Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Kepala Gugus Tugas Covid-19 Apresiasi dan Tanggapi Kebutuhan Pokok Tenaga Medis

Doni Monardo memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan dan akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan APD semaksimal mungkin

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo . (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan yang tengah merawat pasien virus corona.

Doni juga menuturkan pihaknya terus berupaya maksimal dalam memenuhi kebutuhan pokok tenaga medis yang menangani virus tersebut.

Diantaranya, memastikan pemenuhan kebutuhan alat perlindungan diri (APD) dan meningkatkan pengadaan ventilator.

Hal ini Doni sampaikan dalam konferensi pers pada Senin (13/4/2020) siang.

"Perlunya kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para dokter, perawat serta tenaga kesehatan lainnya," ujar Doni yang disiarkan langsung Kompas TV, Senin (13/4/2020).

"Mereka telah mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, bahkan nyawa kepada kita semua," tegasnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, memukul gong tanda dibuka Seminar Nasional bertajuk Penerapan Inovasi Teknologi dan Pendekatan Ekosistem Dalam Penanggulangan Bencana Berbasis Kearifan Lokal yang diselenggarakan BNPB dan Expoindo Kayanna Mandiri, Senin (24/2/2020) di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Utara.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan wawasan seluruh elemen bangsa terkait pemanfaatan teknologi, dan menjaga ekosistem berbasis kearifan lokal dalam penanganan bencana. 

Seminar Nasional ini merupakan rangkaian acara Asia Disaster Management dan Civil Protection Expo dan Conference (ADEXCO) yang akan berlangsung pada 20-22 Oktober 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. 

ADEXCO sebagai pameran dan konferensi terbesar di dunia terkait kebencanaan, merupakan upaya untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat solusi kebencanaan di kawasan Asia. 

Mengusung tagline Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita, ADEXCO akan diikuti oleh 300 exhibitor yang memamerkan hulu dan hilir industri kebencanaan. Mulai dari Disaster Alarm dan Warning System, Fire Protection Equipment, Power Device, CCTV, hingga Emergency dan Rescue Equipment. Adapun jumlah pengunjung (potensial visitor) yang ditargetkan oleh penyelenggara sebanyak 10.000 pengunjung. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo    (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Penghargaan ini, kata Doni, diharapkan bisa meningkatkan semangat para tenaga medis dalam rangka pengabdian yang terkait kepada bangsa dan negara.

Lebih lanjut, Doni menyinggung terkait sejumlah tempat yang mulai merasakan kekurangan dokter untuk menangani pasien corona yang semakin banyak.

"Adapun solusi yang dapat kami lakukan dari gugus tugas yakni untuk memberikan surat tanda registrasi dan peningkatan pelatihan dokter intensif yang jumlahnya mencapai 2.435 dokter," jelasnya.

"Bapak Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto) tadi juga mengatakan akan memberikan prioritas kepada tenaga dokter, sehingga mereka bisa praktik langsung di lapangan," imbuhnya.

Tak hanya itu, Doni juga menuturkan dalam merawat pasien corona, para tenaga medis ini akan mendapatkan kekuatan bantuan dari jajaran relawan.

Baca: Jokowi Minta Kapasitas PCR Ditingkatkan, Kepala Gugus Tugas Covid-19: Swasta akan Berpartisipasi

Baca: Sembuh dari Virus Corona, Pasien di Tasikmalaya Ini Disambut Gembira Ratusan Warga

"Sudah lebih dari 18 ribu relawan yang mendaftar dan sebagian diantaranya adalah para tenaga dokter, perawat serta petugas laboratorium," kata Doni.

Lebih lanjut, ia menyatakan lebih dari 680 ribu APD telah didistribusikan ke seluruh provinsi di tanah air.

"(Pengadaan APD) ini akan kami tingkatkan atau tambah terus supaya menjadi modal dasar bagi seluruh tenaga medis di daerah khususnya di rumah sakit," kata dia.

Pendistribusian APD juga dilakukan ke sejumlah asosiasi atau perhimpunan dokter di luar dokter yang menangani Covid-19.

Baca: Karantina Rasa Liburan, ODP COVID-19 di Hitu Maluku Tengah Disuguhi Pemandangan Indah hingga Karaoke

Hal ini diharapkan agar semua dokter yang praktek terutama di daerah-daerah yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dapat menggunakan APD.

"Ini demi melindungi tenaga medis di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu terkait kebutuhan alat kesehatan lainnya, seperti ventilator, Doni menyebut pihaknya tengah berupaya meningkatkan produksi di dalam negeri.

"Kita akan berupaya meningkatkan kemampuan produksi ventilator dalam negeri," tegas Doni.

"Karena untuk mendatangkan ventilator dari luar negeri tidaklah mudah, mengingat sebagian negara juga membutuhkannya," imbuhnya.

Doni Monardo Sebut Swasta akan Berpartisipasi dalam Tingkatkan Kapasitas PCR 

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah memeritahkan untuk melakukan peningkatan kapasitas tes PCR.

Menurut Doni, Jokowi juga meminta tes masif terus ditingkatkan.

Ia mengatakan, peningkatan kapasitas tes PCR memang sangat diperlukan untuk mendeteksi penyebaran virus corona.

"Bapak Presiden meminta untuk meningkatkan kapasitas PCR tes, Bapak Presiden meminta supaya tes masif ditingkatkan," kata Doni yang dikutip dari Tribunnews.com.

"Upaya ini sangat penting untuk bisa mengetahui masyarakat yang telah positif, serta dilakukan pemeriksaan sehingga bisa dilakukan langkah-langkah untuk isolasi mandiri, termasuk juga untuk dirujuk ke rumah sakit tertentu," sambungnya.

Baca: Jokowi Minta Tes PCR Corona Bisa Dilakukan untuk 10 Ribu Orang Per Hari

Baca: Update Covid-19: 27 Ribu Orang Telah Diperiksa Melalui PCR, 60 Laboratorium Diaktifkan

Doni menyampaikan, dalam peningkatan kapasitas tes PCR ini, pihak swasta akan turut terlibat.

"Beberapa swasta nantinya akan berpartisipasi dalam peningkatan PCR test, yang bekerja sama juga dengan Kemenkes dan BUMN," kata Doni.

Tak hanya itu, ujar Doni, Presiden Jokowi juga meminta peningkatan kapasitas laboratorium.

Saat ini, baru terdapat 29 laboratorium siap digunakan dari 79 laboratorium yang ada.

"Kemudian juga disampaikan di sini perintah Bapak Presiden untuk meningkatkan kapasitas laboratorium, yang semula hanya ada 3, kemudian meningkat menjadi 12, saat ini 29, menuju ke 50-an dari 79 laboratorium yang tersebar di seluruh tanah air," ungkapnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya/Widyadewi Metta)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan