraan yang hanya melintas atau sekedar lewat Ciamis, tidak mampir-mampir di Ciamis masih diperbolehkan lewat.

Sementara untuk kendaraan umum dilakukan pemeriksaan dan pengawasan. Serta dilakukan strelisasi dengan penyemprotan desinfektan.

Diberlakukannya lockdown local ini kata Bupati Herdiat, warga Ciamis tidak perlu panic berlebihan.

“Tetap tenang, selalu berdoa memohon perlindungan dari Ilahi,” katanya.

Menghadapi ancaman penularan Covid-19 ini Pemkab Ciamis akan mealokasikan anggaran bantuan untuk warga miskin dengan skema APBD.

Bupati Herdiat juga mengimbau para ASN dan anggota DPRD untuk mensedekahkan sebagian gajinya untuk saudara-saudara yang membutuhkan.

Begitu juga bagi para agnia dan swasta untuk membantu warga yang kesusahan dalam mencari nafkah atau rezki

4. Beberapa Ruas Jalan di Bandung Ditutup

Polrestabes Bandung memutuskan melakukan local lockdown di jalanan sekitar Alun-alun Bandung.

Hal ini diumumkan TMC Polrestabes Bandung melalui akun Instagram dan Facebook.

"Mulai malam ini sampai seterusnya jl. Asia afrika, jl. Braga panjang, jl. Braga pendek, Tamblong Naripan dan Tamblong AA akan dilakukan penutupan," tulis akun tersebut, Sabtu (28/3/2020) malam.

Di bagian bawah unggahan ada tambahan keterangan.

"Penutupan ini berlaku situasional," tambahnya.

Tribunjabar.id masih berupaya mencari tahu mengenai hal ini.

Misalnya saja apakah penutupan berlangsung hanya malam hari atau bagaimana.

Lalu alasan apa yang membuat polisi memberlakukan hal tersebut.

Di media sosial, Tribunjabar.id mendapat beberapa foto terkait penutupan jalan.

Pagi ini, terlihat Jalan Asia Afrika sudah ditutup bagi kendaraan.

Ada barikade yang dipasang di depan Hotel Preanger.

Tampak juga polisi yang bertugas.

Mereka menjaga arus lalu lintas dan menjaga kendaraan tak mengarah ke Alun-alun Bandung. (TribunJabar.id/Firman Wijaksana, Firman Suryaman, Andri M Dani, dan Taufik Ismail)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Inilah Daerah di Jawa Barat yang Terapkan Karantina Wilayah atau Local Lockdown, Bandung Termasuk?

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan