Virus Corona
Menlu: Situasi Dunia Kini Tidak Normal karena Pandemi Corona
Pembatasan pergerakan hingga pembatasan wilayah dan penerbangan adalah sesuatu yang benar-benar baru ia alami
Penulis:
Larasati Dyah Utami
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi mengakui dengan adanya wabah virus corona (Covid-19) situasi yang dialami dunia saat ini situasi yang tidak normal.
“Kebayang tidak di satu waktu hampir seluruh orang di seluruh dunia harus tinggal di rumah. Saya saja tidak pernah mengalami situasi ini,” ujar Menlu dalam siaran live di instagramn bersama reporter Azizah Hanum, Rabu (15/4/2020).
Pembatasan pergerakan hingga pembatasan wilayah dan penerbangan adalah sesuatu yang benar-benar baru ia alami selama menjejaki karir sebagai diplomat hingga menjadi seorang Menteri.
Baca: Sebelum Umumkan Positif Terjangkit Covid-19, Twindy Rarasati Salurkan Donasi ke Rumah Sakit
Baca: Besok Pendaftaran Terakhir Kartu Pra Kerja Gelombang 1 di www.prakerja.go.id, Ini Proses Lengkapnya
Namun hal positif yang ia rasakan dengan bencana pandemi corona ini adalah, para pemangku kepentingan negara diseluruh dunia terutama para Menlu melakukan pembicaraan intensif untuk mengatasi persoalan ini.
“Disaat seperti ini saya sebagai diplomat dan dalam karir saya sebagai diplomat, ada komunikasi yang sangat intensif antara kita dan para Menlu negara lain disaat seperti ini. Termasuk dengan 12 menteri luar negeri (ASEAN plus three),” ujarnya
Menlu Retno dan Menlu perempuan lainnya, besok Kamis (16/4/2020) berencana untuk melakukan telekonferen untuk membahas perlindungan perempuan di masa Covid-19.
Hal ini juga berkaitan dengan perlidungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada diluar negeri yang kebanyakan adalah perempuan.
“Kita tau kalau kita bicara umkm maka disitu pelakunya banyak belum lagi bicara tentang buruh migran yang juga (kebanyakan) perempuan,” lanjut Menlu.
Pihaknya telah melakukan kordinasi dengan para perwakilan RI disejumlah negara untuk membahas perlindungan warga negara RI diluar negeri, terutama selama masa Covid-19 ini, serta melakukan komunikasi maupun kerjasama dengan otoritas setempat.
“Pokoknya intinya kita kerjasama. Walaupun ada perbatasan pergerakan manusia. Karena gak ada yang suka mengeluarkan kebijakan pembatasan pergerakan manusia, karena kodratnya manusia kita bergerak dan berinteraksi tapi kita dihadapkan pada situasi dimana untuk sementara kita batasi. Tapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti evakuasi dan repratiasi tolong dimudahkan. Intinya itu,” ujar Menlu.