Virus Corona
Tak Banyak Kasus Corona di Asia Tenggara, Data Statistik Ini Berikan Penjelasannya
Data statistik yang dibuat Hemant Bakshi, menjelaskan alasan mengapa Asia Tenggara tak memiliki banyak kasus corona (Covid-19).
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah editorial mengungkapkan perbandingan data pertumbuhan kasus Covid-19 di sejumlah negara terdampak.
Sang penulis, Hemant Bakshi, memulai analisisnya pada peringatan tahunan warga Tiongkok, Tahun Baru China 2020 yang jatuh pada 25 Januari lalu.
Analisis Hemant Bakhsi yang juga Presiden Direktur Unilever Indonesia ini dimuat dalam medium.com berjudul Summer is Coming.
Liburan Tahun Baru Imlek yang memulai awal 2020 ini menyebabkan banyak turis Tiongkok bepergian ke sejumlah negara.
Dari Wuhan sendiri ada 7 juta orang yang pergi ke luar kota pada Januari silam.
Baca: UPDATE Corona Hari Ini, 31 Maret 2020: Kasus di Italia Tembus 100 Ribu, Spanyol Lampaui China
Baca: Marak Hand Sanitizer Abal-abal di Tengah Wabah Corona, Dokter Jelaskan Cara Pilih yang Aman
Sebagian besar hanya berkeliling di dalam negeri, tapi setidaknya seribu orang plesiran ke luar negeri.
Masalahnya, tahun ini mereka bepergian tanpa tahu sedang membawa virus nCov-2019 atau pneumonia Wuhan.
Sebab saat itu mereka belum merasa atau menunjukkan gejala apapun.
Bersamaan hal ini, wabah pneumonia Wuhan menyebar di kota asalnya.
Ada artikel New York Times yang berhasil menangkap data pergerakan warga dari Wuhan, sebelum China putuskan lockdown.
Sebagian besar pelancong asal daratan China ini pergi ke Asia Utara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.
Sementara itu sebanyak 900 lainnya pergi ke New York Amerika dan beberapa ke Eropa.
Namun destinasi yang memiliki kunjungan wisatawan Tiongkok tertinggi ada di Asia Tenggara.
Bangkok sendiri mendapat 15.000 turis asal China pada Januari lalu.
Sementara itu Bali dengan 5.000 wisatawan, serta banyak lainnya pergi ke Vietnam, Kamboja dan lainnya.
Baca: Bahaya Disinfektan Menurut Dokter Spesialis Paru, Justru Berpotensi Tularkan Corona
Baca: Sebut Jakarta Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Minta Pemerintah agar Karantina Wilayah Ibu Kota
Nahasnya tahun ini nCov-2019 yang kini dikenal Covid-19 menyebar diam-diam.
Akibatnya Januari lalu infeksi corona mulai muncul di luar China.