Virus Corona
Soroti Jenazah Korban Corona Ditolak Dimakamkan, MUI: Jangan Diartikan Mereka Benci
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti soal fenomena penolakan jenazah akibat virus corona oleh beberapa masyarakat.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti soal fenomena penolakan jenazah akibat virus corona oleh beberapa masyarakat.
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, menyebut ada alasan mengapa fenomena ini terjadi.
"Kalau ada penolakan dari suatu masyarakat terhadap dibawanya jenazah ke tengah-tengah mereka, janganlah diartikan bahwa mereka benci dan atau tidak suka kepada kehadiran jenazah tersebut," ujar Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Rabu (1/4/2020).
Baca: Kabar Baik, Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah, Total 103 Orang Sembuh
Anwar menambahkan, maksud dari penolakan itu adalah bagaimana supaya virus yang telah membuat yang bersangkutan meninggal tidak berkembang, serta agar tidak menular ke tengah-tengah masyarakat mereka termasuk kepada keluarganya sendiri.
"Memang hal ini terasa tidak enak, apalagi oleh keluarga, tetapi tujuannya adalah untuk kebaikan bagi masyatakat dan keluarga yang ditinggalkan agar mereka tidak tertular oleh virus," ujarnya.
Anwar menyebut dalam kasus virus corona, menurut para ahli virus ini sangat berbahaya bagi manusia.
Baca: 3 Pertimbangan Jokowi Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar Tangani Pandemi Corona di Indonesia
Virus ini mudah sekali menular kepada orang lain terutama melalui physical contact.
"Untuk memutus mata rantai penularannya, kita harus memutus kontak dengan orang yang sudah terkena virus tersebut, baik mereka yang masih hidup ataupun dengan mereka yang sudah meninggal," ujarnya.
"Oleh karena itu, kalau orangnya sudah meninggal, maka sebaiknya jenazahnya jangan lagi dari rumah sakit dibawa pulang ke rumah, tetapi langsung saja ke pemakaman untuk dikuburkan," pungkasnya.