Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

24.015 Warga DKI Jakarta Sudah Jalani Rapid Test, Hasilnya 589 Orang Positif Covid-19

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terbaru soal hasil pelaksanaan rapid test Covid-19.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Catur Laswanto dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020) petang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terbaru soal hasil pelaksanaan rapid test Covid-19.

Berdasarkan data per Senin (6/4/2020) Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan rapid test terhadap 24.015 orang.

Hasilnya, sebanhak 589 orang dinyatakan positif.

Sementara 23.426 lainnya negatif.

Hal ini disampaikan Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Catur Laswanto dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020) petang.

Baca: Sembuh dari Corona, Andrea Dian Bagikan Foto-foto dengan Tenaga Medis: Mereka Pejuang Garda Pertama

"Rapid test di DKI Jakarta pada hari ini sudah kita lakukan terhadap 24.015 orang, dimana hasilnya yang dinyatakan positif 589 orang (negatif 23.426 orang)," kata Catur.

Bagi masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 akan kembali menjalani tes swab Polymearse Chain Reaction (PCR) alias reaksi rantai polimerase.

Baca: UPDATE Corona 6 April 2020: Jumlah Kasus Positif di 32 Provinsi, DKI Jakarta hingga Papua

"Mereka yang dinyatakan positif dari hasil rapid test akan dilaksanakan tes dengan menggunakan swab PCR," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Catur juga mengimbau kepada seluruh warga untuk menjaga jarak dan tidak keluar rumah jika bukan urusan penting.

Baca: Terpilih Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria Mengaku Masih Butuh Masukan dari Sandiaga Uno

Kalau pun terpaksa keluar rumah, warga diminta untuk terus menggunakan masker yang terbuat dari bahan kain sebagaimana Seruan Gubernur nomor 9 tahun 2020 tentang Penggunaan Masker.

Penggunaan masker kain lantaran kelangkaan masker bedah. Masyarakat diminta sadar bahwa peruntukan masker bedah diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

"Jadi, saya ingin tegaskan bahwa penggunaan masker menjadi bagian yang sangat penting dalam rangka menekan seminimal mungkin penularan atau penyebaran Covid-19," ucap Catur.

2.491 kasus virus corona di Indonesia

 Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Achmad Yurianto mengatakan pada hari Senin (6/4/2020), jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 2.491 orang.

"Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19."

"Hari ini ada kasus konfirmasi sebanyak 218 baru, sehingga total kasus menjadi 2.491."

"Ada 28 orang yang sembuh. Sehingga total menjadi 192 orang."

"Masih ada pertambahan kasus meninggal 11 orang, sehingga total ada 209 meninggal," ujar Yurianto dalam konfrensi pers di channel YouTube BNPB, Senin (06/04/2020).

Baca: Terjangkit Covid-19, Perawat Ini Meninggal Setelah Sang Suami Bisikkan Kalimat Haru, Simak Kisahnya

Baca: Satu Keluarga di Italia Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Baca: Menolak Penguburan Jenazah Korban Covid-19 Berdosa Dua Kali? Ini Penjelasan MUI

Kasus positif terpapar Covid-19 terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif terbanyak, yakni 1.232 kasus.

Selain DKI, provinsi lainnya yang sudah ditemukan kasus positif corona, yakni Aceh, Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau.

Lalu Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Utara, Papua Barat dan yang terakhir Papua.

Gejala Terjangkit Virus Corona

Dikutip dari covid19.go.id, gejala utama virus corona adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.

Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.

Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Namun bila mengalaminya, tidak berarti terkena virus corona sebab gejala tersebut mirip dengan flu biasa.

Berikut gejala virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Senin (23/3/2020):

Hari 1:

Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari 5:

Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.

Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.

Hari 7:

Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.

Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.

Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.

Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.

Mereka bisa saja keluar dari isolasi.

Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.

Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.

Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.

Hari 8:

Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.

Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Hari 10:

Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.

Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.

Hari 12:

Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan

Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.

Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.

Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved