Virus Corona
Update Corona di Indonesia 20 April: Pasien Positif Naik 185, Total Menjadi 6.760 Kasus
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia.
Yuri menuturkan, berdasarkan data yang didapatkan hingga Senin (20/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal ini ia sampaikan dalam dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin sore.
Yuri menyebut ada kasus baru pasien positif sebanyak 185 orang, dari yang dilaporkan sebelumnya, Minggu (19/4/2020).
Dengan demikian, data hingga hari ini, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 6.760 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Lebih lanjut Yuri mengungkapkan terkait pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Yuri mengungkapkan terdapat 8 orang yang meninggal dunia karena terinfeksi virus yang mewabah pertama di Wuhan, China ini.
Baca: Selain Wabah Virus Corona, Ini 5 Pandemi Terburuk yang Pernah Terjadi di Dunia, Ini Cara Berakhirnya
Baca: Update Corona Dunia 20 April 2020: Daftar 40 Negara dengan Kasus Terbanyak, Indonesia Urutan 38
Sehingga angka kematian di Indonesia menjadi 590 orang.
Kabar baiknya, Yuri mengungkapkan penambahan juga terus terjadi dalam pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Yakni pada hari ini terdapat 61 pasien yang berhasil sembuh.
Adapun ke-61 pasien ini telah dinyatakan sembuh setelah secara serial berturut-turut dua kali pemeriksaan PCR-nya yang keluar adalah negatif.
Serta sudah tidak ada keluhan klinis lagi yang dialami oleh pasien-pasien tersebut.
Adapun total pasien yang sembuh hingga hari ini menjadi 747 orang.
Berikut cara Mencegah Virus Corona atau Covid-19 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):