Sabtu, 16 Agustus 2025

Virus Corona

24 Dokter Gugur Lawan Corona, IDI: Alarm untuk Organisasi Profesi dan Pemerintah

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai banyaknya tenaga medis yang gugur dalam penanganan covid-19 atau virus corona sebagai alarm peringatan.

SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai meninggalnya tenaga medis dalam penanganan Covid-19 atau virus corona sebagai alarm peringatan yang harus segera ditanggapi.

"Satu per satu tenaga medis yang tumbang selama pandemi covid-19 di Indonesia menjadi alarm bagi organisasi profesi dan pemerintah," ujar Humas IDI, Halik Hakim kepada Tribunnews, Minggu (5/4/2020).

Hingga saat ini, Halik menyebut PB IDI sudah menerima laporan 18 tenaga medis dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Sementara itu, juga telah ada enam laporan dokter gigi yang meninggal dunia karena covid-19.

"Kalau sama dokter gigi totalnya 24," ujarnya.

Halik mengungkapkan, organisasi profesi dan pemerintah harus melakukan penelusuran lebih jauh terkait faktor risiko dan penyebabnya.

"Sehingga bisa diambil langkah antisipatif dan langkah nyata penguatan sistem layananan kesehatan yang ada di Indonesia," ujar Halik.

IDI mengaku sangat prihatin atas meninggalnya para tim medis karena covid-19.

"Kami sangat prihatin dan menyesalkan jika tenaga medis yang menjadi benteng pelayanan ini tumbang satu per satu tanpa ada upaya serius untuk melindungi mereka," ujarnya.

Baca: Sempat Tangani Budi Karya Sumadi, Dokter Ketty Meninggal Dunia Setelah Positif Corona

Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 5 April, Total 2.273 Positif, 164 Sembuh, 198 Meninggal

Halik pun mengungkapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang turut serta membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berinisiatif menggalang bantuan APD, lembaga kemanusiaan, UMKM, dan berbagai solidaritas yang muncul untuk mengantisipasi makin bertambahnya korban dalam penanganan pandemi covid-19 ini," ungkap Halik.

Halik menilai, yang dibutuhkan saat ini adalah solidaritas seluruh lini.

"Solidaritas yang ada saat ini diperlukan untuk kita bersama-sama menyelesaikan wabah corona ini lebih cepat agar korban tidak bertambah lagi," ujarnya.

Dokter yang Menangani Menhub Meninggal Dunia

Halik juga membenarkan dokter Ketty Herawati Sultana yang sempat menangani Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif covid-19.

Mendiang meninggal dunia pada Sabtu (4/4/2020).

"Kami turut berduka, informasi beliau wafat kemarin," ujar Halik.

Baca: IDI Kembali Berduka, Guru Besar FKM UI Meninggal Dunia

Halik membenarkan mendiang merupakan dokter yang sempat menangani Menhub Budi Karya Sumadi.

"Iya, itu bisa ditanyakan jauh lagi ke rumah sakit tempat beliau bertugas," ujarnya.

Halik mengungkapkan dokter Ketty meninggal dunia di RS Medistra Jakarta Selatan.

Sementara itu terkait informasi kapan dokter Ketty dinyatakan positif covid-19, Halik menyebut IDI tidak memiliki datanya.

"Detil informasi testing swab tenggorok dan lain-lain, kami juga tidak mengetahui secara mendetil," ujarya.

Halik menyebut, data lengkap berada di pemerintah dan rumah sakit yang menangani.

Sebelumnya, ungkapan duka cita terhadap dokter Ketty disampaikan IDI melalui akun Twitter Pengurus Besar IDI, @PBIDI, Sabtu (4/4/2020).

Ucapan duka cita dokter Ketty disampaikan bersama dengan ucapan duka cita terhadap dokter Bernadette Albertine Francisca yang merupakan anggota IDI Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca: Cerita Perawat Pasien Covid-19: Kekurangan APD hingga Buat Grup WhatsApp, Pasien Bisa Curhat

Update Corona di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto. (BNPB)

Sementara itu kasus covid-19 atau virus corona di Indonesia semakin bertambah.

Data yang dihimpun pemerintah dari Sabtu (4/4/2020) hingga Minggu (5/4/2020), menyebut ada tambahan 181 kasus baru pasien positif corona.

Hal ini menjadikan total sudah ada 2.273 kasus pasien positif corona di Indonesia.

Sementara itu, pasien sembuh bertambah 14 sehingga total pasien sembuh berjumlah 164 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 7, sehingga total kasus kematian berjumlah 198 orang.

Demikian yang disampaikan juru bicara pemerintah penanganan covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (5/4/2020).

Yuri juga sudah saatnya seluruh warga Indonesia menggunakan masker.

"Sudah saatnya kita semua menggunakan masker," ujar Yuri.

Masker kain bisa digunakan masyarakat.

"Masker bedah dan masker N95 hanya untuk petugas medis, masker kain bisa digunakan," ungkap Yuri.

Masker kain, disebut Yuri, aman digunkan selama empat jam.

"Setelah itu rendam dengan air sabun kemudian cuci," ujarnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan