Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Jerman Perpanjang Lockdown Hingga 3 Mei 2020 Dengan Sejumlah Kelonggaran

Jerman akan memperpanjang masa lockdown hingga 3 Mei 2020 dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi: Pandemi virus corona atau Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Jerman akan memperpanjang masa lockdown hingga 3 Mei 2020 dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Hal itu diputuskan setelah Kanselir Angela Merkel mengadakan pembicaraan dengan 16 pemimpin negara bagian.

Pembicaraan dilakukan untuk meminta persetujuan melonggarkan beberapa aturan dalam penerapan lockdown.

Masalah yang didiskusikan di antaranya soal sekolah, toko dan pabrik dapat kembali terbuka, dengan ketentuan memakai masker di depan umum dan memanfaatkan aplikasi ponsel untuk membantu melacak kasus baru.

Baca: Polri Luncurkan Program Keselamatan 2020 Bantu Ekonomi Masyarakat Terdampak Virus Corona

Kabinet Merkel telah memutuskan untuk memperpanjang kontrol perbatasan ke Austria, Swiss, Perancis, Luksemburg dan Denmark selama 20 hari sampai awal Mei.

Ahli penyakit menular mengatakan, empat minggu menutup sekolah, pabrik dan toko telah membawa kemajuan signifikan.

Tetapi ia memperingatkan, epidemi belum akan selesai.

Baca: Total Peserta Rapid Test di Jakarta Capai 40.757, 1.395 Orang Positif Virus Corona

Pengusaha dan politisi juga khawatir tentang dampak ekonomi akibat kebijakan lockdown yang terlalu lama.
Meskipun pemerintah telah mencoba untuk memberikan sejumlah kebijakan strategis di antaranya stimulus paket.

Berdasarkan data Worldometer, Rabu (15/4/2020), Jerman berada di posisi ketiga tertinggi jumlah kasus positif virus corona di dunia.

Tercatat sebanyak 132.210 orang terinfeksi virus corona di Jerman. Sebanyak 3.495 orang meninggal, dan 72.600 orang sembuh.(Reuters/Channel News Asia)

Kasus corona global

Virus corona atau Covid-19 tengah mewabah hampir di seluruh dunia.

Virus yang menyerang saluran pernapasan ini terus memakan korban.

Jumlah pasien positif corona serta pasien yang meninggal terus bertambah tiap harinya.

Dikutip Tribunnews.com dari worldometers.info, tercatat ada 2.014.042 kasus corona di seluruh dunia, Rabu (15/4/2020) pukul 17.57 WIB.

Data terbaru menyebut virus mematikan ini sudah menyebar di 210 negara dan wilayah serta 2 kapal internasional.

Kapal tersebut adalah kapal pesiar Diamond Princess serta Holland America's MS Zaandam.

Dari keseluruhan kasus, 1.343.090 orang dalam gejala ringan, sedangkan 51.516 orang mengalami kondisi berat atau parah.

Baca: 390 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, Berikut Sebarannya

Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di 34 Provinsi di Indonesia Rabu (15/4/2020): Total 5.136 Kasus

Sementara itu 491.841 orang dinyatakan sembuh, serta 127.595 meninggal dunia.

Dengan demikian, presentase kesembuhan 79 persen dan kematian 21 persen dari total keseluruhan kasus yang telah dinyatakan selesai.

Dari laporan tiap negara, Amerika Serikat menduduki posisi tertinggi dengan kasus terbanyak, yakni 614.246.

Total angka kematian di AS mencapai 26.064.

Kemudian disusul Spanyol 177.633 kasus dengan angka kematian 18.579 jiwa.

Lalu Italia dengan total 162.488 kasus dan kematian 21.067.

Kemudian urutan keempat ada Prancis dengan total 143.303 kasus dan total kematian 15.729.

Sementara itu jumlah kasus positif di Indonesia menjadi 5.136.

Tercatat 469 meninggal dunia dan 446 dinyatakan sembuh.

Baca: Jika Kondisi Memburuk, Kebun Binatang Jerman akan Sembelih Hewan Koleksi untuk Beri Makan yang Lain

Baca: Hand Sanitizer Langka, Jepang Izinkan Warga Pakai Vodka

 Berikut data terbaru korban virus corona per Rabu, dikutip Tribunnews.com dari worldometers.info:

1. Amerika Serikat

Jumlah kasus: 614.246

Meninggal: 26.064

Sembuh: 38.820

2. Spanyol

Jumlah kasus: 177.633

Kematian: 18.579

Sembuh: 70.853

3. Italia

Jumlah kasus: 162.488

Kematian: 21.067

Sembuh: 37.130

4. Perancis

Jumlah kasus: 143.303

Kematian: 15.729

Sembuh: 28.805

5. Jerman

Jumlah kasus: 132.210

Kematian: 3.495

Sembuh: 72.600

6. Inggris

Jumlah kasus: 93.873

Kematian: 12.107

Sembuh: 135

7. China

Jumlah kasus: 82.295

Kematian: 3.342

Sembuh: 77.816

8. Iran

Jumlah kasus: 76.389

Kematian: 4.777

Sembuh: 49.933

9. Turki

Jumlah kasus: 65.111

Kematian: 1.403

Sembuh: 4.799

10. Belgia

Jumlah kasus: 33.573

Kematian: 4.440

Sembuh: 7.107

11. Belanda

Jumlah kasus: 27.419

Kematian: 2.945

Sembuh: 250

12. Kanada

Jumlah kasus: 27.063

Kematian: 903

Sembuh: 8.235

13. Swiss

Jumlah kasus: 26.023

Kematian: 1.190

Sembuh: 14.700

14. Brasil

Jumlah kasus: 25.684

Kematian: 1.552

Sembuh: 14.026

15. Rusia

Jumlah kasus: 24.490

Kematian: 198

Sembuh: 1.986

16. Portugal

Jumlah kasus: 17.448

Kematian: 567

Sembuh: 347

17. Austria

Jumlah kasus: 14.286

Kematian: 393

Sembuh: 8.098

18. Israel

Jumlah kasus: 12.200

Kematian: 126

Sembuh: 2.309

19. India

Jumlah kasus: 11.555

Kematian: 396

Sembuh: 1.362

20. Irlandia

Jumlah kasus: 11.479

Kematian: 406

Sembuh: 77

Data selengkapnya akses di sini.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan