Sabtu, 9 Agustus 2025

Virus Corona

Peneliti Hong Kong: Virus Corona Ternyata Bertahan 7 Hari pada Masker, Bagian Luar Bisa Menginfeksi

Peneliti di Hong Kong menyebut virus corona ternyata bertahan 7 hari pada masker bedah, bahkan bagian luar masker juga berpotensi menginfeksi.

Penulis: Miftah Salis
Freepik
Ilustrasi masker - Peneliti di Hong Kong menyebut virus corona ternyata bertahan 7 hari pada masker bedah, bahkan bagian luar masker juga berpotensi menginfeksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyarankan kepada masyarakat umum untuk menggunakan masker buatan sendiri, sementara masker bedah dikhususkan untuk tenaga medis.

Siapa sangka, peneliti di Hong Kong menemukan virus corona bisa bertahan 7 hari pada sebuah masker bedah.

Bahkan bagian luar masker juga bisa menginfeksi.

WHO, pada Jumat (3/4/2020) lalu, mengumumkan masyarakat perlu mengenakan masker di tempat umum.

Masker yang dimaksud yakni masker buatan sendiri maupun masker berbahan kain.

Sementara itu, WHO juga menyebut, masker bedah dikhususkan bagi para tenaga medis.

"Kita tentu dapat melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun topeng kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dengan respons komprehensif menyeluruh terhadap penyakit ini," ujar Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, pada Jumat, dikutip Tribunnews dari South China Morning Post.

Baca: Gejala Corona Mual hingga Tak Nafsu Makan, Tips Bima Arya Kurangi Bermedsos

Baca: Ciri-ciri dan Gejala Corona: Demam hingga Sebabkan Pneumonia dan Sulit Bernapas

Baca: Warga India Nyalakan Lilin di Tengah Gelap Malam, Aksi Solidaritas Perangi Pandemi Corona

Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan, virus corona ternyata bisa bertahan lama pada masker bedah.

Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Hong Kong (HKU).

Laporan tersebut diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Kamis (2/4/2020), menambahkan perkembangan penelitian tentang stabilitas Sars-Cov-2 (virus corona) serta apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan virus corona ternyata bisa bertahan pada sebuah masker selama seminggu.

Para peneliti mengatakan, secara mengejutkan, masih ada tingkat infeksi yang terdeteksi pada lapisan luar masker wajah setelah tujuh hari.

Pekerja memakai masker melintas di Terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2020). Pemerintah mengeluarkan aturan kepada seluruh masyarakat agar wajib memakai masker apabila ke luar rumah, hal itu seiring dengan imbauan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin
Pekerja memakai masker melintas di Terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2020). Pemerintah mengeluarkan aturan kepada seluruh masyarakat agar wajib memakai masker apabila ke luar rumah, hal itu seiring dengan imbauan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Seorang peneliti bernama Malik Peiris yang juga ahli virologi klinis dan kesehatan masyarakat menegaskan, tidak disarankan untuk menyentuh bagian luar masker.

Hal itu dikhawatirkan dapat mencemari tangan, terlebih jika tangan langsung memegang wajah atau mata.

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting jika Anda mengenakan masker bedah, Anda tidak menyentuh bagian luar masker."

"Karena Anda dapat mencemari tangan Anda dan jika Anda menyentuh mata, Anda bisa memindahkan virus ke mata Anda," kata Peiris dikutip Tribunnews dari South China Morning Post.

Sementara itu, patogen penyebab covid-19 dapat menempel di permukaan stainless steel dan plastik hingga empat hari.

Baca: Kemenkes: Isolasi Mandiri Jadi Kunci Pengendalian Penyebaran Corona

Baca: Ketua Satgas Corona: Perlu Pemisahan Kelompok Muda dengan Kelompok Rentan

Baca: Update Corona Global, 6 April: 69.501 Pasien Meninggal, Jumlah Kematian di AS Lampaui China

Peneliti juga menguji ketahanan virus di suhu kamar pada berbagai permukaan.

Pada cetakan dan kertas tisu, virus dapat bertahan selama tiga jam.

Pada kayu dan kain yang dirawat seperti jaket laboratorium akan menghilang di hari kedua.

Virus corona bisa bertahan hingga hari kedua pada gelas dan uang kertas.

Namun, virus corona tidak bisa bertahan lama dalam disinfektan.

Disinfektan yang dimaksud merupakan disinfektan rumah tangga biasa, termasuk pemutih.

“Sars-CoV-2 dapat sangat stabil di lingkungan yang menguntungkan, tetapi juga rentan terhadap metode disinfeksi standar,” kata peneliti.

Lebih lanjut, tim peneliti lain bernama Leon Poon Lit -man mengatakan cuci tangan menjadi metode terbaik untuk mencegah penyebaran.

Masyarakat juga diminta untuk tidak menyentuh wajah maupun mulut dan hidung.

"Jika Anda ingin melindungi diri Anda hanya menjaga kebersihan, seringlah mencuci tangan dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah, mulut atau hidung tanpa membersihkannya terlebih dahulu," kata Poon.

Hingga Senin (6/4/2020) pukul 15.30 WIB, mengutip dari worldometers.info, terdapat 1.276.732 di seluruh dunia terinfeksi.

Sebanyak 69.529 orang meninggal dunia dan 265.956 dinyatakan sembuh.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan