Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Perhatikan Sumber dan Konten, Ini Tips Ketahui Berita Hoaks Terkait Pandemi Corona

fakta bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, ada cara menangkal hoaks yang dilakukan oleh ulama sejak dulu.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
Screenshoot Youtube KompasTV
Per tanggal 25 Februari 2020 terdapat total 127 hoaks terkait dengan virus Corona. Sedangkan, hingga hari ini, Minggu (1/3/2020) terdapat penambahan hoaks menjadi 142 isu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri lembaga Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi memberikan tips kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya penyebaran hoaks terkait Covid-19 selama pandemi ini.

Menurut Harry, dengan fakta bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, ada cara menangkal hoaks yang dilakukan oleh ulama sejak dulu.

"Kalau kita di Indonesia mayoritas muslim, padahal ilmu hadist itu mencegah hoaks. Dasarnya sanad (sumber) dan matan (konten). Kita cek kalau kita dapat berita," ujarnya di kantor pusat BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (18/4/2020).

Pengecekan yang dilakukan, dikatakan Harry, dilakukan dengan memperhatikan sumber informasi.

Baca: Kesedihan Anak Dokter Korban Ketidakjujuran Pasien Corona: Saya Juga Dirumahkan karena Positif

Jika sumbernya hanya sebatas pesan terusan Whatsapp, maka Harry menganggap itu sebagai hoaks sampai berita yang lebih valid muncul.

"Kemudian kontennya. Isinya ada yang aneh apa enggak, misalnya ketika kita membacanya, apakah kita langsung marah dan gusar atau ketakutan, atau mungkin berlawanan dengan yang kita baca di media massa, maka langsung kita cek," lanjutnya.

"Jadi untuk mengetahui ini hoaks atau bukan itu simpel, karena kita sudah diajarkan dari zaman dahulu yaitu apakah sanadnya jelas, bagaimana kontennya. Jadi, jika sebagai umat muslim sudah bisa berpegang ke situ, maka sebenarnya kita sudah bisa menghindari hoaks," pungkasnya.

Adapun sebelumnya, ada sejumlah saluran penyebaran hoaks terkait Covid-19.

"Saluran paling banyak penyebaran hoaks Covid-19 ini adalah Facebook. Sampai bulan ini, tercatat dari bulan Januari ada sebanyak 127 hoaks di Facebook. Sementara di Whatsapp sebanyak 75 hoaks terkait Covid-19," kata Direktur Operasional Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Dewi Sari.

Hal tersebut, dikatakan Dewi, menunjukkan bahwa betapa besarnya pengaruh media sosial melalui WA dan Facebook. Belum lagi, Mafindo juga mencatat sasaran dari penyebaran hoaks Covid-19 ini cukup memprihatinkan.

"Ini cukup memprihatinkan, karena sasarannya sampai 23 Maret itu untuk di dalam negeri sebanyak 52 persen, lalu di luar negeri sebanyak 48 persen. Artikel periksa fakta Mafindo ada 301 artikel menyangkut Covid-19," pungkas Dewi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved