Virus Corona
Kebijakan Langka Sebuah Kota Nihil Kasus Covid-19, Berbanding 140.000 Kasus di Spanyol
Sebuah kota di Spanyol nihil kasus Covid-19 meski 140.000 kasus tercatat di Negeri Matador, bagaimana caranya?
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Wulan Kurnia Putri
TRIBUNAMBON.COM - Spanyol telah mencatatkan lebih dari 140.000 kasus Covid-19 terkonfirmasi hingga Kamis (9/4/2020).
Data worldometers menuliskan sebanyak 14.792 warga tewas di Spanyol karena kasus tersebut.
Hal ini berbanding terbalik dengan sebuah kota di pegunungan Negeri Matador.
Tepatnya di Kota Zahara de la Sierra, Spanyol selatan.
Di kota ini tidak tercatat kasus Covid-19.
Bukan tanpa sebab, ternyata pemerintah setempat memberlakukan aturan tak biasa dari kota-kota lainnya.
Adalah Zahara de la Sierra, kota di Provinsi Cadiz di perbukitan Andalusia di Spanyol selatan.
Dikutip dari motheership.sg, kota ini nihil kasus Covid-19 meski negaranya mencatatkan lebih dari 14.000 kematian akibat virus corona.
Baca: Suasana Kota-kota di Singapura yang Terapkan Semi Lockdown untuk Cegah Covid-19, Jalanan Sepi
Baca: Update Corona 9 April: 1,5 Juta Orang di Dunia Terjangkit Covid-19, 331 Ribu Pasien Sembuh
Baca: Tentara AS di Korea Selatan Gunakan Cuka untuk Pemeriksaan Covid-19
Sang wali kota, Santiago Galván, membuat keputusan untuk mengunci Zahara de la Sierra dari seluruh dunia pada 14 Maret 2020.
Tepat di hari yang sama ketika pemerintah Spanyol mengumumkan keadaan waspada Covid-19.
Total 1.400 penduduk kota pun mendukung kebijakan pemimpinnya itu.
Semprot Rumah Setiap Senin Kamis
Selain mengunci wilayah, pemerintah kota juga menutup lima pintu masuk ke kota dan hanya membuka satu akses pintu.
Sebuah pos pemeriksaan di jalan juga diawaki oleh seorang petugas polisi.
The Daily Mail melaporkan bahwa dua pria mengenakan pakaian pelindung mencuci setiap kendaraan yang memasuki kota dengan pemutih dan air.
Mobil juga harus melewati parit untuk mendisinfeksi ban.
Sanitasi tidak berhenti di situ, sekelompok sekitar 10 orang mendisinfeksi jalanan kota, plaza, dan eksterior rumah setiap hari Senin dan Kamis malam.
Salah satunya adalah seorang petani setempat yang mengendarai traktornya di sekitar kota, menyemprot jalan-jalan dengan desinfektan, menurut The Daily Mail.
Galván mengatakan kepada CNN bahwa ia harus mengimbau pengunjung Prancis dan Jerman menjauh dari Zahara de la Sierra dalam beberapa hari pertama setelah lockdown kota.
Galván dikutip oleh The Daily Mail mengatakan:
"Kami telah berhasil memberikan ketenangan kepada tetangga kami. Mereka tahu tidak ada warga yang tidak dikenal yang bisa masuk," katanya.
Warga Dirawat
Sementara seorang warga bernama Auxi Rascon,mengatakan kepada CNN bahwa penduduk Zahara de la Sierra bahagia pada aturan yang dibuat.
Rascon adalah satu dari dua wanita yang dibayar untuk melakukan pengiriman grosir dan medis ke rumah penduduk.
"Mereka tidak perlu keluar, mereka merasa dilindungi dan merasa percaya diri," katanya.
Kebijakan lokal lainnya telah membantu dan menjaga situasi aman di kota.
Seperti asosiasi wanita Zaharilla, yang telah menggantikan orang tua yang tidak bisa memasak.
Para wanita itu membantu dengan meninggalkan makanan di pintu.
Untuk hiburan, dua mobil telah dilengkapi dengan musik dan lampu.
"Anak-anak bisa datang ke balkon mereka dan menikmatinya," kata Galván.
"Langkah yang tepat di saat yang tepat," imbuhnya.
Dana Darurat Keluar
Dewan kota telah mengeluarkan anggaran darurat untuk menjaga bisnis lokal tetap hidup.
Dana darurat telah digunakan untuk tagihan utilitas dan pajak untuk bisnis lokal.
Namun, wali kota yang berusia 40 tahun itu mengakui bahwa Zahara de la Sierra pada akhirnya akan dibutuhkan dari pemerintah Spanyol atau daerah jika keadaan darurat nasional tetap ada.
Sementara itu, ia dan warga kota bersyukur atas situasi mereka.
Galván mengatakan bahwa sudah dua pekan sejak karantina diberlakukan, dan sejauh ini, penduduk tetap sehat.
"Saya pikir itu pertanda baik," katanya.
Sementara itu, kota-kota tetangga di Spanyol, infeksi Covid-19 dan kematian bertambah setiap harinya.
Pada 7 April, CNA melaporkan bahwa tingkat kematian Spanyol telah meningkat sebanyak 743 orang meninggal semalam dibandingkan dengan 637 dalam 24 jam sebelumnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha)