Minggu, 24 Agustus 2025

Berita Viral

Viral Curhatan Ibu ke Guru karena Anak Diberi Banyak Tugas, Begini Tanggapan hingga Saran Psikolog

Psikolog berikan tanggapan hingga saran kepada para orang tua murid yang terbebani oleh tugas yang diberikan guru kepada anaknya

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Miftah
Tangkap layar Twitter @bintangforza
Viral curhatan orang tua murid kepada guru yang dinilai memberikan tugas berat untuk anaknya 

TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia membuat pemerintah mewajibkan masyarakat untuk berkativias dari rumah.

Selain kebijakan WFH (work from home), kegiatan belajar mengajar juga harus dilakukan di rumah.

Untuk itu agar dapat tetap belajar, para gurupun memberikan tugas kepada muridnya.

Namun, belakangan beberapa orang tua murid mengeluhkan tugas dari para guru karena dinilai terlalu berat.

Alhasil kebijakan belajar di rumah ternyata dianggap membuat para orang tua repot.

Hal ini diketahui dari curhatan orang tua murid yang belakangan viral di media sosial.

Akun Twitter @bintangforza terlihat mengunggah beberapa gambar berupa tangkapan layar berisi percakapan orang tua murid kepada pihak sekolah.

Pada gambar pertama dan kedua terlihat seroang ibu meminta kepada pihak sekolah agar keluhannya disampaikan kepada guru yang memberikan tugas berat tersebut.

Baca: Ingin Prestasi Anak Gemilang? Rawatlah Cinta Ayah dan Bunda, Ini Trik Ala Ahli Parenting

"Titip tolong sampaikan ke guru yang bersangkutan," tulis orang tua murid.

"Oke mom. Mom, coba pakai laptop dan pakai Google Chrome mom," tulis penerima pesan.

"Saya sudah mau banting laptop saya ini. Lama-lama saya minta biaya terapi psikiater ke sekolah. Kalau saya masih dibikin susah, saya nggak mau urusin semua tugas-tugas sekolah. Yang sekolah anak saya, kok yang repot saya," balas orang tua murid tersebut.

Menerima jawaban dari orang tua murid, si penerima pesan menyarankan untuk sabar dan mencoba lagi apa yang tengah dilakukaknnya.

Namun tak disangka orang tua murid tersebut menolak saran dari si penerima pesan.

Akun tersebut juga mengunggah percakapan lain dari orang tua murid kepada gurunya.

"Sir sampein yah bener-bener musti sampein, kasih PR jangan susah-susah. Jangan repot. Kalau mau kasih yang susah, guru buat video sambil jelasin terangin ke anak-anak. Masa ortu yang musti terangin juga."

"Guru kasih tugas-tugas sama keterangan sekadarnya. Emangnya saya dukun bisa langsung paham. Langsung mengerti maksud isi hati para guru."

"Guru aja cuma pinter satu pelajaran, saya ibu rumah tangga yang tamat sekolah udah lama, jaman sekolah juga kagak niat belajar. Sekarang suruh ngajarin anak emosi naik sampe ubun-ubun," keluhan salah satu orang tua murid.

"Oke mom, ditampung yaa," jawab si penerima pesan.

Tanggapan Psikolog

Mengetahui hal tersebut, Psikolog Anak di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dan  RS Ananda Purwokerto, Kurniasih Dwi Purwanti, memberikan tanggapannya.

Menurut Kurniasih, respon dari orang tua murid terhadap sistem belajar online adalah sesuatu yang wajar.

"Terkait dengan curhatan ibu tentang banyaknya PR (pekerjaan rumah) dan sistem online belajar karena pandemi ini, menurut saya dirasa wajar," kata Kurniasih pada Tribunnews Jumat (10/4/2020) malam.

"Dan saya yakin tidak hanya dirasakan oleh orang tua tapi juga para guru," imbuhnya.

Karena kata Kurniasih, ini merupakan situasi mendadak dan butuh penyesuaian yang cepat, baik dari sisi orang tua murid maupun pihak sekolah.

Para guru dituntut untuk memberikan materi sesuai standar yang sudah ditetapkan, sementara orang tua pun perlu mempersiapkan anak dalam waktu sangat singkat.

Sementara itu Pegiat Smart Parenting sekaligus pendiri Sanggar Berumpun, Chrisnina Sari, menilai masalah tersebut dinilai cukup kompleks.

Baca: Di Rumah Aja, Ini 4 Serial Netflix Khusus Anak dan Keluarga untuk Mengisi Akhir Pekan Panjang

Baca: Menteri PPPA: Kebijakan Belajar di Rumah Dapat Menjadi Beban Bagi Orang Tua

Menurut Nina, masyarakat telah terbiasa 'dimanjakan' oleh sistem yang saat ini ada.

"Dimana solah-olah tugas orang tua dan sekolah itu berbeda jauh, jadi apa yang di ajarkan di sekolah tidak di ajarkan di rumah begitu juga sebaliknya," ujar Nina kepada Tribunnews, Sabtu (11/4/2020) pagi.

"Nah padahal kalau kita bicara sistem pendidikan sendiri itu saling terkait, yang membesarkan anak itu tidak hanya di rumah tetapi sekolah dan lingkungan," imbuhnya.

Kendati demikian dalam hal ini Nina juga tidak dapat menyalahkan guru.

Mengingat guru memiliki peran untuk memberikan pelajaran kepada muridnya terkait dengan akademis.

Sehingga menurutnya perlu adanya sinkronisasi atau komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah.

"Oleh karena itu, komunikasi bisa menjadi tolak ukur atau penengah bagi orang tua dan sekolah dalam asumsi orang dewasa yang bisa berpikir, bertanggung jawab, itu pasti akan menemukan jalan keluar," tegasnya.

Peran orang tua dalam mendampingi anak saat belajar di rumah 

Melihat pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir 1 bulan, Kurniasih menyebut ini sudah masuk dalam tahap adaptasi, yakni menerima keadaan sehingga status  "kegawat daruratan" dari orang tua mulai lebih.

Namun perlu dilakukan beberapa evaluasi dan pembenahan agar belajar lebih efektif.

1. Susun rencana, baik belajar maupun rencana harian yang rutin dilakukan.

2. Berkomunikasi dengan pihak guru dan orang tua lain bagaimana agar belajar lebih efektif.

3. Tetapkan target sesuai dengan kemampuan anak (orang tua yang paham tentang anak pasti sudah kenal dengan karakter anak), serta target di sekolah.

Baca: Belajar di Rumah, Maksimalkan Kreatifitas di Dunia Maya

4. Jika anak tidak bisa memenuhi target sekolah, bukan semata salah anak maupun orang tua, namun inilah proses adaptasi dari suatu pembelajaran di rumah,  yang mana hampir semua belum siap.

5. Selipkan juga break waktu belajar, adakalanya bermain dengan anak tidak semata hanya belajar.

6. Nikmati proses ini, gagal target bukan berarti akhir semuanya.

7. Orang tua juga perlu melakukan relaksasi, peregangan fisik sederhana bisa juga dengan anak sehingga tidak bosan.

8. Manfaatkan media komunikasi dengan wali murid lain sebagai ajang bertumbuh bersama bukan semata keluhan.

Meski hal tersebut tidak mudah untuk dijalani, namun itu dapat memberi tahu sampai mana kekuatan kita.

Tips untuk orang tua yang mendampingi anak belajar di rumah

Lebih lanjut Kurniasih membagikan tips untuk para orang tua agar merasa tidak terbebani dalam mendampingi anak belajar di pandemi Covid-19 seperti saat ini.

1. Sadari bahwa ini harus dihadapi dan dilalui.

2. Sadari bahwa ini dilakukan untuk tujuan yang lebih besar tidak semata masalah belajar.

3. Kedekatan dengan anak dan proses belajar yang baru dilakukan adalah suatu proses dan jika kondisi ini bisa kita terima, maka akan dapat melalui ini dengan baik.

4. Banyak media untuk membantu orang tua dalam mendampingi anak.

5. Manfaatkan media dengan positif dan media sharing orang tua dan guru.

(Tribunnews.com/Isnaya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan