Virus Corona
Jokowi Instruksikan Pengujian Sampel Corona Ditingkatkan Serta Pelacakan Secara Agresif
Presiden juga menekankan, agar melakukan pelacakan virus corona di Indonesia secara lebih agresif guna mengetahui mata rantai penyebarannya.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pengujian sampel dari pasien yang diduga terinfeksi virus corona (Covid-19) terus ditingkatkan.
Presiden juga menekankan, agar melakukan pelacakan virus corona di Indonesia secara lebih agresif guna mengetahui mata rantai penyebarannya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat sidang kabinet paripurna melalui telekonferensi, Selasa (14/4/2020).
Baca: Sambil Menahan Haru, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Bersyukur Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
"Tingkatkan pengujian sampel yang masif harus dilakukan dengan pelacakan yang agresif serta dengan diikuti isolasi yang ketat," kata Jokowi.
Kepala Negara juga meminta, pemeriksaan sampel serta pelacakan virus corona menjadi antensi seluruh jajarannya demi meminimalisir penularan virus tersebut.
"Kepada Ketua Gugus Tugas, Menteri Kesehatan, Polri dibantu TNI agar yang pertama yang saya sampaikan benar-benar diberi perhatian. Tingkat pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif dan isolasi yang ketat," jelasnya.
Sebagai informasi, hingga Senin (13/4/2020), sebanyak 4.557 orang terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia.
Sedangkan jumlah pasien meninggal sebanyak 399 dan sembuh 380 orang.