Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Dapat Dukungan Para Ulama, Ridwan Kamil Beri Solusi atas Penolakan Pemakaman Pasien Corona

Penolakan pemakaman jenazah Covid-19 membuat beberapa tokoh turut menyesalkan, di antaranya adalah Ridwan Kamil, Haedar Nashir, dan Anwar Abbas.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil putuskan siswa Bbelajar di rumah dua pekan terkait merebaknya virus Corona di Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM - Banyaknya fenomena warga yang menolak pemakaman pasien corona membuat beberapa tokoh angkat bicara.

Satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Emil, sapaannya, sampai membuat solusi dengan menerbitkan surat edaran.

Surat tersebut disebar ke seluruh kepala daerah yang ada di Jawa Barat.

Surat itu, lanjut Emil, merupakan imbauan agar 27 kepala daerah yang ada di Jawa barat memberikan edukasi ke masyarakat.

Tujuannya, agar tidak ada lagi penolakan pemakaman ditengah masyarakat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (16/11/2018).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (16/11/2018). (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

Baca: Usulan Ridwan Kamil Kepada Maruf Amin Soal Penanganan Penyebaran Virus Corona di Jabodetabek

"Saya sudah buat surat edaran ke kota/kabupaten."

"Tujuannya agar mempersiapkan pemakanan dengan maksimal dan mengedukasi masyarakat," ujar Ridwan di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat (3/4/2020) sore, dikutip dari Kompas.com.

Emil juga mengatakan, bila perlu pemerintah daerah menyiapkan lahan khusus untuk memakamkan pasien corona.

Adapun, Emil juga telah berkonsultasi kepada para ulama di Jawa Barat.

Ia meminta agar para ulama turut serta mengimbau masyarkat, untuk memperkuat surat edarannya.

"Kami sudah mendapatkan dukungan fatwa dari ulama untuk mengimbau warga tak menolak pemakaman pasien Covid-19," jelasnya.

Ketum PP Muhammadiyah menyayangkan penolakan pasien

Sementara itu, satu di antara ulama yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir turut buka suara.

Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019). (TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI)

Baca: Apa Hukumnya 3 Kali Salat Jumat Ditiadakan karena Wabah Corona? Ini Penjelasan MUI

Haedar Nashir mengaku amat menyayangkan terjadinya penolakan pemakaman pasien corona di beberapa daerah.

"Pasien yang meninggal akibat covid-19 adalah saudara kita, harus diperlakukan dengan penghormatan yang baik," ujar Haedar Nashir dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020), masih dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan tak ada salahnya menetapkan lokasi pemakaman bagi jenazah pasien Covid-19 karena sudah sesuai protokol.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak menolak penguburan.

"Apalagi sampai meminta jenazah yang sudah dimakamkan dibongkar kembali dan dipindahkan," tegasnya.

Haedar meminta agar semua pihak diminta berkorban dan menunjukkan keluhuran sikap kemanusiaan dan kebersamaan. 

Haedar juga mengatakan peran tokoh dan pemuka agama setempat sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Warga ini perlu diberikan pemahaman."

"Sebab mereka menolak karena mungkin terlalu panik dan belum paham," katanya.

MUI mengaku prihatin atas penolakan pasien

Mengutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan agar masyarakat menghormati dan menerima pemakaman pasien corona yang meninggal dunia.

Sekertaris Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Anwar Abbas (kedua kanan), Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kedua kiri) dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi (kanan) saat berbincang disela-sela acara pembukaan perdagangan bursa di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019). PT KSEI Secara resmi telah memperoleh fatwa dari DSN-MUI terkait proses bisnis atas layanan jasa KSEI. (Tribunnews/Jeprima)
Sekertaris Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Anwar Abbas (kedua kanan), Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kedua kiri) dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi (kanan) saat berbincang disela-sela acara pembukaan perdagangan bursa di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019). PT KSEI Secara resmi telah memperoleh fatwa dari DSN-MUI terkait proses bisnis atas layanan jasa KSEI. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Ia menginginkan agar tidak ada lagi warga yang menolak pemakaman pasien corona.

"Kita harus bisa menerima dan menghormati serta menyelenggarakan pemakamannya."

"Jangan lagi ada penolakan-penolakan," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/4/2020).

Ia mengaku prihatin atas tindakan masyarakat yang menolak pasien corona.

"Adanya penolakan dari sebagian anggota masyarakat terhadap penguburan jenazah orang yang terpapar corona di tempat mereka tentu jelas sangat memprihatinkan dan kita sesalkan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Wijaya Kusuma/Ahmad Nashrudin/Dendi Ramdhani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan