Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Pernyataan Lengkap Jokowi dalam Ratas Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah hasil dari rapat terbatas, Selasa (31/3/2020).

Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
residen Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah hasil dari rapat terbatas, Selasa (31/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa arahan saat rapat terbatas, Selasa (31/3/2020).

Utamanya dalam hal penanganan arus masuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan pembatasan perlintasan Warga Negara Asing (WNA)

Rapat tersebut juga diikuti  Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, dan sejumlah pemimpin lembaga negara lainnya. 

Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi:

Baca: ICW Desak Jokowi Realokasi Anggaran Ibu Kota Baru untuk Penanganan Covid-19

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Bapak sekalian yang saya hormati

Bagaimana kita ketahui bahwa lebih 202 negara dan teritori di seluruh dunia menghadapi tantangan Covid-19 seperti kita Indonesia.

Satu minggu terakhir, kita bahkan melihat bahwa episentrum daripada Covid-19 sudah beralih dari sebelumnya di Tiongkok saat ini berada di Amerika Serikat dan Eropa.

Di beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva penyebaran Covid-19, menghadapi tantangan baru dengan yang dinamakan gelombang baru Covid-19.

RRC, Korea Selatan, dan Singapura, saat ini banyak mengahadapi, kasus-kasus yang dibawa luar negeri.

Sebab itu, prioritas kita saat ini tidak hanya mengatur arus mobilitas orang antar wilayah dalam negeri, arus mudik yang sudah kita bicarakan.

Tapi juga harus bisa mengendalikan antar negara yang berisiko membawa imported cases.

Baca: Selasa Siang, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.339 per Dolar AS

Pertama, arus kembalinya WNI dari beberapa negara terutama dari Malaysia betul-betul perlu kita cermati.

Karena menyangkut bisa ratusan ribu, bisa jutaan WNI yang akan pulang .

Saya menerima laporan dalam beberapa hari ini, setiap hari ada kurang lebih 3.000 pekerja migran yang kembali dari Malaysia.

Selain pekerjaan migran di Malaysia, kita juga harus mengantisipasi kepulangan para kru kapal.

Pekerjaan ABK di kapal, perkiraan kit aada 10 ribu sampai 11 ribu ABK.

Ini juga perlu disiapkan dan direncanakan tahapan-tahapan untuk men-screening mereka.

Kedua, pergeseran episentrum Covid-19 ke Amerika Serikat dan Eropa, kita juga harus memperkuat kebijakan yang mengatur perlintasan lalu lintas Warga Negara Asing (WNA) ke wilayah Indonesia.

Dan terkait kembali WNI dari luar negeri, prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana melindungi kesehatan para WNI yang kembali, dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di tanah air.

Karena itu saya ingin menekankan, yang pertama protokol kesehatan harus terus dapat dilakukan, baik di airport pelabuhan, di pos lintas batas.

Kemudian mungkin bagi yang tidak ada gejala bisa dipulangkan ke daerah masing masing, tetapi setatusnya Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Baca: Dampak India Lockdown, Kekacauan Terjadi hingga Sejumlah Warga Meninggal Bukan karena Corona

Jadi setelah sampai di daerah betul-betul kita harus menjalankan protokol isolasi secara mandiri dengan penuh disiplin.

Kemudian yang lain juga berkaitan dengan bantuan sosial yang perlu kita berikan.

Sedangkan untuk yang memiliki gejala, harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah kita siapakah, misalnya di Pulau Galang.

Yang kedua mengenai perlintasan Warga Negara Asing, saya minta kebijakan yang mengatur perlintasan WNA ke Indonesia ini dievaluasi secara reguler/berkala untuk mengantisipasi pergerakan Covid-19 dari berbagai negara di dunia.

Saya rasa itu yang saya bisa sampaikan sebagai pengantar.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan