Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

Bahaya Disinfektan Menurut Dokter Spesialis Paru, Justru Berpotensi Tularkan Corona

Dokter spesialis paru, Erlina Burhan, menyebutkan bahaya penggunaan disinfektan pada manusia. Ia mengatakan justru berpotensi tularkan corona.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Polisi dan TNI melakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan pada penumpang dan pengemudi kendaraan umum yang melintas di kawasan gerbang Suramadu arah Madura, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3/2020). Penyemprotan disinfektan pada kendaraan dan penumpang kendaraan bermotor di jalur masuk Madura tersebut untuk meminimalisir penyebaran virus corona (Covid-19). Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Ditanya perihal orang yang menutup mata dan menahan napas saat disemprot disinfektan, Erlina menyebut hal tersebut tetap berbahaya.

"Kan ada orang tidak tahan napas secara benar dan menutup mata tidak sempurna."

"Disinfektan akan menempel di kelopak, dan saat dia berkedip, ya sama juga berbahaya," lanjut Erlina.

Oleh karena itu, Erlina menyarankan cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuha, China ini adalah dengan rutin mencuci tangan.

"Kemudian jangan pegang mata, hidung, wajah dan mulut. Itu yang mesti di lakukan, bukan ditubuh disemprot."

"Kalau khawatir virus corona di kulit, dia tidak akan menjadi penyakit, dia tidak tembus di kulit," ucapnya.

Erlina memberi contoh cara terbaik menghindari dari penyebaran virus corona.

Yakni menyiapkan baju pengganti saat bepergian dari luar rumah.

"Kami di rumah sakit, kita punya baju khusus. Kalau mau pulang ke rumah ganti baju dulu."

"Dan jangan pengang wajah karena virus masuknya lewat saluran pernapasan," kata Erlina kembali menegaskan.

Satgas Covid-19 Tak Rekomendasikan Disinfektan untuk Cegah Corona

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan cairan disinfektan tidak boleh disemprotkan ke tubuh manusia.

Menurut Wiku, ada cara lain yang dapat dilakukan jika ingin melakukan sterilisasi diri setelah beraktivitas di luar, tanpa harus menyemprotkan disinfektan ke tubuh.

"Metode pencegahan tersebut dapat diganti dengan selalu mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah, dan langsung segera mandi ketika sampai di rumah," kata Wiku dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Setelah itu, baju yang digunakan saat keluar rumah bisa dicuci menggunakan sabun dan disetrika sambil disemprotkan cairan disinfektan hipokrolit.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan