Minggu, 10 Agustus 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona 13 April 2020: Total 4.557 Kasus Positif, 399 Meninggal, 380 Sembuh

Penambahan jumlah kasus positif Covid-29 per Senin (13/4/2020), yang disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Shutterstock
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Senin (13/4/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui YouTube Kompas TV.

Yuri, sapaannya, mengatakan terdapat 316 kasus baru dari sebelumnya 4.241 kasus.

"Penambahan konfirmasi kasus positif 316 orang, total kasus menjadi 4.557," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020) pukul 15.30 WIB.

Kabar baiknya, ada sejumlah 21 pasien yang berhasil sembuh.

Artinya jumlah pasien sembuh menjadi 380 dari pasien dari sebelumnya sebanyak 359 pasien.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia.(TRIBUN/HO/BNPB)

Baca: Ketua MPR RI Serukan agar Masyarakat Optimis Hadapi Pandemi Global Corona, Pasien Sembuh Jadi Bukti

Sementara, kasus kematian masih terus meningkat.

Kini, jumlah korban meninggal akibat virus corona bertambah 26 kasus.

Sehingga total kasus kematian menjadi 399 kasus, dari sebelumnya 373 kasus.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

Untuk itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyetujui usulan Pemprov DKI Jakarta untuk menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Petugas Dirlantas Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, melakukan himbauan kepada pengguna jalan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2020). Hari pertama penerapan PSBB di Jakarta, petugas menghimbau kepada pengendara untuk memakai masker dan jaga jarak kepada pengendara mobil pribadi. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Petugas Dirlantas Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, melakukan himbauan kepada pengguna jalan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2020). Hari pertama penerapan PSBB di Jakarta, petugas menghimbau kepada pengendara untuk memakai masker dan jaga jarak kepada pengendara mobil pribadi. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Baca: Perawat Positif Corona Ditolak: PPNI Tempuh Jalur Hukum, Perawat di Jateng Kompak Kenakan Pita Hitam

PSBB di DKI Jakarta akan berlangsung selama dua minggu.

Terhitung dimulai pada Jumat (10/4/2020) dan berakhir pada Kamis (23/4/2020).

Sementara itu, dalam setiap konferensi persnya, Yuri menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung untuk mengedukasi agar tetap diam di rumah.

"Terima kasih atas upaya masyarakat agar patuh bukan untuk dirinya tetapi untuk bersama."

"Kita sama-sama membutuhkan kerja sama, untuk bersatu dan bersinergi agar covid-19 bisa diselesaikan bersama," ungkap Yuri.

Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan kegiatan dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan