Virus Corona
Rambut Panjang Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter
Dokter memberikan penjelasan terkait kemungkinan terjadinya penularan virus corona dari rambut panjang.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Melalui akun Twitter pribadinya, dr Gia Pratama mengajak para kaum laki-laki yang masih bekerja di luar rumah untuk memangkas rambutnya.
Menurut Gia, sehelai rambut panjang dapat meningkatkan resiko penularan virus corona (Covid-19) saat kembali ke rumah.
"Untuk Para Suami yang masih sangat terpaksa harus bekerja keluar.
Mari kita botak bersama.
Untuk Para Istri, yang ikhlas ya.
Suaminya tetap pada ganteng kan walau botak?" tulis Gia dalam keterangan sebuah foto yang diunggahnya di Twitter, Minggu (5/4/2020).
Baca: Update Corona Global Selasa 7 April Pukul 20.00 WIB: 76.343 Meninggal Dunia, 293.733 Sembuh
Sementara itu, dalam foto yang diunggahnya, Gia pun menuliskan sebuah penjelasan.
Berikut bunyi penjelasan yang ia tulis.
"Sehelai rambut panjang meningkatkan resiko saya membawa virus corona ke rumah.
Jadi, untuk pertama kalinya sejak saat tingkat pertama mahasiswa FK, saya membotaki kepala sendiri," tulisnya.
Unggahan itu pun mengundang berbagai tanggapan dan pertanyaan warganet.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com telah mencoba menghubungi dr Gia namun belum mendapatkan jawaban.
Konfirmasi Tribunnews.com
Sementara itu, menurut Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang, Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris mengatakan belum ada bukti yang menyatakan virus corona dapat hidup di rambut.
Namun, Fiarry menyebutkan, virus corona memang mampu hidup di benda mati sehingga ada kemungkinan virus ini dapat hidup di rambut.