Virus Corona
UPDATE Corona di Indonesia 2 April 2020: 1.790 Kasus Positif, 170 Meninggal, 112 Sembuh
Jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia kini mencapai 1.790kasus. Sebanyak 170 meninggal dan 112 sembuh.
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia kini mencapai 1.790 kasus, Kamis (2/4/2020).
Hal ini dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers di Gedung BNPB, Kamis sore.
Yuri bilang, ada penambahan kasus sebanyak 113 dari sebelumnya 1.677.
Jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami kenaikan.
Dari sebelumnya 103 pasien, kini menjadi 112 pasien.
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 2 April, Total 1.790 Positif, 112 Sembuh, 170 Meninggal Dunia
Baca: BREAKING NEWS: UPDATE Corona 2 April 2020, Total 1.790 Kasus Positif, 170 Meninggal, 112 Sembuh
Namun, hal yang sama juga terjadi pada pasien meninggal.
Pasien meninggal akibat virus corona di Indonesia kini mencapai 170 pasien dari sebelumnya, 157 pasien.
Provinsi DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan kasus virus corona tertinggi di Indonesia.
Cara Cuci Tangan yang Benar untuk Cegah Virus Corona

Virus corona dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia.
Satu cara virus ini masuk ke dalam tubuh melalui sentuhan.
Virus yang menempel di telapak tangan masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, mata, dan lainnya.
Sebagai langkah pencegahannya, Anda sebaiknya rajin mencuci tangan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah memberi rekomendasi serangkaian langkah untuk mengatasi virus corona yang memiliki karakteristik mirip dengan SARS dan MERS.
Cara mencuci tangan yang direkomendasikan WHO adalah menggunakan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
Berikut cara mencuci tangan yang benar untuk mencegah virus corona sesuai dengan standar WHO:
1. Basahi tangan pakai air.
2. Pakai sabun/hand rub secukupnya di telapak tangan.
3. Usap dan gosokkan kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar hingga merata.
4. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
5. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
6. Gosok punggung jari dengan jari saling bertautan dalam posisi mengunci.
7. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
8. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
9. Bilas tangan pakai air mengalir hingga bersih.
10. Keringkan tangan menggunakan handuk/tisu sekali pakai.
11. Gunakan tisu/handuk sekali pakai untuk membersihkan keran air.
12. Kini, tanganmu telah bersih.

Sementara itu, Kemenkes juga merilis cara mencuci tangan yang benar untuk menghindari sejumlah penyakit.
dr Eni Gustina MPH yang pernah menjabat sebagai Direktur Kesehatan Keluarga pada 2016 - Februari 2019 mengatakan, cuci tangan pakai air dapat membunuh kuman hanya 10 persen.
Sementara memakai sabun, 80 persen kuman bisa mati.
Kuman tersebut mati karena terdapat zat yang sifatnya basa yang terkandung dalam sabun.
Antara sabun batang dan sabun cair lebih baik memakai sabun cair karena terjaga kualitasnya.
''Untuk sabun batang, jangan sampai terendam air karena air tersebut bisa menularkan penyakit,'' kata Eni dikutip dari padk.kemkes.go.id.
Adapun cara mencuci tangan yang benar versi Kemenkes hampir sama dengan versi WHO.
Berikut cara mencuci tangan yang benar untuk mencegah virus corona sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan:
1. Basahi tangan pakai air dan pakai sabun secukupnya.
2. Gosokkan telapak dengan telapak.
3. Gosok-gosok telapak tangan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan.
4. Gosok telapak dengan telapak dan jari saling terkait.
5. Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan jari saling mengunci.
6. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya.
7. Jari kiri menguncup, gosok memutar, ke kanan dan kiri pada telapak tangan dan sebaliknya.
8. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakan memutar.
9. Bilas tangan pakai air mengalir hingga bersih.

Meski tampak merepotkan, tahapan ini sebetulnya tidak memakan waktu lebih dari 20 detik.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)