Virus Corona
Cuitan Dokter di Kalimantan Selatan Ini Viral, Ribuan Netizen Konsultasi Gratis Soal Corona
Cuitan seorang dokter umum yang bertugas di Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pun viral. Ribuan pesan konsultasi corona.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Saat wabah virus corona melanda sebagain wilayah Indonesia meMbuat beberapa dokter di Indonesia terketuk hatinya membuka jasa konsultasi gratis via daring.
Cuitan seorang dokter umum yang bertugas di Puskesmas Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pun viral. Ribuan pesan konsultasi soal covid-19 pun masuk ke twitternya.
Konsultasi gratis dilakukan para dokter setelah melihat fakta jika tes massal atau rapid test Covid-19 di beberapa titik di Indonesia belum dirasakan semua masyarakat.
Tes tersebut dimaksudkan agar pasien yang terindikasi positif corona lebih cepat ditangani.
Namun, rapid test hanya diprioritaskan bagi tenaga medis dan masyarakat yang berada di zona rawan saja.
Alhasil, masih banyak masyarakat yang terkatung-katung nasibnya karena ingin mengerti bagaimana status kesehatannya.
Sejumlah dokter pun tergerak hatinya kondisi tersebut untuk membuka akses konsultasi secara online tanpa dipungut biaya.
Ini agar masyarakat tidak perlu datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi.
Baca: Cara Mengobati Gejala Ringan Virus Corona di Rumah Menurut Para Dokter
Baca: RSU Adhyaksa Terima Bantuan APD dari Kementerian BUMN

Satu di antara dokter yang membuka praktik tersebut adalah, dr. Noor Anita Rahmalia.
Anita, sapaannya, membuka jasa konsultas gratis melalui poster yang dibagikan di akun media sosial Twitter miliknya, @Rachmalya.
Ia membagikan poster tersebut pada Sabtu (21/3/2020) lalu.
Anita pun membuka layanan melaui pesan di DM Twitter.
Hingga Senin (30/3/2020), cuitan Anita pun mendapatkan 14.6 ribu retweet dan disukai 23.4 ribu oleh warganet di Twitter.
Tak Menyangka Cuitannya Viral
Saat dikonfirmasi Tribunnews, Anita membenarkan dirinya membuka jasa konsultasi gratis.
Alasannya, Anita mengaku terinspirasi dari rekan dokter lain yang sudah terlebih dahulu membuka jasa konsultasi tersebut.
"Awalnya ingin karena terinspirasi juga dari teman-teman, saya pikir tidak ada salahnya juga saya ikut," tutur Anita yang kepada Tribunnews, Senin (30/3/2020).
Anita tak menyangka jika cuitannya itu menjadi viral dan mendapat ribuan pesan dari warganet di DM Twitternya.
"Iya masyarakat sangat antusias, di DM mungkin sudah ribuan."
"Selama satu minggu saja masih saya bales," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.
Saking banyaknya, ada beberapa pesan yang setelah lima hari baru ia balas.
Menurut Anita, respon dari warganet pun amat positif.
Meski beberapa di antaranya masih merasa takut jika terpapar virus corona.
"Beberapa responnya bilang terbantu."
"Mereka merasa mungkin karena takut saja karena membaca gejala yang mirip dengan yang dialami di media," jelas Anita.
Ribuan Pesan
Anita mengaku mendapatkan ribuan pesan yang menanyakan soal gejala yang dialami.
"Iya rata-rata cerita keluhannya, merasa batuk, pilek, dan demam."
Baca: Soal Karantina Wilayah, Mahfud MD Sebut Ingin Adopsi Lockdown di Belanda,Warga Boleh Jalan Tapi . .
Baca: Besok, Pemerintah akan Putuskan Masalah Mudik Saat Ada Wabah Corona

"Jadi mereka takut seperti bener engga saya sakit corona, saya hanya jawab sebisa saya."
"Karena sebenarnya corona kan bukan hanya dari gejalanya saja, tapi dari riwayatnya dan yang lain," ujar Anita yang sudah dua tahun bekerja menjadi dokter itu.
Anita pun menjelaskan agar masyarakat bijak menghadapi virus corona dan tidak perlu khawatir yang berlebihan.
"Jadi supaya masyarakat itu bisa lebih tenang dan tidak khawatir."
"Beberapa respon kondisinya semakin membaik, mungkin karena panik dan cemas dengan berita yang ada saja," terangnya.
Rupanya ada pula beberapa warganet yang ia sarankan untuk datang ke rumah sakit.
Sebab, Anita hanya bisa berkonsultasi via daring saja, tidak bisa memeriksa pasien secara langsung.
"Beberapa memang ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan bergejala."
"Jadi saya sarankan untuk periksa ke faskes terdekat dulu saja."
"Karena saya hanya bisa lewat DM saja tidak bisa meriksa, jadi saya lebih mengarahkan masyarakat saja apa yang harus dilakukan," paparnya.
Selama membuka konsultasi via daring, Anita mengakui jika masyarakat sudah lumayan teredukasi mengenai gejala virus corona.
Namun, ada beberapa yang masih bingung mengenai alur pemeriksaannya.
"Masyarakat sudah lumayan teredukasi mengenai gejalanya, tapi mungkin yang mereka kurang paham tentang alur bagaimana harus memeriksakan diri, atau memeriksakan diri kemana," ungkap Anita.
Untuk itu, ia menyarankan kepada pemerintah untuk lebih memperjelas alur pemeriksaan bagi masyarakat.
"Karena beberapa yang langsung menanyakan apakah saya harus kerumah sakit, seperti itu."
"Untuk itu, penjelasan alurnya saja, bagaimana masyarakat harus bertindak kalau mengalami gejala," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)