Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Menteri Kesehatan Israel dan Istri Positif Corona

Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman (71) dan istrinya dinyatakan positif virus corona atau COVID-19.

Editor: Johnson Simanjuntak
pmlive.com
Ilustrasi peta penyebaran Covid-19 - Simak update corona hari ini, Kamis 2 April 2020. Kasus global telah menembus angka 935.287. Namun, kabar baiknya, hampir 200 ribu dinyatakan sembuh. 

TRIBUNNEWS.COM, YERUSSALEM -- Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman (71) dan istrinya dinyatakan positif virus corona atau COVID-19.

Dilansir dari Reuters Kamis (2/4/2020), Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, saat ini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.

Litzman disebutkan sering mendampingi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk memberikan keterangan pers terkait perkembangan terbaru dan langkah penagananan pandemi COVID-19 di negara itu.

Namun untuk beberapa minggu terakhir tugasnya digantikan oleh direktur jenderal kementerian.

Baca: Opsi PSBB Diambil Agar Perekonomian Tidak Terlalu Mati

"Litzman dan istrinya dalam keadaan sehat dan baik," ujar kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan sedang mencari tahu siapa saja yang berkontak langsung dengan keduanya, agar bisa segera mengisolasi mandiri.

Sementara, Netanyahu telah dites corona dan hasilnya negatif pada Senin lalu (30/3). Ia diperiksa setelah ajudannya dinyatakan positif corona.

Meski demikian, Perdana Menteri berusia 70 itu kini sedang menjalani self isolation.

Tidak diketahui pasti apakah Netanyahu dan Litzman saling berkontak langsung selama dua minggu terakhir ini.

Israel melaporkan sedikitnya ada 25 kematian dan lebih dari 6.000 orang infeksi virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Israel telah melakukan pembatasan ketat dengan memaksa toko tutup agar warga berdiam diri di rumah.

Baca: Bamsoet Minta Pembayaran Iuran BPJS Kesehatan Ditunda Tiga Bulan ke Depan

"Publik sekarang harus mendengarkan kementerian kesehatan, ”kata Litzman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa lalu, di surat kabar Yedioth Ahronot.

"Saya mengusulkan kepada perdana menteri dan menteri dalam negeri hari ini untuk menutup kota Bnei Brak. Situasinya mengerikan. Setiap hari kita mengulur waktu, mempertaruhkan nyawa," lanjut dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan